Soal Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu, Semua Orang Punya Pendapat. Nggak Ada Paksaan Berorganisasi di Kampus

mahasiswa kupu-kupu

Jadi mahasiswa itu nggak gampang. Meskipun kelihatannya bebas ke sana ke mari, punya prioritas buat memilih mana yang baik dan mana yang nggak baik, tapi sebenarnya mahasiswa punya tanggung jawab besar. Minimal, seorang mahasiswa punya tanggung jawab atas dirinya, atas pergaulannya, dan atas kuliahnya.

Advertisement

Banyak yang bilang jadi mahasiswa itu percuma kalau nggak aktif dan terlibat organisasi. Sampai ada sebutan mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah pulang). Tapi sebagian orang memang ada yang lebih memilih untuk fokus kuliah dan menyelesaikan studi tanpa distraksi. Mari kita berbagi opini tentang gimana seharusnya jadi mahasiswa, yuk!

Secara nggak sengaja pembahasan ini terpantik melalui unggahan di akun base @tubirfess. Sebuah poster yang kontra sama mahasiswa kupu-kupu terpampang nyata

Sebuah spanduk terpampang di kampus. via twitter.com

Selama ini seolah jadi rahasia umum dan aturan nggak tertulis ketika mahasiswa itu perlu aktif berorganisasi. Tujuannya tentu baik, biar kita nggak hanya belajar ilmu akademik di kampus, tapi juga ilmu untuk bermasyarakat dengan banyak orang. Status mahasiswa kupu-kupu kemudian sering dijadikan sebuah sindiran bagi mereka yang nggak pernah nimbrung di organisasi. Seusai kuliah lalu pulang, seolah kampus hanya tempat buat mencari gelar semata.

Tapi tentu kita nggak bisa memaksa semua orang berpikiran sependapat. Setiap orang punya prioritas masing-masing buat menjalani perkuliahan

Pendapat yang masuk akal. via twitter.com

Ternyata banyak warganet yang punya pendapat lain soal mahasiswa kupu-kupu. Ada yang menganggap kalau lebih baik jadi anak rajin dan dikasih predikat mahasiswa kupu-kupu daripada aktif organisasi, tapi sering bolos kuliah dan akhirnya mengulang di tahun depan.

Advertisement

Nah, ada wacana lain nih. via twitter.com

Selain itu sebagai mahasiswa harusnya kita makin terbuka dengan pendapat dan pemikiran orang. Kalau memang beberapa mahasiswa memilih buat nggak terlibat jauh dalam urusan organisasi kampus, ya perlu kita hargai dong. Bukannya malah memandang sebelah mata dan nyuruh mereka pulang kampung. Hmmm~

Jadi mahasiswa kura-kura (kuliah-rapat) atau kupu-kupu (kuliah-pulang) adalah pilihan masing-masing dengan konsekuensi yang juga ditanggung masing-masing. Lalu kenapa pusing?

Mahasiswa Indonesia. via www.cakrawalamedia.co.id

Mahasiswa kupu-kupu selalu terkenal dengan stigma yang rajin, cenderung cupu, sedikit introvert, dan punya IPK bagus. Sebaliknya, mahasiswa kura-kura dianggap asyik, punya jaringan luas, punya skill di luar akademik, namun kadang suka bolos, dan lama lulusnya. Sebenarnya mau jadi apa pun kita di kampus, sudah seharusnya jadi kebebasan kita untuk memilih. Pun dengan konsekuensi dan risikonya, kita masing-masing yang menanggugnya.

Nah, manfaatkanlah masa-masa kuliah sebaik mungkin. Apa pun targetmu di kampus, apa pun tujuanmu berkuliah, pastikan kamu nggak terdistraksi dengan anggapan orang yang belum tentu benar. Nggak ada batasan yang pasti tentang benar atau salah dalam menjalani hidup. Asal kita bertanggung jawab dengan apa yang kita jalani dong. 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Senois.

CLOSE