4 Makna Terselubung di Balik Episode SpongeBob Paling Menyeramkan ‘Rock Bottom’. Ngena Banget!

Meskipun identik dengan jalan cerita konyol penuh komedi, serial kartun SpongeBob sebenarnya nggak dibuat sembarangan. Ada banyak banyak pesan terselubung yang sebenarnya sengaja diselipkan oleh kreatornya biar semua orang bisa memberikan interpretasi di tengah tontonan yang seru dan menghibur.

Seperti sebuah episode SpongeBob yang terkenal paling menyeramkan dan suram berjudul Rock Bottom. Episode yang bikin banyak orang gemes serta jengkel sendiri ini sebenarnya mengandung berbagai makna yang bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Coba simak uraian Hipwee Hiburan berikut biar kamu bisa lebih memaknai tontonanmu.

Buat kamu yang lupa, berikut ini cuplikan episodenya. Ceritanya SpongeBob dan Patrick nyasar ke sebuah tempat mengerikan yang disebut Rock Bottom

Episode Rock Bottom seolah mendeskripsikan bahwa hidup kadang membawa kita ke sistuasi nggak terduga. Sebuah situasi yang sulit, kacau, mengerikan, dan kita nggak tahu apa-apa

Rock Bottom adalah jurang kehidupan / Credit: spongebob.fandom

Hidup nggak selamanya penuh kesenangan. Ada kalanya kesialan menghampiri kita. Bagaimana SpongeBob dan Patrick yang tersesat di sebuah kawasan bernama Rock Bottom, seolah memberikan kita gambaran kalau terkadang kita nggak bisa lagi melawan tragedi dalam hidup. Mungkin kecerobohan sampai nasib menyeret kita pada situasi yang sulit. Dalam situasi ‘di bawah’ ini pun kita kadang nggak tahu harus berbuat apa. Terjebak dalam tragedi yang sebenarnya sama sekali nggak kita harapkan terjadi.

Ketika berada di titik terendah, rasanya sudah berusaha sebaik mungkin untuk jadi lebih baik. Tapi tetap hasilnya nihil, hidup sekejam ini, Bro~

Mahluk Rock Bottom aneh-aneh / Credit: spongebob.fandom

Ketika berada di Rock Bottom, SpongeBob dan Patrick berusaha untuk pulang. Mereka mencari cara bagaimana untuk kembali ke Bikini Bottom dan nggak terjebak di situasi mengerikan nan aneh itu. Namun seberapa pun SpongeBob berusaha, dia tidak juga berhasil. Bahkan dia merasa jengkel dengan kekonyolan dan situasi yang benar-benar nggak masuk akal. Sama kayak hidup, kan? Saat berada di titik terendah, rasanya kita udah usaha banget biar jadi lebih baik. Nyatanya, kita nggak mendapatkan apa pun.

Kita bisa jadi merasa sedikit teman ketika berjuang bersama teman. Seenggaknya kita nggak sendirian. Tapi nggak jarang teman kita juga meninggalkan kita di sana dan kesusahan sendirian

Berjuang sendirian / Credit: spongebob.fandom

Awalnya SpongeBob dan Patrick tersesat bersama dan mencari cara untuk pulang bersama. Nyatanya justru Patrick dapat bus duluan dan meninggalkan SpongeBob sendirian. Kita nggak bisa selamanya mengandalkan teman dan beranggapan kalau temanlah satu-satunya penolong kita. Justru terkadang kita harus bisa menolong diri kita sendiri dari kesusahan.

SpongeBob akhirnya dapat bantuan dari orang yang nggak terduga. Bahkan caranya untuk ‘pulang’ pun sesederhana itu. Melambung bersama balon yang sedari tadi dia pegang

Jawabannya ada di sekitar kita. via kartunanakceria.blogspot.com

Jawaban dari misteri kehidupan kadang sedekat itu dengan kita. Bagaimana kita menyelesaikan masalah datang dari arah yang nggak terduga, bahkan dari sesuatu yang awalnya kita ragukan. Seperti SpongeBob yang kemudian ditolong oleh makhluk yang kelihatannya jahat. Makhluk itu lalu mengikatkan balon ke tangan SpongeBob agar SpongeBob bisa melambung ke Bikini Bottom. Sesimpel itu caranya, tapi saat kita sedang ada dalam masalah, kita sering nggak berpikir jernih dan nggak menyadari solusi yang sebenarnya sudah ada. Makanya, kesabaran dan kepala dingin itu perlu banget di saat-saat sulit dalam kehidupan.

Walau guyonannya receh, karakternya konyol, dan plotnya banyak mengandung lawakan nirfaedah, SpongeBob mengajarkan kita banyak hal. Andai aja kita bisa memahami pengibaratan dari setiap kejadian, kita tentu bisa mengambil hikmah dari segala permasalahan. Itulah kenapa nonton aja nggak cukup, kita perlu meresapi nilai-nilai di setiap tontonan juga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam