Nggak Cuma Perkara Putus Cinta Karena Cinlok, ini 5 Permasalahan yang Kerap Terjadi Saat KKN

KKN alias Kuliah Kerja Nyata telah menjadi salah satu syarat kelulusan bagi sebagian besar universitas yang ada di seluruh Indonesia sejak puluhan tahun silam. Seperti dengan nama programnya, KKN ini selain sebagai syarat kelulusan juga berfungsi untuk menerjunkan mahasiswa langsung kepada lapisan masyarakat untuk melakukan pengabdian. Uniknya, saat melaksanakan tugas yang satu ini, biasanya selalu terjadi drama khas yang pasti banyak dirasakan oleh para mahasiswa.

Advertisement

Salah satu yang kasusnya jadi langganan adalah kejadian putus cinta dengan pasangan masing-masing karena salah satu ada yang terlibat cinta lokasi dengan teman kelompok KKN-nya. Banyak yang menganggap bahwa persoalan ini menjadi perkara paling pelik sepanjang sejarah KKN. Padahal, serba-serbi permasalahan saat KKN itu banyak juga lo, seperti misalnya yang ada di bawah ini.

1. Iri sama kelompok lain yang anggotanya lebih seru. Sering banget terjadi~

Ilustrasi kelompok KKN / Credit: Pexels Ivan Samkov

Klasik banget, tapi memang begini kenyataannya. Apalagi kalau kelompoknya udah ditentukan sama pihak kampus, pokoknya isinya cuma iri-irian satu sama lain. Paling apes kalau dapet teman satu kelompok yang cuek banget, nggak asik, udah gitu disuruh ngumpul aja susah bener. Kebayang gimana mau bikin program kerja bareng, kan?

2. Selalu ada aja anggota kelompok yang nggak niat KKN cuma karena nggak suka sama tempatnya. Dipikir ini liburan?

KKN atau piknik? / Credit: Pexels Helena Lopes

Semakin ke sini, tujuan KKN bagi sebagian mahasiswa jadi semakin abu-abu. Ada yang mengincar daerah-daerah jauh tapi banyak tempat wisatanya karena sekaligus buat refreshing, tapi ada pula yang memang benar-benar fokus ingin mengabdikan diri ke masyarakat sekitar. Biasanya, orang-orang yang niatnya bukan sekedar KKN ini yang bikin repot. Kalau lokasinya nggak kayak yang dia harapkan aja langsung nggak niat kerja. Ngeselin banget memang!

Advertisement

3. Udah bikin rencana proker susah-susah, sampai lokasi KKN ternyata cuma disuruh bikin plang penunjuk jalan. Bikin program serius juga nggak ada warga yang datang

Ilustrasi susahnya nyusun program kerja / Credit: Pexels Lara Jameson

Permasalahan yang satu ini kayaknya dirasakan hampir semua mahasiswa yang pernah merasakan KKN deh. Dari awal udah ribet nyusun rencana program kerja selama KKN nanti, nggak tahunya pas terjun langsung cuma disuruh bikin plang penunjuk jalan sama warga setempat. Lha mau gimana lagi, bikin program kerja yang serius juga nggak ada warga yang datang 🙁

4. Giliran nggak bikin proker yang mumpuni, warganya punya permintaan aneh-aneh. Mulai dari minta renovasi pos ronda sampai pengaspalan jalan utama

Ilustrasi pengaspalan jalan / Credit: Okebung

Bikin program nggak ada yang tertarik apalagi sampai ikutan, tapi giliran nggak mempersiapkan program malah warganya punya permintaan aneh-aneh. Nggak jarang lo, kejadian-kejadian semacam ini terjadi dan dialami banyak anak-anak kuliahan yang sedang KKN. Permintaannya pun nggak tanggung-tanggung, mulai dari renovasi pos ronda sampai minta jalan utamanya diaspal. Memangnya anak-anak KKN ini ATM berjalan apa gimana sih!?

5. Belum lagi kalau ketemu sama anak perangkat desa yang gatel, biasanya banyak korban dari para cewek

Ilustrasi mahasiswa KKN / Credit: Pexels Monstera

Advertisement

Selain sebagai salah satu permasalahan yang ngeselin, kejadian yang biasanya banyak menimpa para mahasiswi ini juga bisa dibilang sebagai sesuatu yang horor alias menakutkan. Masih menjadi pertanyaan hingga saat ini, kenapa saat KKN selalu ada aja orang-orang dari masyarakat setempat yang iseng sama para mahasiswi, ya?

Kalau dilaksanakan dengan niat yang benar-benar untuk mengabdi, sebenarnya kegiatan KKN ini banyak banget manfaatnya kok. Sebaliknya, kalau niatnya memang mau sekadar senang-senang dan refreshing sih beda ceritanya. Masalahnya, sekarang banyak juga mahasiswa yang niat KKN-nya aja udah macam-macam. Hehehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE