Menilik Kebiasaan Unik Menjemur Gabah di Jalan Umum, Bikin Serba Salah Kalau Mau Lewat

Menjemur gabah di jalan umum, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang hidup di pedesaan memang bukan hal baru. Tapi, tentunya kebiasaan ini menimbulkan sejumlah kontroversi. Baik dari pengguna jalan maupun pihak yang menjemur hasil panen tersebut. Namanya pun juga jalan raya, sekalipun tempatnya persis di depan rumah, kalau itu digunakan oleh banyak orang tentunya juga bikin bimbang siapa pun yang hendak lewat jalan tersebut.

Advertisement

Uniknya, kegiatan tersebut udah berasa seperti budaya dan tradisi tersendiri. Hal itu dikarenakan aktivitas menjemur gabah di jalanan telah mengakar kuat di lapisan masyarakat. Nggak heran jika kebiasaan menjemur gabah di jalan bisa jadi akan terus berlanjut. Daripada bingung menyalahkan, lebih baik kita coba pahami lika-liku dari kebiasaan tersebut lewat beberapa gambar di bawah ini.

1. Bukannya mau egois, terkadang penduduk tak memiliki lahan untuk menjemur hasil taninya. Kalau udah ngomongin keterbatasan sih bakalan panjang banget runtutannya

Nggak punya lahan / Credit: Twitter

Namanya juga mengolah hasil tani berupa padi, pasti perlu proses panjang dan juga ruang yang memadahi. Hanya saja kadang penduduk setempat tak memiliki cukup lahan hingga harus menggunakan ruas jalan desa. Kondisi yang mengharuskan demikian.

2. Menjemur padi di jalan juga penuh dengan risiko. Selain harus rela dilindas, petani juga mau tak mau ikhlas bila gabah jemurannya dimakan ayam.

Padahal ayam nggak bisa baca / Credit: Twitter

Bagi penduduk yang dengan sadar menjemur gabah di jalan raya pasti sudah paham dengan segala risiko yang bakalan dihadapi. Mau tak mau ia harus rela gabah jemurannya dilindas pengendara kendaraan bermotor. Belum lagi dengan risiko lain seperti ayam yang menginjak-injak hingga numpang makan besar di jemuran gabah tersebut. Mau gimana lagi, namanya juga jalan umum.

Advertisement

3. Walau banyak pihak yang telah bersedia gabahnya dilindas. Ternyata masih ada pula orang yang marah-marah lo!

Lockdown / Credit: 1CAK

Ini sih golongan yang paling bikin sakit kepala. Sudah tau ia menggunakan seluruh badan jalan tapi nggak mau kalau ada yang injak gabah jemurannya. Mohon maaf nih, terus kira-kira orang lain harus melayang begitu kalau mau lewat situ? Jangan jadi tipe orang seperti ini ya SoHip, egois bener namanya!

4. Bagi pengendara yang tidak enakan, pasti bingung banget apabila melewati jalan pedesaan yang berisi jemuran gabah. Duuuh, serba salah~

Permisi mau lewat / Credit: Twitter

Dari segi pengemudi pastinya bakal bingung banget apabila lihat gabah yang dijemur di seluruh badan jalan. Pasti ada perasaan tidak enak apabila harus melindas barang milik orang lain, yang mana itu merupakan makanan pokok sehari-hari. Belum lagi kalau orangnya nggak enakan, nunggu gabahnya kering dulu mungkin baru mau lewat 🙁

5. Mirip pasir, sebenarnya padi juga bisa membuat kendaraan motor terpeleset. Pokoknya jangan ngebut, ya!

Hati-hati / Credit: Instagram @sukijan.id

Nah, ini yang perlu diperhatikan juga terutama bagi pengendara sepeda motor. Karena teksturnya yang kecil-kecil, gabah yang tengah dijemur bisa jadi membuat kendaraan roda dua terpeleset. Pokoknya kalau mau lewat jangan ngebut, nanti jatuh.

Advertisement

6. Pada dasarnya warga lokal berusaha memanfaatkan sumber daya alam semaksimal mungkin, hanya saja lahannya yang nggak ada

Suasana pedesaan/credit: Twitter

Di balik segala pro dan kontranya, sebenarnya penduduk berupaya untuk memanfaatkan sumber daya alam sebagik mungkin. Mereka mengetahui titik maksimal di mana sinar dan panas matahari dapat tersalurkan dengan baik. Maka jawabannya yang terbaik ada di badan jalan. Selain nggak ada lahan, memang badan jalan merupakan tempat yang potensial untuk menjemur gabah.

Susah juga kalau sudah menjadi kebiasaan turun-temurun yang sudah ada sejak dulu. Tapi sebaiknya memang tidak perlu menggunakan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi. Pastinya juga, nggak boleh egois dan marah-marah kalau gabah yang dijemur seluruh badan jalan sampai terinjak. Terlepas dari semuanya, semoga semua petani di seluruh Indonesia semakin makmur ke depannya deh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE