5 Tipe Bocah Saat Menyambut Sekolah Tatap Muka. Orang Tua dan Guru, Persiapkan Dirimu!

Menyambut sekolah tatap muka

Setelah cukup lama bersekolah lewat rumah, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah bersiap untuk mengembalikan proses belajar mengajar ke sekolahan. Di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung, anak-anak Sekolah Dasar sampai SMA terlihat mulai pergi ke sekolah meski hanya satu kali dalam seminggu. Dikembalikannya proses belajar mengajar ke sekolah ini berkaitan dengan suksesnya program vaksinasi pada tenaga pengajar dan anak-anak sekolah.

Jika tahap uji coba telah terpenuhi dan menunjukan hasil positif, tinggal menunggu waktu saja anak-anak akan kembali ke sekolah. Tentu saja para bocah-bocah ini akan menunjukan tabiatnya masing-masing dalam menyambut sekolah tatap muka. Ada para bocah yang senang dan mungkin ada anak yang merasa malas karena telah terbiasa sekolah secara online. Jika dilihat, ada beberapa tipe-tipe bocah yang menyambut sekolah tatap muka. Apa saja? Yuk langsung cek di bawah ini~

1. Bocah-bocah yang bahagia karena merasa bebas dari tanggung jawab membantu orang tua untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah

Ilustrasi anak SD / Credit: Takaitu

Pengumuman dikembalikannya sekolah tatap muka tentu membuat sebagian anak-anak bahagia. Bukan karena akan sekolah dengan rajin dan semangat, para bocah-bocah ini bahagia lantaran mereka bisa menghindar dari tanggung jawab membantu orang tua mereka di rumah. Hal ini tentu wajar mengingat sekolah selama sekolah daring anak-anak sering disuruh orang tuanya untuk bantu-bantu.

Meski begitu, hal ini bukan berarti anak-anak nggak ikhlas membantu orang tuanya. Hanya saja, mereka bahagia karena setidaknya bisa ‘bebas’ sementara. Kalau sekolah tatap muka diberlakukan kembali, pikiran yang ada di kepala mereka antara lain “Yes, akhirnya nggak usah nyapu sama ngepel lagi”, “Sampai jumpa warung langganan emak”, sampai “Akhirnya aku bebas!!”.

2. Karena sekolah online serba digital, ada saja bocah-bocah yang mulai lupa jadwal mata pelajaran, cara menulis yang baik dan benar, lupa tanggal, bulan tahun sampai lupa cara membaca. Tantangan buat guru dan orang tua banget!

Ilustrasi suasana kelas / Credit: Cara mengajarku

Bagi anak SMP sampai SMA, sekolah online tentu bukan hal yang aneh lagi. Pasalnya mereka telah menguasai hal-hal fundamental seperti membaca dan menulis sebelum pandemi Covid-19 menyerang. Hal ini berbeda jauh dengan para bocah-bocah SD yang baru sekolah sebentar dan harus ikut kelas online karena pandemi. Mereka bisa-bisa lupa cara baca bahkan cara menulis karena sekarang semuanya serba digital!

Selain itu, mereka biasanya lupa mata pelajaran, lupa letak kelasnya di mana, sampai lupa membawa perlengkapan saat hari pertama sekolah. Tentu saja tipe bocah satu ini akan sangat menantang kesabaran para guru dan orang tuanya sendiri. Tapi, karena masih bocah, sebagai orang tua dan pengajar sudah semestinya kita kembali mengingatkan mereka cara belajar yang baik dan benar jika sang anak terlihat tertinggal karena lupa. Bener nggak sih?

3. Bocah-bocah yang suka minta uang dengan beribu alasan. Ada yang alasannya buat fotokopi, ngerjain tugas kelompok, sampai paket internet. Padahal, mereka cuman pengin uang lebih buat jajan~

Ilustrasi jajan / Credit: Infoperbankan

Bocah dan jajan sudah seperti kesatuan yang nggak bisa dipisahkan. Salah satu yang membuat bocah-bocah bahagia karena sekolah tatap muka karena mereka bisa jajan saat istirahat atau sepulang sekolah. Mereka biasanya jajan bareng temen-temennya dan haha-hihi sambil nyemil. Sebagaimana mestinya aktivitas bocah-bocah gitu deh~

Demi jatah jajan lebih, para bocah ini biasanya minta uang lebih pula ke orang tuanya dengan berbagai dalih. Ada yang minta untuk kepentingan tugas, untuk fotokopi materi pelajaran, sampai alasan beli paket internet untuk ngerjain tugas dari guru. Alasan itu tentu bakal bikin orang tua luluh dan percaya. Di balik itu, bocah-bocah ini ketawa-ketiwi sambil makan pentol dan minum es teh. Hadeeeh!

4. Tipe para bocah yang pengin pulang sore dengan main bareng temennya tapi pakai alasan ngerjain PR berkelompok. Hadeuh~

Bocah nongkrong nih/Credit: Merdeka

Hampir setiap orang tua selalu menyuruh anaknya untuk pulang tepat waktu jika sudah selesai sekolah. Orang tua berpikir kalau para bocah ini harus pulang cepet biar bisa bantu-bantu atau mengerjakan tugas sekolah agar lebih tenang esok harinya. Namun, bukan bocah namanya kalau nggak punya seribu akal untuk menghindari pulang cepat sehabis sekolah.

Para bocah ini biasanya menggunakan alasan mengerjakan PR atau mengerjakan tugas di rumah temen. Biasanya dalih-dalih itu digunakan untuk menutupi keinginan mereka untuk main. Kalau memang benar mengerjakan tugas, para bocah ini ngerjain tugasnya hanya 10-15 menit sisanya sekedar main-main dan ketawa-ketawa. Namanya juga bocil~

5. Terakhir ada bocah positif yang semangat belajar dan ambisius sekolah biar dapat ranking di kenaikan kelas

Tipe ambisius / Credit: Lombokita

Terakhir ada tipe bocah yang positif. Fenomena ini biasanya kerap terjadi di kalangan anak-anak SMP hingga SMA. Mereka sangat semangat belajar bahkan sebelum sekolah tatap muka berlangsung. Urusan sekolah pokoknya ambisius banget, datang tepat waktu, mengerjakan PR dengan baik, tahu waktu kapan belajar dan kapan main. Pokoknya bocah yang menyenangkan orang tua dan guru banget deh.

Semua hal positif ini dikerjakan oleh para bocah ini bukan tanpa alasan. Mereka pengin membahagiakan orang tua dan membanggakan guru-guru mereka dengan mendapat ranking di akhir semester atau saat kenaikan kelas. Nah, harusnya para bocah-bocah tuh kaya gini semua nggak sih?

Itu dia beberapa tipe bocah yang bersiap menyambut sekolah tatap muka. Gimana menurut kalian? Apakah para guru dan orang tua siap untuk menghadapi sifat para bocah-bocah ini? 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Represent

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam