Menguak Misteri Siapa Sosok Camelia pada Lagu-Lagu Ebiet G. Ade. Ternyata Begini Ceritanya

Misteri lagu Camelia Ebiet

Sebagai penikmat tembang kenangan, tembang lawas, dan lagu-lagu apapun itu yang merupakan karya dari musisi-musisi legendaris Indonesia, tentunya kita udah nggak asing lagi dengan sosok bernama Ebiet G. Ade. Laki-laki dengan nama lengkap Abid Ghoffar Bin Aboe Dja’far memang tenar karena karya-karyanya yang begitu dikenal oleh banyak kalangan dari berbagai generasi. Hampir semua lagu miliknya layak disebut sebagai tembang sepanjang masa, karena memang nggak lekang oleh zaman.

Advertisement

Salah satu karya yang begitu berkesan di telinga para pendengarnya adalah tembang berjudul “Camelia”. Namun, di balik ketenaran lagu “Camelia” ciptaan Ebiet ini, banyak banget muncul pertanyaan tentang siapakah gerangan aslinya nama Camelia yang begitu terkenal ini. Apalagi, lagu Camelia sendiri memiliki empat versi yang berbeda. Rupanya beginilah ceritanya~

Banyak yang mengira bahwa Camelia adalah sosok pujaan hati Ebiet, tapi ternyata itu hanyalah tokoh dalam imajinasi kreatifnya

Sosok Ebiet G. Ade / Credit: Ultimagz via ultimagz.com

Bukan Ebiet namanya kalau nggak mampu menghidupkan imajinasi banyak orang dan membuat kita jadi bertanya-tanya. Saking begitu mendalamnya lagu berjudul “Camelia” ini, banyak yang menyangka bahwa nama tersebut adalah kekasihnya saat itu. Bahkan, ada beberapa penggemarnya yang sampai membikin rumor tentang lokasi makam Camelia yang telah tiada. Jelas aja hal itu akhirnya dibantah oleh Ebiet, apalagi setelah dirinya memiliki istri. Rupanya Camelia memang hanyalah sosok imajinasi kreatifnya dalam menciptakan sebuah lagu.

Nggak dimungkiri juga bahwa lagu ini menjadi salah satu karyanya yang mengantarkannya kepada jalan kesuksesan. Bagi para penggemar sejati Ebiet, tentu juga tahu sepak terjangnya, di mana album pertamanya langsung laris manis di pasaran pada tahun 1979 silam. Benar-benar sosok legendaris sih!

Advertisement

Ada cerita unik tentang Camelia yang begitu membekas di telinga kita ini

Musisi legendaris, Ebiet / Credit: Detik via hot.detik.com

Setelah sukses dengan albumnya yang pertama kali beredar di pasaran, Ebiet kemudian meluncurkan album Camelia kedua dan juga Camelia ketiga pada tahun 1980-an. Nggak begitu jauh berbeda dengan album Camelia yang pertama, album selanjutnya yang diciptakan oleh Ebiet ini juga naik daun dan begitu diminati di pasaran. Nggak heran sih, karya miliknya memang selalu khas dan beda dengan yang lainnya.

Uniknya, sejak kesuksesan albumnya yang kedua dan ketiga ini, Ebiet merasa memiliki ketakutan tersendiri. Dirinya takut bahwa kesuksesan beruntun yang dibuatnya tersebut bakal membuat dirinya takabur dan jadi sombong. Alhasil, lahirlah albumnya yang keempat di mana di album tersebut merupakan akhir kisah dari perjalanan Camelia yang selama ini ditulisnya sejak pada albumnya yang pertama kali.

Pada albumnya yang keempat, Ebiet memutuskan untuk ‘membunuh’ sosok Camelia

Advertisement

Album Camelia / Credit: Discogs via www.discogs.com

Level imajinasi dan kreativitas Ebiet memang nggak perlu diragukan lagi. Sosok yang pada kenyataannya nggak ada itu bisa benar-benar seolah nyata berada di dunianya. Namun pada albumnya yang keempat, Ebiet akhirnya ‘membunuh’ sosok Camelia itu sendiri. Hal itu seperti yang dilansir pada laman Beritasatu mengenai sepak terjang misteri nama Camelia.

Akhirnya, di albumnya yang keempat, di mana dirinya terakhir kali mengusung nama Camelia, ia menambahkan tambahan kata requiem atau musik untuk menghormati orang yang telah meninggal. Sungguh sebuah perjalanan musik dari album ke album yang begitu menarik.

Nggak cukup sampai di situ saja, setelah perjalanan Camelia berakhir, ia akhirnya merilis albumnya yang kelima. Album tersebut berjudul Langkah Berikutnya. Sebuah album dengan pesan bahwa dirinya telah melupakan sosok Camelia. Hingga saat ini, Ebiet sendiri telah menelurkan 22 album dengan kumpulan lagu yang begitu apik. Terimakasih Ebiet, sosok musisi legendaris Indonesia!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE