6 Misteri Seputar Warung Pecel Lele yang Belum Terjawab. Pada Ngeh sama Kejanggalan ini Nggak?

Sepertinya sebagian besar orang udah nggak asing lagi dengan warung pecel lele yang memang persebarannya begitu masif di banyak kota di Indonesia. Warung makan yang menjual aneka menu yang disantap dengan lalapan ini bisa dibilang cukup ekonomis. Nggak heran kalau anak kosan suka banget berkunjung. Daripada ke restoran mending lesehan di emperan jalan.

Ngomongin soal pecel lele ada kenyataan unik yang nggak banyak orang meyadarinya. Kenyataan yang bagi penulis menjadi sebuah misteri. Pada sadar nggak sih kalau ada (setidaknya) 6 kejanggalan dari warung pecel lele? Apa sajakah itu? Cekidot!

1. Di antara warung pecel lele satu dan yang lainnya ada kesamaan unik yaitu mejanya yang selalu goyang

Bikin makan jadi ribet / Credit: rumahumkm

Rasa masakannya yang enak terkadang menjadi ‘kentang’ akibat kekesalan kita terhadap meja warung pecel lele yang nggak pernah bener. Masalahnya selalu sama, goyang. Biasanya karena kaki-kakinya panjang sebelah. Sering ngalamin, kan?

2. Kenapa warung pecel lele pakai kursi plastik? Padahal sering bikin kaki luka sama pantat kecepit. Standarnya begitu apa gimana sih?

Seringnya cuma didobelin doang / Credit: gambarkursi

Masih banyak warung pecel lele yang pakai kursi plastik yang terbukti kaki dan dudukannya gampang pecah. Ini yang sering bikin kaki luka sama pantat kecepit. Bukan dibenerin malah didobelin? Hadeeeh.

3. Warung pecel lele nggak selalu yang jual orang Lamongan, tapi kenapa masih pakai embel-embel Lamongan?

Nggak selalu yang jual orang Lamongan / Credit: infia

Orang yang tinggal di perantauan suka banget kalau ketemu orang dari daerah yang sama. Minimal bahasanya sama jadi kelihatan akrab. Tapi ini nggak berlaku pada penjual pecel lele yang nggak semua bisa dialek khas Jawa Timur-an. Niatnya mau akrab pesan pakai bahasa Jawa Timur-an, jadi malu sendiri karena ternyata penjualnya nggak bisa. 😀

4. Masih menjadi misteri kenapa makan pecel lele enaknya di warungnya? Dibawa ke rumah rasanya B aja 🙂

Banjir pun dibelain makan di warung. Karena lebih enak? / Credit: Twitter

Sering banget kan mengalami hal ini? Enak banget kalau dimakan di warungnya meskipun berisik dan (seringnya) kumuh. Apa mungkin magisnya ada di situ? Entahlah.

5. Tolong bilangin sama pengusaha pecel lele di dunia kalau memang nggak jual udang atau kepiting, nggak usah ikut digambar di spanduk

Di spanduk ada burung dara giliran ditanya di kasir bilangnya nggak jual / Credit: 1cak via www.youtube.com

Kamu pasti pernah merasa tertipu sama warung pecel lele karena menunya nggak sesuai. Sebel aja gitu kita udah berhenti karena tertarik sama salah satu menu di spanduk giliran mau pesen nggak ada. Ya, mbok nggak usah dipajang. Huft.

6. Untung nggak pernah ada SJW kemangi, kalau ada mungkin para pengusaha warung pecel lele udah diceramahi karena menyia-nyiakannya

Peran kemangi di warung pecel lele sampai sekarang nggak jelas. Kenapa masih dikasih kemangi padahal jarang ada yang makan? Kalau dalihnya buat cuci tangan, terus apa gunanya di situ disediakan keran dan sabun cuci tangan?

Itulah sedikit kejanggalan yang ada di pecel lele. Misteri itu belum terungkap namun warung pecel tetap rame. Ini membuktikan bahwa pecel lele enak dan jadi favorit orang Indonesia. Sobat pecel lele mana suaranya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam