Video Pengemis Main Gawai Tuai Perdebatan. Apakah ‘Profesi’ Ini Juga Harus Ikuti Perkembangan Zaman?

Manusia butuh bekerja untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Namun, pada kenyataannya untuk bisa mendapatkan pekerjaan, kita butuh usaha lebih. Banyaknya jumlah orang yang pengen bekerja nggak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja. Imbasnya adalah menjamurnya fenomena pengangguran.

Sayangnya, kebanyakan dari pengangguran tersebut adalah orang-orang yang minim kreatifitas dan keahlian sehingga mereka kesulitan untuk menghasilkan uang. Nah, salah satu dampak dari hal tersebut adalah banyak bermunculannya pengemis. Kalau pengemis biasa mungkin kita sudah sama-sama sering melihatnya bukan? Namun bagaimana kalau ada kita menemui pengemis yang bermain gawai di pinggir jalan?

Video pengemis yang bermain gawai menghebohkan jagat dunia maya. Agak janggal nggak sih?

Video yang diunggah akun Facebook milik Mia Rezietha   (7/12) ini menjadi sorotan warganet. Video yang menampilkan seorang wanita paruh baya (kisaran 40-50an tahun) yang mengenakan pakaian lusuh dan agak sedikit kotor itu sedang memainkan tablet di emperan toko.

“Pengemis Jaman Now”
Kayaknya itu judul yang pas buat postingan ini.
?
Lokasi: Situbondo, sekitaran terminal
Kalau jaman dulu (waktu q masih kecil), pengemis itu bener2 orang yg g mampu utk bekerja lagi, entah itu udah tua atau disabilitas. Dan kuantitasnya sangat sedikit.
Kebalikannya, jaman now, gampang banget nemuin peminta-minta. Bahkan yg badannya masih seger buger, masih muda, dan masih kuat bekerja, malah memilih buat jadi pengemis.
Ada ceramah yg pernah q denger, “gak usah dipikirin siapa yg meminta. Ketika ia meminta kepadamu, dan kau punya, maka berikan”
Tapi kalau kayak gini, tiap peminta2 (yg masih mampu bekerja) dikasih uang, lama2 orang akan malas utk bekerja.
Apalagi kalau kena generasi micin ?, bisa2 mereka lebih memilih pekerjaan sebagai pengemis dibanding cari kerja yg lebih layak dan pantas.
Bahkan kalau warga Malang, coba deh tiap hari jumat ke masjid sabililah belimbing, disitu ada 1 keluarga yg jadi pengemis. Mereka bawa anak2 mereka dan diajari jadi pengemis.
Q pernah sekali liat, salah satu dari mereka turun dari angkot, kemudian mengganti pakaian layak mereka jadi pakaian untuk mengemis, dan bergabung dgn para pengemis lainnya.
Jadi, menurutku, lebih baik bersedekah di masjid / lembaga sedekah lainnya.. Biar lebih tepat pemanfaatannya.
?

Postingan tersebut mendapat 370 like, 648 yang membagikan, dan 110 komentar. Banyaknya jumlah komentar yang disematkan di postingan tersebut merupakan perdebatan antarwarganet seputar video. Pasalnya, berdasarkan keterangan pemilik akun, wanita dalam video tersebut merupakan pengemis.

Tenyata pengalaman dan keresahan Mia Rezhieta itu juga dialami oleh warganet lain yang turut membagikan ceritanya

pengemis main gawai via www.facebook.com

Pendapat Mia Rezhieta yang dituangkan dalam caption itu ternyata menuai perbincangan warganet. Pasalnya banyak yang sependapat dan memiliki pengalaman yang serupa.

@Silvina Devi Itu baru android…suamiq pernah liat ada pengemis yg di antar jemput pkek mobil avanza… Gk di kasi liat wajah e kasihan…di kasi kenyataane Bikess..hahahhaa

@Marzitie Marz Waktu di jkt q pernah, liat anak kecil sama bapak nya,, Anak kecil nya kaya yg kelainan mental, kaya autis. Ya tiap lewat q kasih, krna kasihan, Eh,, pas mlm q pulang kerja, sekitar jam 8an Q liat anak kecil itu gpp, malah jalan nya normal, ketawa2 sama bpk nya, Dari situ lah q ga percaya pengemis lagi,

Kebanyakan dari mereka merasa tertipu setelah tahu kenyataannya bahwa pengemis itu sebenarnya masih sanggup untuk melakukan pekerjaan lainnya. Sayangnya, para pengemis itu justru memilih untuk mengemis. Bahkan salah satu warganet sampai ada yang menyebut bahwa pengemis adalah profesi.

@Nurprawita Ratni Sekarang pengemis sudah jadi profesi, kita harus cerdas dalam bersedekah, jika ada lebih baik berikan pada tetangga yg miskin tapi tak mau meminta, jika nilai uangnya sedikit bisa dirupakan jajanan

Fenomena ini bukanlah yang pertama. Perlu berhati-hati dan partisipasi dari kita agar kejadian ini nggak terulang lagi

Sri, pengemis yang kedapatan membawa emas dan uang tunai puluhan juta rupiah. (Sudin Sosial Jakpus) via news.liputan6.com

Dinukil dari Liputan6.com , Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menemukan pengemis yang membawa emas dan uang hampir Rp23 juta. Pengemis itu ditemukan petugas ketika sedang mengemis di Jakarta Pusat, Minggu, (12/11). Uang tersebut juga diduga berasal dari hasil mengemis.

Sungguh miris melihat kenyataan orang yang sebenarnya masih mampu untuk bekerja namun lebih memilih mengemis untuk memperoleh uang ini. Sebenarnya fenomena ini marak ditemukan di mana-mana. Nggak cuma di Indonesia, tapi juga luar negeri, khususnya di kota-kota besar.

Sungguh dilema bagi kita terkait apa yang akan kita lakukan ketika menemui pengemis. Di satu sisi pasti kamu iba melihat penampilan dan kondisi mereka, namun di sisi lain kamu banyak mengetahui kebohongan-kebohongan di baliknya; semisal cacat yang dibuat-buat dan lain sebagainya.

Nah, maka dari itu kita perlu memastikan terlebih dahulu sebelum memberi. Bukannya pelit sedekah, tapi alangkah baiknya kalau kita bisa lebih perhatian pada mereka yang benar-benar membutuhkan. Syukur-syukur kalau kita beri mereka pemahaman bahwa “tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.” Tentunya dengan cara yang baik, ya. Sepakat?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.