Mengenang Serunya Permainan Petak Umpet Lempar Batu. Kalau di Daerahmu Namanya Apa nih?

Jauh dari era modern, serba gadget, dan tingginya penggunaan media sosial seperti sekarang ini, anak-anak zaman dulu punya cara tersendiri dalam menjalani hari-hari mereka dengan tetap penuh rasa bahagia. Dari sekian banyak cara yang dulu kerap dilakukan, beberapa di antaranya adalah permainan tradisional yang mungkin saat ini hanya bisa kita kenang namanya karena udah jarang lagi dimainkan, bahkan oleh para anak-anak kecil. Salah satunya adalah permainan petak umpet lempar batu.

Advertisement

Bagi sebagian orang yang pernah mengalami momen-momen kejayaan permainan tradisional meski di usia senja permainan tersebut, pasti udah nggak asing lagi dengan jenis permainan yang satu ini. Dulu, kalau udah ngumpul ramai-ramai entah itu di halaman rumah seseorang, di lapangan, atau di persawahan, petak umpet lempar batu ini jadi salah satu andalan permainan yang kerap dimainkan oleh anak-anak hingga para remaja. Nggak memandang anak cowok atau cewek, hampir semua dulu pasti pernah merasakan keseruannya.

Jenis petak umpet yang satu ini lebih seru dibandingkan dengan petak umpet biasanya

Ilustrasi petak umpet biasa / Credit: kompasiana via www.kompasiana.com

Berbeda dengan petak umpet biasanya, permainan petak umpet lempar batu ini lebih seru dan menantang karena caranya yang lebih sulit dan seringkali menyusahkan orang yang dapat giliran jaga. Kalau biasanya hanya sekedar dapat undian terus jaga dan yang lainnya sembunyi, petak umpet lempar batu ini bisa dibilang level lanjutannya. Menggunakan pecahan genting yang ditumpuk sedemikian rupa dengan jumlah tertentu, kemudian orang-orang yang dapat giliran sembunyi bakal melemparinya dengan bola kasti atau batu dari jarak yang telah ditentukan secara bergantian sampai tumpukan tersebut roboh. Nah, selagi yang dapat giliran jaga menata kembali susunannya, anak-anak lain bakal berusaha buat sembunyi di tempat paling aman.

Paling ngeselin sih kalau dapat giliran jaga, terus ada lawan yang ngelempar gacoannya kenceng-kenceng sampai susunan batunya ke mana-mana

Di mana-mana yang paling ngeselin setiap permainan petak umpet adalah siapa pun yang mendapat giliran jaga. Lha wong petak umpet biasa aja sering banget dijahilin sama temen lainnya, apalagi jenis petak umpet yang satu ini. Paling bikin kesel dan jengkel adalah ketika ada bocah yang melempar gacoannya kenceng-kenceng sampai susunan batu atau pecahan gentengnya berserakan ke segala arah. Bahkan, meski dikasih lingkaran sebagai pembatas pun, kalau terkena lemparan kencang bakal berhamburan ke mana-mana. Ini yang bikin siapa pun yang dapat giliran jaga merasa was-was, bingung, dan pusing saat berusaha menata kembali susunan tersebut hingga seperti sedia kala. Makin lama yang jaga menata sususan itu, semakin banyak pula kesempatan bocah lainnya untuk berlarian dan mencari tempat persembunyian.

Advertisement

Permainan petak umpet lempar batu ini beda daerah beda pula namanya

Permainan tradisional / Credit: Facebook Dhani Koretz via www.facebook.com

Meski sama-sama petak umpet lempar batu, namun di setiap daerah punya nama sendiri-sendiri untuk game tradisional unik yang satu ini. Di Jawa, permainan ini paling sering disebut dengan nama sepak tekong, blandongan, sama bancakan. Beda lagi dengan istilah yang ada di luar Jawa, biasanya sih dikenal dengan permainan pecah piring, bola boy, atau bola gebok. Seriusan deh, petak umpet lempar batu ini benar-benar seru banget lo! Pasalnya, kita bisa menguji emosi temen sambil sesekali menjahili mereka, dan bermain sekaligus olahraga. Tapi, biasanya kalau sekali dapat giliran jaga sih bakal lama banget karena dicurangin terus 😀

Asik banget ya kayaknya kalau permainan-permainan tradisional semacam ini masih bisa dilestarikan dan dikenal oleh bocah-bocah kecil zaman sekarang. Ini bukti bahwa tanpa gadget atau sosial media pun zaman dulu kita bisa berbahagia sepanjang hari lo. Bedalah sama zaman sekarang, kalau sehari nggak pegang HP dan buka internet aja rasanya berat banget.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE