Alasan Petugas Fotokopi Sering Terlihat Jutek. Ternyata Logis Juga~

Setiap pekerjaan tentunya memiliki orang-orang dengan tipikal tersendiri yang berkaitan erat dengan pekerjaannya tersebut. Seperti misalnya guru mata pelajaran matematika yang terkenal akan galaknya, sopir bis antarkota yang nggak pernah bisa nyetir dengan pelan, dan banyak lagi pekerjaan lainnya dengan orang-orang unik di belakangnya. Salah satunya yang nggak kalah sering jadi sorotan adalah petugas fotokopi.

Banyak yang menganggap bahwa hampir sebagian petugas fotokopi itu terkenal dengan sikap juteknya kepada siapa pun, entah sama cowok maupun cewek, semua sama aja dijutekin. Kalaupun ada petugas fotokopi yang nggak jutek, biasanya bisa dihitung dengan jari alias langka banget. Pengin tahu nggak kenapa mereka sering banget kayak gitu? Kurang lebih begini nih, alasan yang paling masuk akal~

1. Meski kerjanya di ruangan ber-AC, kalau kerja di dekat mesin-mesin besar tetap aja bikin gerah

Ilustrasi petugas fotokopi / Credit: Matahidup

Salah satu alasan kenapa petugas fotokopi sering melayani dengan sikap jutek adalah karena ruang kerja mereka yang bikin gerah seharian. Sekalipun di dalam ruangannya pakai AC, kerja dengan mesin yang beroperasi terus-menerus tetap aja rasanya gerah banget. Itu kalau pakai AC, kalau cuma pakai kipas angin bisa kebayang, kan? Pantes aja banyak yang jutek dan terkesan bete terus.

2. Kita fotokopinya nggak sampai seribu rupiah, tapi seringnya bayar pakai duit gede. Nyusahin yang jaga fotokopinya dong :’)

Ilustrasi bayar pakai uang besar / Credit: Dream

Alasan kedua biasanya diakibatkan dari pelanggan-pelanggan yang nggak tahu diri. Udah fotokopinya nggak sampai seribu rupiah, tapi bayarnya pakai uang pecahan ratusan ribu. Wajarlah kalau petugas fotokopinya sering kesel, nyari kembalian buat satu orang aja udah bikin habis recehan, apalagi kalau semuanya bayar pakai duit ratusan ribu. Hmmmmm~

3. Sering banget ketemu dengan orang-orang yang kondisinya lagi terburu-buru

Petugas fotokopi / credit: Halosemarang

Disadari atau nggak, kebanyakan orang yang datang ke tempat fokopian itu biasanya kondisinya udah terburu-buru banget. Entah yang butuh segera melengkapi datalah, dikejar-kejar sama dosenlah, atau apa pun itu yang bikin ritme kerja jadi ikutan nggak tenang. Kalau udah begini, biasanya yang jadi korban si petugas fotokopinya. Dikira cuma melayani satu orang aja apa, ya?!

4. Belum lagi kalau kedapatan memfotokopi buku yang udah tua dan jumlahnya ribuan lembar. Ini ngebayangin aja udah bikin capek 🙁

Ilustrasi tempat fotokopi / Credit: Ayojakarta

Buka jasa fotokopi di dekat lingkungan kampus memang lumayan cuan, tapi tantangannya juga ada-ada aja. Sering banget tuh, ada orang-orang yang datang bawa buku tua dan tebal minta difotokopi dari halaman pertama sampai terakhir, karena kalau mau cari yang baru udah nggak bisa. Bukunya aja udah tua dan megangnya harus hati-hati, jumlah halamannya ada ribuan pula. Gimana nggak bete kalau jadi petugasnya? 🙁

5.  Komputer di fotokopiannya sering eror gara-gara banyaknya virus yang masuk dari flashdisk orang-orang

Bisnis fotokopi / Credit: Fastpay

Pernah kepikiran nggak sih, kalau komputer yang ada di fotokopian itu sering eror bukan semata-mata nggak pernah dirawat, melainkan karena banyaknya flashdisk yang nyolok setiap harinya? Udah dibersihkan setiap hari tetap aja masih ada banyak virus. Belum lagi kalau ada yang protes jika komputernya jadi sumber segala macam virus yang bikin gadget lain jadi eror. Udah komputernya disalahin, petugasnya kena protes pula, padahal juga kelakuan pelanggan sendiri yang nggak bertanggung jawab. Kesel jugalah pasti lama-lama, makanya jadi jutek~

Walaupun terkenal dengan tipikal juteknya yang kadang ikut bikin jengkel, hal tersebut bukan tanpa alasan kok. Nah, kalau sewaktu-waktu kamu ketemu sama petugas fotokopi yang dirasa jutek banget, mending jangan dijutekin balik deh. Seriusan, daripada nanti kamu malah nggak dilayanin, kan, repot. 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam