5 Alasan Orang Rajin Bersihin Rumah Kalau Lagi Sendiri. Pas Ada Ibu, Malesnya Minta Ampun!

Ibu mana pun sepertinya paling nggak suka kalau lihat anaknya rebahan aja di rumah. Belum ada lima menit rebahan, udah diteriakin, disuruh nyapulah, nyuci piringlah, dan lain sebagainya. Padahal belum tentu kita rebahan karena bermager-mager ria. Siapa tahu kita baru selesai jadwalin unggahan buat di media sosial kantor? Kecuali memang kita lagi gegoleran aja sih. Tapi mood jadi langsung berantakan deh. 🙁

Advertisement

Barangkali setiap orang itu memang males, termasuk kita. Kalau di rumah bawaannya pengin nempel kasur terus sambil nonton TV. Sekotor apa pun rumah kalau belum ada teriakan dari emak mungkin kita nggak akan tergerak. Tapi ajaibnya pas rumah lagi nggak ada siapa pun, kadang kita mendadak jadi rajin beres-beres. Kenapa bisa gitu, ya? Selengkapnya di bawah ini.

1. Nggak ada yang bisa diandalkan buat bersih-bersih. Kalau kotor didiemin, yang risih juga kita sendiri

Ilustrasi bersih-bersih / Credit: Pexels Shvetsproduction

Satu-satunya kondisi yang membuat pemalas seperti kita tergerak untuk bersih-bersih itu karena risih. Biasanya kalau ada yang lain, emak pasti risih duluan hingga akhirnya membersihkan. Atau kalau emak sibuk, pasti ada kakak yang berinisiatif bersih-bersih. Saat sendiri di rumah, nggak ada lagi yang bisa diandalkan, makanya kita jadi seketika rajin.

2. Bingung mau ngapain juga bisa jadi alasan di balik fenomena bersih-bersih itu. Nggak ada yang bisa diajak ngobrol, ya, udah deh beres-beres~

Mending bersih-bersih / Credit: Pexels Carolina Grabowska

Sendirian di rumah tanpa aktivitas memicu kesepian dan kegalauan. Ketika nonton TV atau main HP udah nggak bisa membunuh kebosanan, hati kita tergerak untuk melakukan sesuatu yang lebih berguna. Nah, di antara sekian banyak kegiatan berguna, menyapu dan mencuci piringlah yang paling mudah untuk dilakukan.

Advertisement

3. Pada dasarnya kita itu orangnya malas kalau disuruh-rusuh, bergerak harus dari inisiatif sendiri

Nggak enak kalau disuruh-suruh / Credit: Pexels Ron Lach

Keengganan kita untuk bersih-bersih rumah menjadi bukti kalau sebenarnya kita malas saat disuruh. Kita lebih suka bergerak atas kesadaran sendiri. Ketika nggak ada yang menyuruh kita bisa dengan senang hati mengerjakan sesuatu. Beda jauh kalau disuruh, kalau pun mau pasti dengan setengah hati dan ngedumel.

4. Bersih-bersih sendiri itu enak karena nggak ada yang mengomentari. Kalau dilihat emak pasti ada aja yang dikomentari

Males dikomentarin / Credit: Pexels Rodnae Productions

Hal yang bikin kita malas untuk menyapu atau ngepel itu salah satunya karena emak sering berkomentar. Misalnya saat menyapu, ketika emak mendapati lantai belum bersih, beliau selalu bilang, “Nanti jodohnya berewokan lo!” atau “Yang bersih kek nyapu, anak perempuan kok gitu!” Komentar ini kadang bikin sakit hati. Udah diturutin masih aja salah. Beda dengan saat kita sendirian di rumah, menyapu bebas, nggak ada yang mengomentari.

5. Atau mungkin karena pacar mau datang, jadi rajin banget bersihin rumah biar nggak kelihatan jorok 😀

Biar kelihatan rapi / Credit: Pexels Rodnae Productions

Advertisement

Ada juga orang yang rajinnya ketika ada tamu doang. Dia mendadak mau beberes supaya tamu kerasan. Apalagi kalau tamunya pacar sendiri. Segala kamar yang tadinya berantakan banget sampai dibela-belain dipel, biar wangi. Bener nggak? Udah ngaku aja, kamu dulu juga gitu, kan?

Bersih-bersih rumah adalah aktivitas yang kurang diminati. Selama masih ada orang lain yang bisa mengerjakan, kita akan memasrahkannya begitu saja. Sampai pada suatu ketika kita menyadari bahwa ada fenomena yang janggal. Saat rumah sepi, kita justru menjadi lebih rajin beres-beres rumah. Nyapu dan ngepel lantai jadi aktivitas yang mengasyikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE