Sekelompok Bocah yang ‘Iseng’ Injak-Injak Batu Nisan ini Akhirnya Minta Maaf Setelah Dikecam Warganet

Pemuda parkour di atas nisan sebuah pemakaman

Kematian adalah sebuah hal yang nggak pernah diharapkan. Bagi kita yang masih hidup, kepergian kerabat dan orang yang kita sayangi merupakan hal yang sangat berat. Untuk mengenang mereka yang sudah dulu pergi, kita kemudian mengunjungi makam sebagai tempat peristirahatan terakhir.

Selain digunakan sebagai tempat pembaringan, makam digunakan sebagai simbol penghormatan bagi mereka yang lebih dulu pergi meniggalkan kita. Nggak heran kalau pemakaman atau pekuburan dianggap sakral oleh sebagian orang, dibiarkan sepi dan tenang. Namun sekumpulan pemuda ini justru memilih pemakaman sebagai area bermain. Aksi ini kemudian mereka rekam dan dibagikan melalui media sosial. Akibatnya video ini viral dan jadi bulan-bulanan warganet.

Sebuah video berdurasi singkat mendadak viral di media sosial. Video ini dianggap menampilkan perbuatan yang nggak pantas

Sebuah video yang diperkirakan diambil di Pemakaman Mekar Wangi, Bandung, mendadak jadi buah bibir. Sekelompok pemuda tampak bermain di area pemakaman dalam video tersebut. Nggak lama kemudian beberapa pemuda dengan pakaian hitam melompat dari satu batu nisan ke batu nisan lainnya sambil tertawa dan bercanda. Video tersebut diberi keterangan “Parkour”, salah satu jenis latihan olah tubuh dengan memperagakan gerakan melompat-lompat yang sempat ngetren belakangan.

Video tersebut diketahui diunggah oleh akun Instagram berinisial MG yang juga tinggal di Bandung. Namun setelah ditelusuri, akun tersebut nggak lagi ditemukan. Berkat video viral tersebut masyarakat mencibir habis-habisan perbuatan mereka bahkan sampai mengistilahkan bahwa mereka terlalu banyak mengonsumsi micin.

Nggak hanya itu, ternyata video ini kembali diunggah oleh beberapa akun publik. Komentar warganet pun nggak bisa direm lagi

Jelas saja masyarakat mengecam. via www.instagram.com

Sebagai masyarakat religius yang percaya akan kehidupan setelah mati, tentu saja orang-orang merasa nggak terima dengan apa yang diperbuat oleh sekumpulan pemuda tersebut. Sebagian mendoakan hal yang nggak baik, ada pula yang mengatakan bahwa mereka kurang dididik dengan baik. Bulan-bulanan dari warganet memang sebuah hukuman telak yang sulit dihindari.

Setelah dikecam dan jadi bulan-bulanan warganet, kini yang bersangkutan memohon maaf dan mengatakan aksi kemarin hanyalah iseng belaka

Sekelompok pemuda yang bermain di makam diketahui merupakan siswa SMP di Bandung. Akibat kejadian ini, yang bersangkutan pun banyak dapat kecaman dari lingkungan sekitar dan menanggung malu. Mereka kemudian mengunggah video permintaan maaf dan mengakui bahwa perbuatan mereka hanya iseng dan nggak menyangka jika keisengan mereka justru jadi fatal. Hmmm, lain kali lebih hati-hati, ya, Guys. Maaf mungkin bisa diraih, namun luka psikis akibat bully dan penghakiman banyak orang bisa bikin luka traumatis lho.

Dari kasus ini kita bisa banyak belajar untuk menjunjung tinggi nilai dan norma sosial di mana pun kita berada. Keisengan yang sembarangan begini bisa jadi bumerang

Perilaku online pun sekarang diperhitungkan. via www.harianterbit.com

Meskipun nggak berdampak secara fisik dan materiel secara langsung, menginjak-injak batu nisan di pemakaman ternyata dianggap sangat tabu oleh masyarakat. Hal ini dianggap menyimpang dari norma dan nilai yang berlaku tentang bagaimana masyarakat menghormati orang yang sudah tiada. Aksi iseng yang sebenarnya tanpa niatan melecehkan pun nggak bisa sembarangan dilakukan. Tentu saja pada akhirnya kitalah yang harus bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan sendiri. Masyarakat sekarang bisa makin skeptis lho terhadap apa yang kamu perbuat.

Permasalahan ini membuktikan betapa mudahnya suatu hal yang dianggap keliru menyebar dan jadi viral begitu saja. Kalau kita cerdas dan jeli, tentu kita bakal lebih hati-hati lagi dan bijak dalam menggunakan sosial media.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis