Sering Unggah Kegiatan Kuliah, Prilly Latuconsina Dinilai Pamer. Kalau Inspiratif, Sah-Sah Aja dong?

Prilly Latuconsina dinilai berlebihan karena selalu mengunggah segala hal yang berhubungan dengan kegiatan kuliahnya

Di Indonesia, ada jutaan mahasiswa yang setiap harinya memenuhi kampus. Di antara mereka ada yang benar-benar niat untuk belajar dan cari ilmu, ada yang betah kuliah demi gebetan, hingga yang ke kampus karena pengen jajan dan ketemu teman-teman. Tentunya, jutaan mahasiswa tersebut juga punya kesan, kesulitan, dan urusan masing-masing yang berbeda satu sama lain.

Advertisement

Namun belakangan, salah satu mahasiswa yang juga figur publik di Indonesia yaitu Prilly Latuconsina mendadak jadi bulanan warganet karena dianggap terlalu berlebihan mengunggah kegiatan kuliahnya. Belum lagi warganet juga menilai kalau Prilly yang selalu mengeluhkan tugas kuliahnya itu nggak bijak. Coba kita dalami dulu permasalahannya bareng Hipwee Hiburan, yuk!

Bukan hal baru kalau Prilly memang selalu bangga dengan kuliahnya. Bahkan dia menyusun highlight story yang berjudul “Campus Life”

Prilly dan teman kuliahnya. via instagram.fcgk6-1.fna.fbcdn.net

Kalau kamu follower pemain film Danur ini, kamu pasti tahu kalau Prilly memang sering mengunggah kegiatan kuliahnya. Mulai dari keluhan banyak tugas, kelelahan, hingga kegiatannya saat di kelas. Namun sayang, unggahan tentang kehidupan kampus Prilly nggak ditanggapi dengan positif oleh warganet. Beberapa bahkan memberikan ‘nasihat’ melalui kolom komentar di unggahan Prilly.

Warganet menilai Prilly sudah berlebihan dan terkesan pamer. Bahkan dibanding-bandingkan dengan artis lainnya juga

Seorang warganet berkomentar di unggahan Prilly dan mengatakan kalau Prilly jadi berlebihan dan terkesan pamer jika terus-terusan mengunggah kegiatan kuliahnya. Dia bahkan membandingkan Prilly dengan Tasya Kamila yang nggak pernah update di media sosial namun punya prestasi.

Advertisement

Menanggapi hal tersebut, Prilly pun membalas komentar salah satu pengikutnya dan bilang kalau setiap orang memang punya gaya masing-masing dalam bermedia sosial. Prilly termasuk orang yang menganggap medsos adalah diary, sehingga dia merasa wajar, jika dia mengunggah kesehariannya. Bahkan dia sempat ngajakin piknik followers-nya karena terlalu serius menanggapi semua unggahan.

Sebenarnya sudah jadi hak Prilly untuk mengunggah konten yang pengen dia bagi di akun Instagram-nya. Followers juga punya pilihan untuk unfollow atau bahkan block

Follow atau unfollow bebas kok. via www.instagram.com

Jika bagi sang artis, kegiatannya dalam mendapat pendidikan pengen dia bagikan, tentu nggak bijak kalau kita melarang. Selama konten yang dibagian di media sosial adalah konten yang nggak merugikan orang lain atau bersifat SARA, sepenuhnya unggahan adalah hak pemilik akun. Begitu pun dengan Prilly yang sering mengunggah kegiatan kuliahnya, mengeluh karena lelah mengerjakan tugasnya, hingga bergaya di kampus.

Sebaliknya, sebagai audiens yang melihat unggahan Prilly, kita juga berhak untuk follow, unfollow, hingga block jika memang nggak suka lo. Jadi, daripada mengatur unggahan sang idola, lebih mudah untuk mengatur informasi atau konten apa yang pengen kita lihat. Biar nggak berpikiran negatif terus~

Advertisement

Tapi nggak ada salahnya sebagai figur publik Prilly juga mawas diri. Mungkin kalau unggahannya dikemas lebih inspiratif bagi pengikutnya, nggak akan begini kali, ya?

Foto bareng dosen-dosen. via www.instagram.com

Karena sudah terlanjur dikomentari secara langsung oleh warganet yang budiman, ada kalanya Prilly juga perlu mawas diri. Mungkin saja di antara unggahannya yang sangat banyak, ada beberapa yang telah menyakiti orang lain atau bahkan memicu orang untuk mengartikannya berbeda. Kalau lain kali unggahannya diarahkan ke hal-hal yang inspiratif, bagi-bagi tips biar bisa seimbang antara kerja dan kuliah, sampai bagaimana caranya punya pergaulan oke di kampus juga bisa loh.

Kembali ke pribadi masing-masing. Belakangan ini, lonjakan informasi dari berbagai sumber media, termasuk medsos, memang nggak lagi bisa kita kontrol. Nah, yang bisa kita atur adalah informasi apa yang baik dan nggak baik untuk diproses. Informasi apa yang kita inginkan, dan yang sekiranya kurang penting. Kalau semua permasalahan harus ditanggapi, tentu bikin lelah dong. Kalau pun ada informasi yang buruk, pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil kok. Lebih cerdas lagi, ya! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE