Tahu Emoji Ibu Menyusui Ini? Ternyata Ada Pesan Sarat Makna di Baliknya, Hidup Ibu Menyusui!

Marah, senang, sedih, kecewa dan perasaan lainnya kini bisa dengan mudah diekspresikan. Tak hanya secara lisan, perasaan-perasaan tersebut bisa dikirimkan melalui pesan selayaknya tulisan biasa. Perasaan yang bisa dikirimkan dalam format pesan itu biasa kita sebut dengan emoji. Emoji memiliki dua arti yang disatukan. E berarti huruf dan Moji yang memiliki arti gambar. Kamu yang gemar menyisipkan emoji dalam tiap pesan perlu mengucapkan terima kasih nih dengan Shigetaka Kurita. Seorang pria asal Jepang yang menemukan emoji untuk pertama kalinya.

Advertisement

Saat ini emoji memiliki berbagai macam karakter perasaan. Bahkan kini tak hanya ekspresi perasaan saja tapi juga meliputi banyak hal di kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah makanan, cuaca, tumbuhan, hewan, hingga pekerjaan. Baru-baru ini, ada satu tambahan emoji yang karakternya lain daripada emoji biasanya. Bukan lagi perasaan atau bahkan pekerjaan, tapi emoji yang menunjukkan ibu yang tengah menyusui anaknya. Kisah di balik adanya emoji ibu menyusui ini ternyata mengharukan lho. Nih, Hipwee bagikan kisah di balik adanya emoji ibu menyusui yang dilansir dari Channel BBC .

1. Emoji ini tak hadir begitu saja. Ada seorang perawat asal London yang mencetuskannya

Sosok Rachel Lee via www.thesun.co.uk

Adanya emoji ibu menyusui ini berkat usaha dan kerja keras dari Rachel Lee. Cewek bermata sipit yang merupakan seorang perawat di University College London Hospital. Awalnya Rachel penasaran mengapa tak ada emoji ibu menyusui di ponsel pintarnya. Padahal emoji yang berhubungan dengan menyusui telah hadir sebelumnya, seperti emoji bayi, seorang ibu, bahkan botol susu. Lalu tercetuslah ide untuk menggabungkan ketiganya menjadi satu.

2. Tujuan dari pengajuan ibu menyusui sebagai salah satu emoji ini bukan sekadar lucu-lucuan

Menyusui bukan sebuah hal yang tabu via www.standard.co.uk

Tak berhenti sampai di situ, Rachel juga masih belum mengerti mengapa setiap ibu yang ingin menyusui justru ‘seakan’ disembunyikan dari publik. Ibu yang menyusui dianggap tabu sehingga perlu memiliki ruangan khusus di tempat-tempat umum. Padahal menurutnya, menyusui merupakan hal yang alamiah dan wajar dilakukan. Sebab menyusui tak hanya memberi makan sang bayi, tapi juga menjalin ikatan batin antara ibu dan anak yang tak seharusnya dianggap kurang sopan.

Advertisement

3. Proses pengajuannya juga membutuhkan waktu. Dari urusan dengan Unicode hingga Apple Inc

Setelah perjalanan dan perjuangan, emoji ibu menyusui disetujui! via www.thebump.com

Atas dasar pemikirannya tersebut, Rachel kemudian memberanikan diri untuk mengajukan proposal ibu menyusi ke Unicode Consortium (UC). Sekedar informasi, Unicode ini merupakan sebuah perusahaan non profit yang bergerak di bidang mengembangkan, memelihara, dan mempromosikan standar dan data internasionalisasi perangkat lunak.

Setelah pengajuan ke Unicode, Rachel Lee melanjutkan lagi proposalnya ke Apple Inc. Butuh waktu kurang lebih 6 bulan sebelum akhirnya emoji ibu menyusui ini disetujui. Proses tak akan mengkhianati hasil, ide yang berawal dari keresahan Rachel ini akhirnya bisa benar-benar menjadi emoji.

4. Emoji ibu menyusui ini pertama kali dikeluarkan oleh Apple Inc. Beberapa waktu kemudian, Google dan berbagai media sosial seperti Facebook serta Twitter mengikuti jejaknya

Advertisement

Emoji ibu menyusui mulai menjamur di media sosial via www.youtube.com

Emoji ibu menyusui ini pertama kali dirilis pada smartphone keluaran Apple. Tak selang berapa lama, mesin pencari raksaa Google juga mengeluarkan emoji ibu menyusui dengan versi yang berbeda. Tak berhenti sampai di situ, berbagai media sosial seperti Facebook dan Twitter pun mengikuti merilis emoji ibu menyusui. Tak ingin ketinggalan, Microsoft juga turut mengeluarkan emoji serupa menyaingi perusahaan raksasa lainnya.

Dengan adanya emoji ibu menyusui ini, Rachel Lee berharap kegiatan menyusui tak didiskriminasikan dan dipandang remeh lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE