Ternyata Ketenaran Anime Nggak Sebanding dengan Kerja Keras Kreatornya. Gajinya Nggak Seberapa!

Anime adalah salah satu hiburan film kartun yang berasal dari jepang. Nggak bisa dimungkiri, saat ini anime telah memiliki banyak penggemar yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kartun yang memiliki macam-macam genre ini ditonton oleh hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa.

Mulai dari anime yang jadul seperti Saint Saiya, Dragonball, Tamiya, Yugioh, Naruto, One Piece, Bleach, dan yang lainnya sudah barang tentu kamu pernah dengar atau bahkan penggemar dari salah satu anime itu. Namun apakah kamu tahu bahwa ada setitik noda di balik produksi anime itu? Ada kenyataan pilu di balik ingar bingar industri yang punya banyak penggemar itu loh.

Ternyata sutradara anime Jepang nggak mendapatkan gaji yang setimpal dengan jerih payahnya. Sedih banget deh!

Taiki Nishimura. via www.animenewsnetwork.com

Beberapa waktu lalu lewat status Twitter-nya, seorang sutradara teknis anime membeberkan kepada khalayak nominal penghasilannya untuk tiap anime yang dikerjakannya. Pria yang bernama Taiki Nishimura itu telah lama bekerja di industri, lebih kurang selama 20 tahun, mengaku bahwa rata-rata penghasilannya untuk tiap anime yang dia kerjakan adalah 100.000 Yen atau sekitar Rp12 juta.

Nishimura menambahkan bahwa pendapatan terbesarnya dari sebuah proyek anime adalah sebesar 300.000 Yen (Rp36 juta), dan yang terkecil adalah 160.000 yen (Rp20 juta). Menurutnya produksi skala menengah justru memberikan lebih banyak bayaran dibandingkan produksi skala besar. Namun, tingkat pembayaran upah kerjanya itu juga sangat dipengaruhi oleh bagaimana tipe sponsor yang ada dalam tiap produksi anime. Sampai saat ini tercatat bahwa Nishimura mengerjakan berbagai seri anime seperti Gundam Seed Destiny, Aldnoah.Zero, School Rumble, dan Valvrave.

Dan konon, gaji tersebut nggak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Nishimura selama sebulan

Anime. via jurnalotaku.com

Nishimura mengambahkan, bahwa tiap anime yang dikerjakan rata-rata mendapatkan upah sebesar 230.000 Yen (Rp26 juta). Namun, biasanya ia memerlukan waktu 2 bulan untuk menyelesaikan satu anime, jadi rata-rata penghasilan bulanannya (per anime) sekitar 100.000 yen (R12 juta). Di sisi lain, Nishimura mengatakan bahwa tiap bulannya ia memerlukan 150.000-200.000 Yen untuk biaya hidup. Jadi mau nggak mau ia harus mengerjakan dua proyek sekaligus. Selama ini ia mampu memenuhi kebutuhan hidup tiap bulannya dengan gaji yang sedikit itu karena apartemen miliknya gratis uang sewa. Selain itu ia juga memiliki kerja sampingan.

Sutradara Gundam Seed Destiny itu menyadari bahwa mereka yang bekerja di industri anime dan memiliki tanggungan sewa rumah, harus punya kerja sampingan. Namun Nishimura nggak menyarankan orang lain untuk menirunya karena ia sendiri merasa menderita nggak punya waktu istirahat lebih. Mayoritas negara di dunia, industri kreatif merupakan kategori pekerjaan kelas menengah. Namun, di Jepang sendiri, konon, tingkat gaji sutradara veteran anime masih kalah dengan gaji kasir yang umumnya 140.000 Yen per bulan.

Kenyataan miris itu berbanding terbalik dengan keuntungan industri anime yang baru saja memecahkan rekor keuntungan

Ide itu mahal, Guys! via www.crunchyroll.com

Menurut Asosiasi Animasi Jepang (AJA), sebuah kelompok industri yang mewakili sekitar 100 perusahaan produksi anime Jepang, pada tahun 2016, industri anime memecahkan rekor pendapatan industri sebesar 2,9 triliun yen untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kenaikan ini naik 9% dari 1,83 triliun Yen tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut didapatkan dari 9 area, termasuk film, seri TV, distribusi rumahan (BD & DVD), dan distribusi luar negeri.

AJA mengatakan bahwa 767,6 miliar Yen didapatkan lewat distribusi luar negeri, baik lewat penayangan film dan layanan penayangan lainnya. Penghasil terbesar kedua yang bernilai 562,7 miliar Yen berasal dari merchandising. Hanya saja penghasilan sebanyak itu kemungkinan besar mayoritas diterima oleh pemegang lisensi dan bukan para kreator.

Berangkat dari kenyataan di atas, sangat miris mendengar kenyataan bahwa jerih payah para kreator anime nggak mendapat imbalan yang setimpal. Bagaimana juga seniman atau sang kreator patut dihargai kerja kerasnya dalam membuat hiburan yang dinikmati oleh banyak orang ini. Ide itu mahal, Guys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.