11 Keuntungan Kalau Kamu Pacaran Sama Anak Seni

Temen: “Eh, pacar lo anak mana sih?”

Kamu: “Seni, Bro! Pacar gue anak Seni Rupa”

Temen: (bengong bentar kemudian manggut-manggut) “Hmm… Seni ya… Oke…”

Advertisement

Yup, kita mungkin akan sejenak mengerutkan dahi ketika mendengar kata “mahasiswa Seni”. Mau itu Seni Rupa, Kriya, Desain Interior, Desain Produk, atau Desain Komunikasi Visual (DKV), jumlah mahasiswa Seni memang tidak sebanyak mahasiswa Teknik atau Kedokteran. Lantaran banyak dari mereka yang juga berpenampilan “nyeleneh”, mahasiswa Seni juga kerap disalahpahami dan berada di luar jangkauan radar orang yang lagi cari gebetan.

Tapi, percayakah kamu bahwa di balik sikap cuek dan slengekan, mereka justru punya banyak kelebihan? Setuju gak kalau mereka yang penampilannya dan pemikirannya “gak biasa” itu sebenarnya bisa jadi pasangan yang istimewa? Ini lho 12 hal yang akan membuatmu merasa beruntung bisa berdampingan dengan mereka!

1. Anak seni itu cenderung nyantai. Bersama dia, hubungan kalian sudah pasti minim drama.

seni

anak seni = nyantai via cupcakenmilkstrawberry.blogspot.com

“Santai aja kayak di pantai, Bro!”

Advertisement

Mereka yang mendiami Fakultas Seni biasanya punya karakter yang santai, baik soal penampilan, cara berpikir, maupun bersikap. Mau ke kampus? Ambil celana jeans seadanya, pakai kaos Barong oleh-oleh dari temen, sendal gunung, dan bawa tas kanvas. Kenapa udah lebih dari 6 tahun tapi belum lulus kuliah? Tenang, nanti ada waktunya. Mau ketemu dosen buat bimbingan tugas akhir? Santai, dosennya udah kayak temen sendiri!

Di dunia akademis maupun kehidupan sehari-hari, anak-anak Seni emang woles banget. Mereka gak suka dengan hal-hal yang sifatnya formal, kaku, apalagi rumit. Sama halnya saat pacaran, mereka bukan pribadi yang justru menikmati drama-drama dalam hubungan. Dia gak akan mudah marah atau kesal ketika kamu gak sempat membalas SMS atau mengangkat teleponnya. Dia pun gak akan sewot saat kamu sibuk dengan hobimu atau terlihat akrab dengan teman-teman lawan jenismu.

Intinya, pacaran dengan mereka gak akan terlalu menguras waktu, pikiran, dan tenagamu. Kamu pun bisa tetap fokus pada hal-hal lain, misalnya tugas-tugas kuliah atau pencapaianmu di kampus. Bersama dia, kamu gak perlu khawatir pacaran akan mempengaruhi prestasimu.

Advertisement

2. Mereka punya daya imajinasi tinggi. Kamu akan betah berlama-lama dengan mereka karena selalu ada cara untuk membuat hubunganmu berwarna.

seni

bersama dia, kamu gak akan mudah bosan via cupcakenmilkstrawberry.blogspot.com

Akrab dengan karya-karya seni menjadikan mereka punya kemampuan imajinasi yang mumpuni. Berbekal kuas dan cat air, kardus bekas bisa disulapnya jadi karya yang punya nilai artistik. Bahkan, ketika diminta menjelaskan makna karyanya, dia pun akan lancar bicara tentang teori dasar seni rupa, perkara estetika hingga ilmu filsafat.

Yup, mendengar celotehan seputar dunianya gak akan membuatmu bosan. Imajinasinya pun akan menjauhkan hubungan kalian dari kondisi stagnan. Saat dapat tugas fotografi misalnya, dia bisa tiba-tiba mengajakmu pergi ke kebun binatang. Dia akan diam-diam memotretmu yang sedang akrab dengan hewan-hewan di sana. Dan, voilaaaa…tugas fotografi-nya dengan judul “Kebun Binatang di Akhir Pekan” pun sudah jadi! Ibarat sambil menyelam minum air, anak seni bisa ngerjain tugas sambil kencan!

Sekali lagi, gak perlu berusaha terlalu keras demi menjaga hubungan agar tetap menyenangkan. Saat pasangan lain harus kerja ekstra untuk membangun chemistry dalam hubungan hingga harus traveling atau liburan bareng, kamu dan dia tetap bisa bahagia lewat cara-cara yang sederhana.

3. Kamu merasa punya penampilan atau karakter yang unik? Tenang aja, dia pasti bisa menerima. Tuh, teman-temannya aja banyak yang lebih antik daripada kamu…

antik

kamu unik, dia nyetrik, temen-temennya pun antik via www.senirupaunj.org

Di kampus seni, kamu akan terbiasa melihat mahasiswa wara-wiri dengan tampilan yang nyentrik. Mau lihat cowok-cowok gondrong yang rambutnya cocok buat ikutan casting iklan shampo? Ada! Pengen lihat cowok kribo atau gimbal dan gak keramas berbulan-bulan? Ada juga! Yang ke kampus pakai celana pendek atau celana olahraga? Banyak! Beberapa jurusan di kampus-kampus tertentu pun memperbolehkan mahasiswanya merokok di kelas atau ikut kuliah bertelanjang dada, lho!

Kampus seni memang berbeda dari kampus-kampus lain. Hal-hal yang dianggap aneh atau gak biasa di kampus lain bisa jadi wajar bagi kalangan mereka. Lingkungan kampus seni membebaskan mahasiswa untuk berekspresi, termasuk salah satunya soal penampilan. Alhasil, mereka pun terdidik melihat hal-hal yang unik atau antik sebagai kelebihan. Mereka pun gak akan saling mengomentari tampilan satu sama lain. Masing-masing bisa menghargai selama menganut filosofi kebebasan berekspresi.

So, kamu mau dandan atau punya karakter se-antik apapun, mereka pasti bisa menerima. Bersama mereka kamu punya kesempatan tampil apa adanya dan jadi sebenar-benarnya dirimu sendiri. Terpaksa belajar dandan demi pacar? Gak berani potong rambut karena takut diprotes pacar? Kamu gak akan mengalaminya saat bersama mereka.

4. Ilmu dan skill mereka aplikatif – beneran berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dia bisa kok jadi fotografer pas ada arisan di rumahmu atau bantuin adikmu bikin tugas ketrampilan.

seni

ilmu dan skill-nya berguna banget via bdguptodate.com

“Sebaik-baik mahasiswa adalah yang ilmunya bermanfaat”

Hahaha. Kurang manfaat gimana? Hampir semua ilmu dan skill yang dipelajari mahasiswa seni itu ada faedahnya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sudah khatam berbagai teknik gambar, menguasai skill fotografi, teknik jahit, desain produk, hingga berbagai software desain.

Butuh fotografer saat di rumahmu sedang ada acara keluarga? Adikmu perlu bantuan buat mengerjakan tugas ketrampilan dari sekolah? Butuh desain buat kaos angkatan, atau kakakmu akan mencetak surat undangan buat pernikahannya? Pacarmu yang anak seni selalu bisa diandalkan! Jika cinta memang gak selayaknya bicara untung rugi, anggaplah kelebihan-kelebihan mereka yang bisa dimanfaatkan itu sebagai berkah. Hehehe. Punya pacar anak seni? Alhamdulilah…

5. Perkuliahan di Fakultas Seni lebih banyak diisi praktik. Nah, hasil karyanya yang ciamik sudah pasti akan diwariskan padamu

seni

hasil karya mereka emang ciamik via imadjidkv-entrepreneurship.blogspot.com

Yup, perkuliahan di Fakultas Seni memang lebih banyak diisi praktik daripada teori. Ini lho yang bisa jadi kelebihan anak-anak Seni dibanding mahasiswa dari jurusan-jurusan lain. Mereka terdidik selalu mengaplikasikan ilmunya secara nyata. Demi mendapat nilai praktik atau nilai tugas yang sempurna, mereka pun akan berusaha maksimal dalam menghasilkan karya.

Kamu: “Sayang, kamu beli kaos baru, ya?”

Pacar: “Gak kok. Itu hasil praktek sablon di kampus.”

Kamu: “Wah, cantik banget!”

Pacar: “Iya, buat kamu aja.”

Hari ini jadwal praktek desain grafis disuruh bikin kaos, besok praktek desain iklan bikin topi buat merchandise, lusa tugas melukis medianya tas sama sepatu. Nah lho, gimana gak beruntung namanya, kalau bisa diwarisi karya-karya keren miliknya?

6. Meski terdengar klise, tugas-tugas perkuliahan yang memaksa mereka begadang berhari-hari memang sah menempa mereka jadi orang yang gigih

seni

anak seni biasa begadang via yogipekinx.blogspot.com

Mahasiswa seni paling akrab dengan tugas atau yang biasa disebut juga dengan proyek. Demi menuntaskan tugas yang sudah didelegasikan, tak jarang anak-anak seni harus ngendon di studio selama berhari-hari. Proyek menyelenggarakan pameran lukisan, patung, atau foto bisa membuat mereka intim dengan kopi dan begadang berhari-hari.

Bagi mereka yang malas dan gak punya loyalitas pada bidang yang digeluti sudah pasti akan menyerah. Tanpa punya idealisme dan dedikasi, sudah pasti dia akan berpindah haluan. Nah, jika kamu berdampingan dengan dia yang masih menekuni seni sebagai pilihannya, dialah pribadi yang gigih dan mantap pada pendirian. Bersamanya, kamu gak perlu khawatir emosinya akan labil atau mudah berubah-ubah. Saat sudah mantap memilih kamu, yakinlah bahwa dia gak akan mudah menyerah demi mempertahankan hubungan kalian.

7. Bersama dia, kamu selalu punya kesempatan menemukan sudut pandang baru

seni

selalu menemukan sudut pandang baru via www.senirupaunj.org

Seni mengajarkan mereka tentang kebebasan berekspresi. Seni pula yang mendidik mereka jadi pribadi yang peka dan mau menghargai, bahkan pendapat-pendaat yang berbeda. Tak hanya yang tersurat, pun yang tersirat bisa baik-baik dipahaminya. Sesuatu yang awalnya kamu anggap sederhana, bisa jadi topik yang unik dan menarik di matanya.

Mengamati sebuah billboard diskon yang kalian lewati, dia bisa dengan ringan bercerita tentang teori periklanan dan makna disebaliknya. Alasan penggunaan tipografi, pemilihan warna, menentukan ukuran, hingga gambar-gambar pendukung yang ada di billboard iklan tersebut. Nah, karakter pasangan yang peka inilah yang jadi keuntunganmu jika punya hubungan dengan mereka. Tak perlu khawatir diabaikan, karena mereka adalah sebaik-baik pribadi yang memperhatikan.

8. Tak cuma mampu memahami “kode-kodemu” karena perasaannya yang peka, ia pun punya stok wawasan yang luar biasa

desain

seni = olah rasa dan pengetahuan yang luas via www.uc.ac.id

Seni bukan semata-mata tentang kemampuan mengolah rasa. Mengerti seni berarti punya intelektualitas, daya imajinasi tinggi, kekritisan tajam, serta pengetahuan dan wawasan yang luas. Dunia seni bukan arena eksklusif yang sempit, tapi justru ranah keilmuan yang sangat luas dan kaya. Soal wawasan dan pengetahuan, pasanganmu yang anak Seni sudah gak perlu diragukan.

Di kampusnya, dia gak hanya diajarkan tentang bagaimana menghasilkan karya. Dia pun belajar tentang bagaimana bisa mempunyai karya yang bermakna dan bermanfaat. Estetika, filsafat, antropologi, sosiologi, psikologi; berbagai cabang ilmu yang lunas mereka pelajari demi memahami bidang seni yang mereka geluti. Nah lho, kurang cerdas gimana anak seni? Segala pengetahuan yang dimilikinya pun gak akan ragu-ragu ditularkan padamu. Mau gak tuh pacaran sekaligus nambah wawasan? Hehehe.

9. Melewati kejamnya dunia perkuliahan bersama teman-teman satu jurusan, mereka terdidik punya sikap loyal dan dedikasi tinggi

seni

anak seni itu loyal dan berdedikasi via www.himasra.com

Mahasiswa seni juga terkenal dengan solidaritasnya yang luar biasa. Gimana gak? Banyak tugas perkuliahan yang menuntut mereka bekerja dalam kelompok. Keahlian masing-masing mahasiswa pun bisa jadi berbeda, sehingga kemauan untuk saling bekerja sama biasanya sangat besar. Seseorang yang handal perkara fotografi bisa jadi lemah memahami praktek tipografi manual yang menuntut ketrampilan tangan. Sementara, anak seni yang menguasai praktek multimedia mungkin lemah jika memahami teori seni rupa murni. Solusinya? Sudah pasti mereka hanya perlu saling bantu jika ingin lulus di semua mata kuliah.

Selain itu, mahasiswa Seni adalah pribadi-pribadi yang punya dedikasi tinggi pada jurusan. Seperti dijelaskan di poin sebelumnya, mereka sudah terbiasa mengorbankan waktu tidur demi bisa menyelesaikan tugas atau menggelar pameran. Jika mereka lebih sering terlihat kucel atau berantakan, itu pun wajar-wajar saja. Tugas dan segala tentang perkuliahan sudah begitu mengalihkan dunianya.

Nah, kalau bisa loyal sama teman-teman seangkatan dan punya dedikasi tinggi sama jurusan, bayangkan seberapa loyal dia sama kamu? Atau, seberapa niat dia menjaga hubungan dan komitmen kalian?

10. Sekalipun terlihat santai, anak-anak Seni justru dituntut teliti dan punya akurasi tinggi

seni

mereka teliti dan punya akurasi tinggi via joglodaily.blogspot.com

Punya sikap yang santai bukan berarti anak-anak seni itu ceroboh atau seenaknya. Mereka justru punya ketelitian dan kemampuan akurasi yang baik. Sedikit kesalahan saat menggunakan cat air atau ketika membuat Nirmana. pekerjaan mereka jadi tak sempurna. Jika sudah kepalang, mereka pun hanya punya dua pilihan; antara mengumpulkan tugas yang seadanya atau mengulang untuk mengerjakan dari awal. Inilah yang membuktikan bahwa anak-anak seni punya ketelitian, akurasi, serta sikap hati-hati saat melakukan tugas-tugasnya.

Selain ketelitian dan akurasi saat bekerja, mereka pun tak kalah hebat saat menghitung uang bulanan. Yup, demi bisa memenuhi kebutuhan perlengkapan dan peralatan kuliah, mereka harus pintar-pintar berhemat. Beli kanvas, cat air, pensil warna, ganti lensa kamera, cetak foto, beli benang rajut,sampai biaya cetak leaflet. Hmm…kalau gak pintar-pintar mengelola uang bulanan, bisa jadi terpaksa puasa satu semester!

11. Jangan percaya pada mitos bahwa mahasiswa Seni kesulitan mapan. Justru mereka terdidik jadi wirausahawan yang siap menjemput masa depan.

seni

terdidik jadi wirausahawan via genta.petra.ac.id

Mereka yang lulus dari kampus seni lebih sering memilih jalan karirnya sendiri. Bukann bekerja di perusahaan sebagai karyawan, mereka cenderung memilih wirausahawan dan membangun bisnisnya sendiri. Berbekal kreatifitas, ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah, serta skill dan kemampuan yang sudah cukup terlatih, mereka pun siap terjun ke dunia bisnis profesional.

Membuka studio foto, membuat clothing line dan distro, jadi pengrajin aksesoris dan perhiasan, desainer baju, desainer interior, jadi game creator, buka production house: banyak banget bidang usaha yang bisa mereka geluti. Nah, dengan peluang usaha yang sedemikian luas dan kesempatan sukses yang begitu besar, masih gak merasa beruntung punya pacar anak seni?

Sekali lagi, cinta memang gak selayaknya menghitung untung rugi. Tapi, jika saat ini ada Si Anak Seni yang mendampingimu, kamu pantas bersyukur. Nah, buat kamu yang punya keinginan mencari pasangan, bisa kok mahasiswa seni dijadikan pilihan! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi, puisi, band beraliran folk, punya hobi mikir dan pacaran di bangku taman.

CLOSE