3 Hal Ini Selalu Ingin Kamu Ucapkan Ke Mantanmu. Tapi Kamu Terlalu Malu….

Sebagai bentuk terima kasih atas kesetiaanmu membersamai Hipwee selama 2 tahun ini, Hipwee hadir lebih dekat denganmu lewat Aplikasi Hipwee dan#17HariNostalgia .

Kamu sudah aku maafkan. Aku berjanji tidak akan lagi mengungkit apa yang sudah kamu lakukan. Jelas kamu sudah berhasil memerasku mati-matian. Kalau aku ini jeruk peras sudah tidak ada lagi yang bisa kuhasilkan. Kamu berhasil membuatku kering kerontang.

Asal kamu tahu, memaafkanmu itu seperti proses maraton yang panjang. Ini bukan cuma soal seberapa tegang otot kakiku. Tapi tentang bagaimana aku mengalahkan suara-suara yang bergantian muncul di kepalaku. Suara-suara yang berkata, ‘Kamu bodoh sudah membiarkannya masuk. Seharusnya kamu berusaha lebih keras.’

Aku sudah memafkanmu. Kini aku siap melangkah maju.

Tidak ada yang patut dibanggakan dari yang dulu disebut kita. Tapi aku memilih menerima

Aku memilih menerima

Aku memilih menerima via www.shutterstock.com

Mengingat semua yang sudah kita lalui bersama seperti menamparkan kain keras-keras ke wajahku sendiri. Sebab aku mengerti bagaimana bodohnya aku dulu jika kini diingat lagi.

Hatiku kotak kayu besar yang dengan mudah kubiarkan terbuka. Kamu boleh mengambil apapun dari sana. Sampai akhirnya aku sadar setelah kamu merogohkan tangan terus menerus ke sana sudah tidak lagi tersisa apa-apa.

Kamu mengubahku jadi orang yang berbeda. Kamu membuatku tahu bagaimana seharusnya dihargai sebagai manusia

Kamu membuatku tahu bagaimana harusnya dihargai

Kamu membuatku tahu bagaimana harusnya dihargai via www.shutterstock.com

Sebelum bertemu kamu aku tidak pernah tahu apa yang berhak kudapatkan. Semua cuma berjalan saja. Saat kamu menyakitiku kuanggap itu hal yang biasa. Ketika lebih banyak sakit yang aku dapat dibanding bahagia, aku berpikir memang beginilah hubungan yang dewasa.

Membersamaimu sekian lama, lalu melepaskanmu lewat proses yang tak kalah panjang mengajarkanku banyak hal. Akhirnya aku tahu apa yang layak kudapatkan. Apa yang seharusnya kuperjuangkan. Apa yang selama ini sudah kamu ambil tanpa pikir panjang.

Kamu merampas kebahagiaanku sementara. Lebih dari puluhan kali kamu membuat mataku berair dan hidungku memerah karena kesal. Tapi kamu mengajariku banyak hal. Terutama tentang membentuk hati yang pejal.

Lintasan hidup kita sekarang sudah berbeda. Terima kasih sudah pernah ada. Tapi kamu tak akan pernah melihatku kembali ke pintu yang sama

Kamu tak akan melihatku kembali ke pintu yang sama

Kamu tak akan melihatku kembali ke pintu yang sama via www.shutterstock.com

Pintu yang dulu bisa kamu masuki sekarang sudah aku kunci rapat-rapat. Ada palang besar yang sekarang sudah kuletakkan di depannya. Kupastikan, baik kamu maupun aku tak akan lagi tergoda masuk ke sana.

Lanjutkan hidupmu sebaik-baiknya. Setiap hendak menyakiti orang yang mencintaimu sedalam aku, semoga hatimu berbisik dan mengingatkanmu padaku.

Setelah meluapkan 3 perasaan ini dan lebih merasa tenang di hati, ikutan yuk aktivasi seru bareng Hipwee. Kali ini dalam rangka ulang tahun Hipwee yang ke-2, Hipwee ingin mengajakmu melihat ke belakang dan bernostalgia. Apa yang sudah kita lalui, apa yang harus diperbaiki, apa yang perlu disyukuri.

Bagikan pengalaman nostalgiamu yang menarik ke Hipwee, caranya:

A photo posted by Hipwee (@hipwee) on

1. Upload foto nostalgiamu di Instagram
2. Ceritakan nostalgiamu di dalam caption
3. Berikan tagar # 17HariNostalgia
4. Nostalgia paling menarik akan diangkat menjadi artikel di Hipwee.com

Karena nostalgia adalah hak segala bangsa!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.