Pejuang LDR Mampu Bertahan Dan Berakhir Di Pelaminan, Asalkan 5 Alasan Ini Digengam Erat

Menjalani hubungan jarak jauh jelas banyak rintangannya. Jarak diam-diam menghadirkan rindu yang datang melulu tapi tak tahu kapan bisa pergi dari perasaanmu dan dia. Jarak juga yang mulai memainkan kepercayaan kalian, membuat sesekali ragu lalu merajuk karena alasan yang macam-macam. Membuat pasangan jarak jauh yang akhirnya menyerah dengan mengakhiri hubungan mereka. Cinta dan sayang yang diikrarkan saat awal menjalani LDR-an menguar begitu saja.

Tapi bukan berarti semua pejuang jarak jauh gugur di medan perang. Masih ada kok pasangan LDR yang mampu bertahan dan berakhir ke pelaminan. Dengan kata lain mereka berhasil menakhlukan berbagai rintangan. Dan yang perlu kamu tahu itu senjata seperti apa yang mereka gunakan untuk bertahan.

Karena sampai kapanpun bertahan tetap lebih baik, ketimbang menyerah lalu melepaskan yang justru membuatmu seperti pecundang.

1. Kesadaran kalau pasanganmu sosok ideal untuk menata masa depan, mengingat sudah sampai sejauh ini kalian berjuang bersama-sama

Sosok ideal untuk menata masa depan via www.jason-gina.com

Awal menjalani hubungan jarak jauh, kamu dan dia memang tak berani berharap muluk-muluk tentang hubungan ini ke depannya. Mengingat ada banyak cerita mengenaskan tentang hubungan jarak jauh yang berseliweran di telinga. Tapi saat hubungan sudah memasuki hitungan tahun, perlahan-lahan kamu dan dia mulai yakin kalau pasangan kalian ini memang sosok ideal untuk menata masa depan. Mengingat sudah banyak suka duka yang kalian lewati sama-sama. Mulai dari drama-drama rindu, salah paham karena rasa percaya yang goyah sesaat, sampai lelah menunggu waktu bertemu yang tak kunjung datang.

2. Kalian percaya bahwa jarak bukanlah perenggang hubungan, tapi tantangan yang membuat kalian terus belajar dari rasa penasaran

Belajar dari semua tantangan yang ada via www.logancoleblog.com

Jarak memang membuat kalian tak bisa bertemu suka-suka. Tak ada lagi genggaman tangannya untuk sementara waktu, sedangkan kamu butuh itu di saat-saat tertentu. Dan saat-saat salah paham entah kenapa rasanya jadi lebih mengkhawatirkan karena kalian tak bisa langsung duduk bersama untuk menyelesaikannya. Semua tantangan tadi jelas terasa menakutkan, tapi itu juga yang sebenarnya memicu penasaran tumbuh.

Kamu dan dia penasaran bagiamana kalau kalian bisa mengambil pelajaran dari semua tantangan tadi. Bukankah kemampuan kalian menbangun hubungan ini akan meningkat?

3. Sebab kamu dan dia tak ingin penantian, kepercayaan, sampai komunikasi yang sudah terbangun selama ini sia-sia begitu saja

Tak mau berakhir sia-sia via www.logancoleblog.com

Banyak yang harus diperjuangkan serta dikorbankan oleh kalian. Akhir pekan tanpa acara berdua. Biaya untuk pulsa telepon atau kuota internet yang terasa jadi lebih besar. Sampai hari-hari di mana kamu dan dia kecewa dengan bersamaan karena gagal bertemu. Bukankah sayang rasanya, jika semua hal itu berakhir sia-sia karena sebuah perpisahan yang alasannya cuma lelah?! Coba kamu pikirkan lagi, bagaimana rasanya kalau semua jerih payah kalian terbayar dengan ijab kabul?

4. Kamu dan dia sama-sama menganggap, bahwa masa LDR ini bagian dari pembelajaran untuk membangun rumah tangga nantinya

Yakin dengan dia via www.dylandsara.com

Selama menjalani LDR-an, kalian jelas mengalami masa-masa sulit. Kadang kalian menyikapinnya dengan drama, kadang juga dengan bergeming saja. Tapi waktu akhirnya menjawab semuanya, kalau segala kesulitan yang telah kalian khatam ini ternyata pembelajaran untuk ke depannya. Mengingat membangun rumah tangga pun sudah pasti lebih sulit dari masa-masa pacaran.

5. Karena harapan dari hubungan jarak jauh ini pertemuan yang menyatukan kalian, bukan perpisahan karena tak tahan dengan beragam godaan

Pertemuan untuk selamanya via www.da-photo.co.uk

Setelah lama memendam rindu, harapanmu yang utama jelas cuma pertemuan yang menyatukan kalian. Tapi akan lain lagi ceritanya kalau kamu atau dia ternyata menyerah di tengah jalan. Entah karena sudah terlalu lelah, atau ada orang ketiga. Bukan cuma perjuangan yang sia-sia tapi harapan tadi seperti halnya bunga yang layu sebelum benar-benar terkembang.

Menjalani hubungan jarak jauh memang tak pernah gampang. Apalagi untuk bisa bertahan, perlu perjuangan yang lebih besar dibandingkan hubungan satu kota. Tapi yang pasti, kalau kamu dan dia sudah memilih untuk berjuang, harusnya tak perlu ragu untuk saling menguatkan. Ingat saja ada masa depan yang baik menunggu kalian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.