6 Alasan Kamu Nggak Harus Bergaul dengan Teman yang Katanya “Satu Geng” Denganmu Saja

Kritik buat kamu yang bertemannya pilih-pilih orang

Tidak mudah memang menemukan teman yang pikirannya pun sejalan dengan kita. Bukan hanya pacar, tetapi mencari teman juga butuh chemistry. Namanya juga teman, hilang dan datang menjadi hal yang wajar. Apalagi jika kalian sudah tidak tumbuh di tempat yang sama, sepert misalnya tidak lagi di sekolah atau kampus yang sama. Kamu juga mulai mengerti akan kesibukan masing-masing.

Tapi jika kamu sudah menemukan teman-teman yang “klik” dan sejalan denganmu, intensitas kebersamaan kalian juga menjadi semakin sering dengan orang-orang yang sama. Perlahan kalian membentuk innercircle yang menyenangkan karena beberapa kesamaan dari kalian. Meskipun kalian sering bersama, kamu nggak harus bergaul dengan teman “satu geng” denganmu saja kok.

1. Ini bukan kuantitas tapi kualitas, ramainya isi satu geng kamu belom tentu bisa dipercaya semua

Seringnya waktu kebersamaan kalian, nggak menjamin semua teman-teman satu geng-mu bisa dipercaya. Apalagi perempuan, pasti setidaknya ada 1 atau 2 temanmu yang suka nyinyir. Bahkan sering kali dari banyaknya orang di satu geng, kamu mungkin hanya intens dengan beberapa orang saja.

2. Sayang sekali kalau hari-harimu dihabiskan dengan teman yang itu-itu saja. Selain membuat pergaulanmu sempit, kamu pun bisa ketergantungan dengan mereka

Pergaulan yang luas membantumu berkembang secara emosional, karena berbagai macam orang yang sudah kamu temui. Kalau pertemananmu hanya itu-itu saja, tanpa mencoba berteman baik dengan orang-orang di luar geng kamu, bukan berdampak pula dengan pola pikirmu. Selain itu, rasa ketergantungan dengan teman-temanmu pun bisa semakin menjadi. Kamu seakan khawatir dan cemburu jika mereka punya teman-teman lain selain dirimu. Duh, jangan sampai ya!

3. Biasanya semakin sering bersama, semakin banyak juga konflik yang berkembang di antara kalian

Jangankan teman, sama pacar yang saling mencintai saja konflik tetap ada. Meski kalian memiliki banyak kesamaan bukan berarti cara pikir kalian dalam memandang sesuatu juga harus sama. Apalagi jika kalian sering berbincang, perdebatan bisa sering terjadi dan akhirnya bisa saja menimbulkan judgemental dari temanmu. Memang cobaan pertemanan, tapi kalau dia memang benar-benar temenmu, dia tak akan pergi begitu saja.

4. Karena kadang kamu memaksakan diri untuk punya hobi yang sama, sementara aslinya diam-diam lelah mengikutinya

Hanya karena ingin selalu bersama dan menjaga keeratan satu geng tetap langgeng, kamu memaksakan diri untuk selalu mengikuti hobi teman-temanmu yang padahal tidak sesuai dengan kamu, misalnya teman-temanmu hobi belanja dan nongkrong di kafe mahal, demi terus bersama mereka kamu tetap ikut gabung. Sebaiknya, jika kamu percaya diri, bukan masalah kok kalau kamu punya hobimu sendiri dan nggak terus ikut-ikutan. Justru dari situ kamu bisa terlihat unik.

5. Jangan sampai bermain di satu geng itu saja membuatmu eksklusif dan akhirnya suka pilih-pilih teman

“you can’t sit with us”

Punya geng atau inner circle khusus memang terlihat menyenangkan, apalagi teman-temanmu punya kriteria yang istimewa semua, cantik-catik atau pintar-pintar misalnya. Namun lambat laun hal tersebut membuatmu jadi sombong dan pilih-pilih teman, kamu merasa bahwa gengmu terlalu eksklusif untuk membiarkan orang lain yang tak sama dengan kalian ikut ngumpul bareng. Halo, kamu pikir kamu siapa?

6. Kalau memang tetap ingin gengmu bertahan, kamu harus bisa membedakan tanggung jawab dan urusan masing-masing

Jangan hanya karena kalian satu geng atau satu lingkaran pertemanan, lalu kamu harus tahu semua masalah mereka. Kalian harus tetap punya privasi sendiri-sendiri meski mungkin kedekatan kalian sudah seperti saudara, jangan memaksa temanmu untuk memberi tahu semua yang sedang terjadi padanya. Kamu sendiri pun harus menyelesaikan tanggung jawabmu sendiri tanpa harus selalu bersama mereka.

Punya geng atau teman-teman dekat di lingkaran pertemanan kamu memang menyenangkan, tapi kamu juga tetap harus berprilaku sewajarnya dan tidak berlebihan dalam menikmatinya. Dunia pertemananmu bukan hanya mereka, tidak ada yang salah jika kamu tidak menjadikan mereka prioritasmu dalam hal pertemanan. Kamu berhak menikmati duniamu juga kok!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini