6 Alasan Mengorbankan Keluarga Demi Cinta Sebuah Kesalahan, Pahami Sebelum Berakhir Penyesalan

Cinta atau keluarga?

Menjalani hidup berdua dengan yang terkasih jadi keinginan hampir kebanyakan orang. Terlebih ketika kamu sudah menemukan orang yang dirasa tepat. Namun hidup selalu penuh kejutan. Ada kalanya ketika kamu sudah merasa cocok dengan pilihanmu ternyata banyak dari keluargamu yang tidak setuju dengan pilihanmu.

Sama halnya dengan yang dialami oleh Juwita Bahar yang sedang dalam perseteruan dengan Annisa Bahar yang kabarnya dikarenakan ketidaksetujuan sang ibu dengan Deddy Khoe. Jika kamu jadi Juwita yang dihadapkan dengan pilihan yang sulit itu? Haruskah kamu memperjuangkan perasaanmu, atau mengikuti saran orang terdekatmu? Berikut ini Hipwee akan bahwa sejatinya kamu tidak perlu sampai mengorbankan keluarga demi hubunganmu dengan dia. Tak seharusnya hanya karena cinta, hubungan dengan keluarga jadi retak.

1. Mereka tidak egois! Sebaliknya, mereka peduli dan sedang berusaha melindungimu

Perlindungan via unsplash.com

Ketika kamu dalam posisi tersebut, hal yang lumrah ada dalam benakmu adalah keluargamu egois tak bisa mengerti pilihanmu. Tapi tunggu, jangan buru-buru menyimpulkan. Sesungguhnya ketidaksetujuan mereka yang kamu kecam itu justru bentuk dari perhatian mereka kepadamu. Mereka hanya sedang khawatir sesuatu buruk menimpamu dikemudian hari. Meski saat ini belum terasa manfaatnya, perlindungan mereka akan kamu syukuri suatu hari nanti.

2. Keputusan untuk tidak mendukungmu pasti telah dipertimbangkan, dan pasti ada alasan rasional dibaliknya

Mereka juga memikirkanmu via unsplash.com

Sejatinya ketika melarangmu, mereka sudah memikirkan banyak hal termasuk ihwal kebaikan bagi dirimu. Jangan kira ketidaksetujuan mereka lakukan begitu saja tanpa perhitungan yang matang. Kamu salah besar! Mereka pasti telah memperhitungkan segalanya terutama kebaikan untuk jalan hidupmu ke depannya. Percayalah ada alasan rasional di baliknya laiknya Annisa Bahar yang tidak setuju karena menganggap lelaki pilihan anaknya bukan orang baik-baik.

3. Terkadang orang yang berada di luar hubungan lebih bisa memberikan penilaian secara obyektif, jadi kamu jangan marah dulu

Penilaian obyektif via unsplash.com

Ihwal alasan, sejatinya kamu boleh mempertanyakan dan tidak mengikuti saran keluargamu jika mereka sama sekali tak punya alasan rasional ketika melarangmu, semisal ‘dia buruk rupa’ atau ‘dia tidak naik fortuner’. Tapi jika yang terjadi sebaliknya seperti pandangan tentang sikapnya yang buruk yang nantinya bisa membuatmu merugi nantinya maka sejatinya kamu mesti mempertimbangkannya.

Wajar saja jika kamu berpikiran bahwa mereka tidak benar mengerti karena kamu yang menjalani hubungan, namun kamu mesti ingat terkadang orang di luar hubungan biasanya lebih bisa memberikan penilaian secara obyektif.

4. Karena cinta itu buta, kamu pun kadang merasa paling benar dan jadi lebih keras kepala

Jatuh cinta itu buta via unsplash.com

Jatuh cinta kerap membuat orang buta. Kadang ketika kamu kelewat cinta dengannya kamu tak sadar bahwa dia bukanlah orang baik-baik. Beberapa kasus kekerasan dalam hubungan tentu sering kamu dengar. Itu merupakan salah satu contoh mengapa penilaian orang lain kadang perlu kita dengar, terlebih dari orang tua atau keluarga sendiri yang selalu menomorsatukan kebaikan bagi dirimu.

5.  Tak perlu memaksakan keadaan untuk melanjutkan hubungan. Pikirkan baik-baik, apa kamu dan dia bisa bahagia saat dikucilkan keluarga?!

Bahagia atau derita? via unsplash.com

Kamu mesti realistis. Kenyataannya dalam hidup, cinta bukanlah satu-satunya elemen yang bisa membuat hubunganmu dengan dia tetap langgeng ke depannya. Kamu tak hidup hanya berdua dengannya, kamu masih punya keluarga yang restunya mutlak kamu butuhkan.

Dalam menjalani kehidupan bercinta ada waktu di mana hubunganmu adem-adem ayem dan tak jarang pula ada masalah yang mengancam kelangsungan hubungan. Nah biasanya kamu punya keluarga untuk membantu mencarikan solusinya, namun ketika tak ada kamu ingin meminta tolong siapa? Teman baik? Yakin dia bakal seloyal dan seserius keluarga dalam membantumu?  Apa yakin kamu bisa tetap bahagia saat hubunganmu dengan keluarga tidak harmonis?

6. Mereka cuma ingin yang terbaik untukmu. Mestinya kamu sadar bahwa hidup bukan milikmu seorang

Terbaik untukmu via www.pexels.com

Keluarga adalah orang-orang yang mengenalmu luar dalam. Keluarga tak akan pernah meninggalkanmu, mereka akan selalu memedulikanmu. Orangtuamu selamanya akan jadi orangtuamu. Lain halnya dengan kekasih yang bisa kapan saja datang dan pergi. Keputusan yang mereka pilih selalu didasarkan pada kebaikanmu kelak. Ya, meski kamu tetap akan luruh ketika memutuskan untuk berpisah dengan dia, namun percayalah hatimu akan lebih hancur ketika hubungan dengan keluargamu hancur hanya karena masalah cinta.

Semakin dewasa mestinya kita sadar bahwa kita tak hanya bertanggung jawab pada kebahagiaan diri sendiri. Ada perasaan orang-orang terkasih yang juga perlu dijaga. Hidup tak melulu tentang diri kita sendiri. Jika kita masih tetap kukuh untuk mengorbankan keluarga demi cinta yang bisa datang kapan saja, suatu saat kita akan merasakan rasa bersalah yang teramat dalam dan tak akan pernah hilang dalam diri. Bahkan bisa menghantuimu, seperti kutukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.