6 Alasan Senyelekit Apapun Omongan Saudara Pas Nanti Kumpul Keluarga, Kamu Cukup  Kasih Senyum Aja

Omongan nyelekit saudara hadapi dengan senyuman

Buruan nikah dong. Nanti jadi perawan tua!

Dari dulu kok kamu masih gini-gini aja!

Sarjana kok malah buka warung sih. Nggak malu sama gelar?

Omongan-omongan nyelekit seperti di atas pasti pernah kamu dengar lebih dari sekali. Pun dengan siapa yang mengucapkannya, kamu hapal benar orangnya. Sebab orang-orang yang mengatakan hal nyelekit itu tak lain adalah saudara-saudaramu sendiri. Meskipun nggak semua, tapi berhasil buatmu males banget untuk berlama-lama di acara kumpul keluarga. Semangatmu untuk bertemu anggota keluarga besar yang lainnya akhirnya sirna. Ya gara-gara omongan nyelekit dari beberapa saudaramu ini.

Kumpul keluarga besar memang hanya dilakukan setahun sekali. Karena hanya setahun sekali ini, rasanya sayang sekali kalau kamu lewatkan hanya karena omongan nyelekit ini saja. Daripada dimasukin ke hati, lebih baik tanggapi omongan mereka dengan senyuman aja. Semoga alasan-alasan di bawah ini bisa menguatkan tekadmu untuk mengembangkan senyuman saat mereka memberimu nyinyiran.

1. Anggap saja omongan nyelekit mereka sebagai bentuk perhatian. Kalau nggak sayang, nggak mungkin ditanya macam-macam?

Anggap aja mereka perhatian via www.unsplash.com

Ada banyak cara untuk mengungkapkan perhatian. Mulai dari yang bikin meleleh hati, sampai yang sederhana sekali. Namun ada juga perhatian yang disampaikan dengan cara yang sebaliknya, yaitu menyakiti hati. Nah, anggap saja omongan nyelekit dari saudaramu ini bagian dari rasa perhatian mereka kepadamu. Kalau kamu mengganggap omongan mereka perhatian, rasa ingin nyinyirin balik tak akan keluar. Momen kumpul keluarga jadi tak sejahanam yang kamu kira.

2. Ingat, momen kumpul keluarga ini setahun sekali. Daripada mood-mu berantakan, lebih baik disenyumin saja omongan saudara-saudaramu ini

Momen setahun sekali ini jangan sampai rusak via unsplash.com

Karena kesibukan masing-masing, kumpul keluarga besar ini hanya bisa dilakukan saat Lebaran. Langkanya intensitas bertemu dengan anggota keluarga yang lain ini jangan sampai kalah dengan omongan nyelekit mereka. Ingatlah bahwa banyak saudaramu yang lainnya yang bela-belain pulang untuk saling bertemu dan melepas rindu. Untuk menghadapi si tukang ngomong nyelekit ini, senyumin aja lalu beralih ke saudara yang lainnya. Toh masih banyak saudaramu yang tak bermulut licin seperti mereka kan?

3. Kalau nyelekit dibalas dengan nyelekit, nggak akan ada habisnya. Mending senyumin abiar tak berlarut-larut

Nggak akan kelar kalau kamu balas nyelekit juga via unsplash.com

Api tak bisa dilawan dengan api. Begitu pula dengan omongan nyelekit orang, tak bisa kamu balas dengan nyelekit pula. Kalau kamu balas dengan nyinyir dan nyelekit, yang ada urusan makin panjang dan susah kelar. Daripada terus berlarut-laut pada omongan mereka, lebih baik senyumin aja tiap kali mereka mengatakan sesuatu yang nyelekit kepadamu. Lama-lama mereka akan diam sendiri.

4. Terpancing emosi gara-gara omongan mereka bukti mentalmu lemah. Makanya jangan ambil pusing dan kasih senyuman

Kamu bukanlah sosok yang lemah via unsplash.com

Omongan nyelekit memang selalu bisa memancing emosi seseorang. Namun kalau kamu sampai terpancing emosi, hal itu bukti bahwa mentalmu masih lemah. Dengan mental yang lemah ini, mereka yang ngomong nyelekit ke kamu akan semakin semangat melakukan hal yang bikin geregetan itu. Makanya jangan langsung dimasukin ke hati, lebih baik kasih senyum yang lebar sekali.

5. Sebab omongan nyelekit saudara itu ibarat permintaan pacar. Hanya perlu diiyakan meski entah kapan mau dilakukan

Iyain aja dulu~ via unsplash.com

Kekuatan pikiran memang berpengaruh besar ketika akan mengatur emosi. Hal ini bisa kamu aplikasikan saat ada saudara yang mulai ada tanda-tana mau ngomong nyelekit ke kamu. Anggap saja omongan nyelekit mereka ini seperti permintaan pacar. Cukup diiyakan dulu tapi entah mau kapan dilakukan. Sesekali buat mereka sedikit lega karena kamu pura-pura menerima omongan nyelekit mereka. Padahal di dalam hati dan pikiran, kamu bodo amat lah ya.

6. Momen Lebaran adalah saatnya kamu merayakan kemenangan. Jangan mau kalah ah sama omongan mereka yang kadang asal diucapkan

Momen kemenangan jangan sampai terusik via unsplash.com

Setelah satu bulan penuh menahan hawa nafsu dan amarah, saatnya kamu untuk meraih kemenangan di hari Lebaran. Karena momen Lebaran ini adalah saatmu merayakan kemenangan, jangan mau terusik oleh omongan-omongan nyelekit saudara. Fokuskan niatmu untuk menikmati kemenangan dan bersilaturahmi dengan keluarga besar. Toh merayakan dan menikmati kemenangan di momen Lebaran ini sepenuhnya hakmu sebagai manusia. Tak perlu lagi lah pusing-pusing mikirin mereka. Sebab belum tentu apa yang mereka ucapkan ini benar-benar dipikirkan sebelumnya.

Karena sebenarnya kamu adalah sosok yang kuat dan tangguh dalam setiap keadaan. Menjalani ibadah puasa dan menahan nafsu sebulan penuh aja bisa kamu lakukan dengan mudah. Masa’ sama omongan nyelekit dari saudara aja kamu kalah?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.