6 Hal di Balik Pertanyaan “Kapan Nikah” yang Bikin Jengah. Dicuekin atau Diladenin Selalu Serba Salah

Pertanyaan kapan nikah bikin jengah

Kalau ada nominasi pertanyaan paling menyebalkan, kamu bakalan jadi orang pertama yang memasukkan “kapan nikah” dalam daftarnya. Sebab pertanyaan yang satu ini tak hanya melukai perasaan pasangan yang sudah lama pacaran, tapi juga orang-orang yang masih sendirian. Akibat pertanyaan ini juga, momen kondangan dan kumpul keluarga membuatmu waspada. Apalagi kalau ada tanda-tanda sesi ngobrol dengan teman atau saudara dibuka. Duh lebih baik melipir saja biar nggak serba salah.

Advertisement

Padahal kalau dipikir-pikir pertanyaan kapan nikah itu nggak punya salah apa-apa. Hanya saja tiap kali kamu terjebak situasi di dalamnya, yang ada hanya rasa jengah dan ingin menghindar. Karena penasaran kenapa citra pertanyaan kapan nikah itu bisa bikin orang-orang jengah, Hipwee coba menguliknya. Baca deh, siapa tahu rasa jengahmu berasal dari salah satu hal ini.

1. Mungkin yang bertanya kapan nikah bermaksud baik, tapi seringnya pertanyaan tersebut hanya menambah beban pikiran dan akhirnya jadi stres

Nambah-nambahin pikiran via www.nessakphotography.com

Karena ucapan adalah doa. Mungkin dengan menanyakan kapan nikah ini, mereka bermaksud baik dan ingin mendoakanmu agar lekas dilancarkan jalannya. Namun beda kepala beda pula caranya dalam memandang sesuatu. Termasuk caramu dalam memandang pertanyaan kapan nikah ini. Iya sih, kalau dipikir-pikir memang ada baiknya juga. Tapi kalau sering-sering ditanyakan bukannya menambah semangatmu, yang ada malah bikin bertambah lagi satu beban yang harus kamu pikirkan. Streslah kamu jadinya. ~

2. Terus ditanyai kapan nikah juga buatmu seperti diburu-buru. Padahal banyak hal yang perlu disiapkan, apalagi kehidupan setelahnya akan penuh tantangan

Santai aja~ via unsplash.com

Reuni pertama: ciye udah jadian, kapan nih disahkan?

Reuni kedua: udah tahun kedua lho. Nggak mau halal aja apa?

Reuni ketiga: yang lain udah punya baby. Kamu nggak mau juga kayak gini?

Advertisement

Semua pertanyaan di atas memang terlihat berbeda. Namun intinya sama, nanya kapan nikah juga! Terus menerus ditanyai membuatmu seperti diburu-buru. Bahkan terkadang pikiranmu jadi susah fokus karena hal ini selalu melintas. Kamu jadi bertanya-tanya sendiri. Kenapa sih harus diburu-buru seperti ini? Toh yang menikah kamu dan pacarmu? Lagi pula menikah itu tidak mudah. Butuh persiapan yang matang. Apalagi hidup setelah menikah itu kata orang tidaklah gampang.

3. Karena setelah pertanyaan kapan nikah, terbitlah kapan punya anak, kapan anaknya nambah dan kapan mereka sekolah. Duh bayanginnya saja sudah lelah!

Trus apa lagi? via dylandsara.com

Namanya orang, pasti nggak ada puasnya. Setelah pertanyaan kapan nikah kamu terjawab dengan pernikahanmu, pasti akan ada pertanyaan serupa yang selanjutnya. Seperti kapan punya anak, kapan menambah momongan, kapan nambah momongan lagi, sampai kapan-kapan yang lainnya. Rasanya segala fase dalam hidupmu harus diketahui oleh orang-orang. Padahal kamu artis juga bukan.

4. Apalagi kalau pertanyaan kapan nikah terus berdatangan sementara kamu belum dapat restu orangtua. Rasanya seperti ingin menghilang saja!

Advertisement

Lelah kami tuh~ via logancoleblog.com

Orang lain memang hanya bisa melihat dari luar. Sementara apa yang terjadi di dalam hubungan, hanya kalian yang bisa merasakan. Ini lah salah satu alasan paling kuat kenapa orang-orang tak perlu sering-sering bertanya soal kapan nikah. Apalagi kalau hubunganmu sedang mengalami masa-masa kritis, seperti masih terhalang restu orangtua. Bukannya membantu, pertanyaan tersebut justru buat keadaan makin suram.

Ibarat menabur garam di atas luka lah pokoknya.

5. Pertanyaan kapan nikah juga buatmu seperti tak punya prestasi. Padahal bagi sebagian orang prestasi dalam hidup tak hanya menjadi istri

Menjadi istri bukan prestasi, tapi fase dalam hidup via unsplash.com

Nanti kamu nggak sama dong kayak teman-teman yang lain?

Banyak orang yang menganggap kalau menikah adalah sebuah prestasi. Mungkin karena bisa menjadi bukti kalau dirinya bisa “laku” dan tak akan hidup sendiri. Namun pikiran orang berbeda-beda. Ada pula beberapa orang yang beranggapan kalau menikah ini bukan prestasi, melainkan suatu fase dalam hidup yang harus dijalani. Makanya kamu jadi malas kalau orang-orang udah menyudutkanmu dengan pertanyaan ini. Seolah kamu adalah kualitas B yang tak selevel dengan mereka kalau belum menikah juga.

6. Kadang pertanyaan kapan nikah datang di saat yang nggak tepat. Bagaimana kamu nggak malas, kalau dicecar begitu saat kepala sedang penat?

Tolong dong jangan dicecar lagi~ via www.nessakphotography.com

Namanya hidup, kadang ada saja cobaannya. Saat badanmu kurang sehat, pekerjaan terus datang meski kamu belum sempat istirahat, ditambah lagi dengan pertanyaan kapan nikah ini. Lengkap sudah cobaan yang harus kamu hadapi. Padahal kalau mereka menahan pertanyaan tersebut dan menanyakannya lain waktu, kamu masih bisa menghadapinya dengan senyuman. Tapi kalau pas di waktu yang tidak tepat, ya mohon maaf kalau wajahmu sedikit masam.

Lantas, pertanyaan ini harus  dihadapi dengan cara apa supaya kamu nggak serba salah? Jawabannya, hadapilah sesuai mood dan kata hatimu saat itu. Toh setiap orang bebas menjawab dan menyuarakan isi hatinya, kan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE