6 Hal yang Tak Boleh Kamu Relakan, Sesayang Apapun Pada Pasangan

Label sebagai pasangan seringkali membuat seseorang merasa saling memiliki seutuhnya. Sampai akhirnya muncul pandangan “milikku adalah milikmu” — kamu tak patut merahasiakan apapun dari pasangan. Sementara pengorbanan mengatasnamakan cinta pun jadi makin pelik. Kalau ada hal yang tak pasangan sukai, kamu harus merelakannya. Dengan kata lain kamu memang dituntut untuk selalu mengikuti maunya pasangan.

Padahal sedekat atau seserius apapun hubungan, berkorban demi cinta tak harus dalam semua hal. Pengorbanan pun perlu dilakukan bersama, bukan cuma kamu saja yang berjuang. Ada hal-hal yang sebaiknya harus tetap dipertahankan untuk dimiliki sendiri. Hal-hal yang kalau kamu relakan justru membuatmu kehilangan jati diri. Hal-hal yang kalau direlakan sekarang, kelak bisa saja kamu sesali. Karena dari hal-hal ini juga kedewasaan dan kesuksesan hubungan bisa diukur sampai sejauh mananya.

1. Melakukan apapun bersama pasangan memang menyenangkan, tapi jangan sampai ketergantungan lantas kemandiranmu hilang

tetap harus mandiri via unsplash.com

Siapa yang sangka kalau pasanganmu yang sekarang ini sering insecure berlebihan. Kamu pergi kerja atau belanja sendiri dia sudah seperti orang kebakaran jenggot. Nggak cuma sebentar-sebentar tanya, “kamu sudah di mana?” Tapi kadang memaksakan diri untuk bisa mengantar dan menjemputmu. Persoalan sepele seperti membereskan isi laptopmu saja dia sering kali bersikeras untuk mengejakannya.

Punya cowok yang memperlakukanmu bak putri, atau melakukan banyak kegiatan bersama pasangan jelas menyenangkan. Tapi kalau sudah seperti tadi, bukankah itu berlebihan? Seolah kamu terlalu lemah atau tak bisa melakukan semua hal tadi sendirian. Padahal kamu tetap perlu ruang untuk kemandirianmu hidup dan berkembang. Karena khawatirnya kamu ketergantungan, dan itu bisa membuat hubungan cepat membosankan.

2. Cita-citamu tetap harus dikejar meski pasanganmu tak menyukainya, toh masa depanmu belum tentu ada di tangannya

Cita-cita wajib dikejar via unsplash.com

“Aku nggak suka kalau kamu lanjut S2, apalagi sampai ke luar negeri segala.”

Mau dengan alasan apapun, pasanganmu tetap tak berhak menghentikan cita-citamu. Toh selama cita-cita itu membawa kebaikan untuk kamu, keluarga, lingkungan bahkan dia, harusnya sebagai pasangan dia mendukungmu. Toh masa depanmu aslinya belum tentu ada di tangan pasanganmu yang sekarang. Siapa yang tahu bagaimana hubunganmu ke depannya? Masih lanjut atau terpaksa berhenti di tengah jalan?

3. Kebersamaan dengan keluarga dan teman jangan sampai kamu relakan, karena dunia ini bukan hanya milik kalian berdua

kebersamaan via unsplash.com

Kebersamaan kalian memang penting untuk membangun komunikasi. Tapi pacarmu bukan segalanya yang harus selalu ditemani, atau diikuti kemanapun dirinya pergi. Kamu masih punya ayah, ibu, adik, kakak bahkan teman yang diam-diam pun ingin punya waktu untuk bisa bersama untuk sekadar berbicang, misalnya.

Sebab keluarga akan tetap jadi prioritas utama, sedari kecil kamu sudah ditemani mereka. Lalu teman, kalau ada apa-apa dengan hubungan kalian, bukankah mereka yang kamu cari untuk bisa menenangkan hati? Jangan sampai juga sindiran, “dunia serasa milik berdua” dengan nada sinis menghampiri telingamu. Sementara hubungan dengan keluarga dan teman jadi merenggang.

4. Mau cinta setengah mati, kamu tetap harus punya privasi dan dia wajib menghargai

butuh privasi via unsplash.com

Privasi jadi hal yang paling rentan untuk direlakan. Ada saja alasan yang dibawa, demi membangun kepercayaan lah, milikku itu milikmu lah, sampai supaya perasaan pasangan tenang. Sementara hubungan yang dewasa harusnya tak mengurangi privasi masing-masing. Justru kamu atau dia harus saling menghargainya.

Jangan sampai pasanganmu seenaknya mengakses media sosialmu, membuka-buka ponselmu mulai dari chat sampai email dicek satu persatu. Bukankan hal seperti itu sudah cukup meresahkan? Seolah dia menaruh curiga. Sementara kamu sendiri tak pernah berbuat macam-macam.

Kalau memang kamu malas untuk memperdebatkan hal seperti ini. Ada baiknya kamu mengantisipasi hilangnya ranah pribadimu dengan menggunakan ponsel yang punya Privacy System sebagai fitur security yang bisa diandalkan seperti Advan A8 . Privacy System ini memungkinkan kamu untuk membuat semacam “bilik rahasia” dalam ponselmu. Di sana, kamu bisa menyimpan aplikasi, foto, pesan, video, contact, dan segala file yang ingin kamu simpan sendiri. Bilik ini dapat diakses dengan dialer plate yang kodenya hanya diketahui oleh kamu. Bahkan di Advan A8 ini, Privacy System bisa dibuat dengan dua kode yang berbeda lho. Satu kode untuk real privacy room, satu lagi untuk shadow privacy room alias ruang rahasia palsu. Dobel amannya~

5. Jangan sampai sibuk memperhatikan pasangan, sementara dirimu terabaikan karena itu kamu pun perlu waktu untuk sendirian

me time penting via unsplash.com

Ingat yang perlu diperhatikan bukan hanya pasanganmu. Dirimu sendiri pun perlu diperhatikan. Kamu tak bisa selalu mengiyakan maunya pasangan. Kamu tak bisa selalu ada untuknya. Sebab kamu pun perlu punya waktu untuk menyendiri, bukan demi menenangkan diri, tapi bisa untuk instirahat atau sekadar memanjakan diri dengan pergi ke salon untuk perawatan. Kan tak ada salahnya kalau itu bisa membuat dirimu lebih rileks.

6. Hobimu tak perlu kamu relakan, cuma karena pasangan ingin punya waktu lebih banyak untuk kebersamaan kalian

tak perlu berdua terus-terusan via unsplash.com

Meskipun kebersamaan dengan pasangan itu menyenangkan. Setiap orang termasuk kamu pasti punya hobi yang nggak kalah menyenangkan. Hobi yang bisa membuamu lupa segalanya termasuk pasangan. Hobi yang sebenanya jadi gambaran sisi lain dari dirimu, baik karakter atau alasan kenapa penampilanmu bisa senyentrik ini. Ini yang jangan sampai kamu relakan begitu saja. Hobimu yang membentuk karaktermu, jangan sampai kamu membuang jauh-jauh hal tersebut.

Jadi memang harusnya pasangan, cinta atau apapun dalam hubungan tak membuatmu merelakan hal-hal yang penting dihidupmu. Harusnya pasanganmu tahu kalau hal itu perlu terus dijaga, dibangun, diusahakan, dan dijadikan prioritas. Karena pengorbanan bukan untuk menghilangkan jati dirimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis