6 Keseruan yang Dirasakan Kamu, Anak Rantau yang Rayakan Lebaran Hanya Bersama Teman

Merayakan Lebaran di perantauan

Dear kampung halaman, maaf tahun ini belum bisa pulang. Tahun depan, semoga semesta memberi kesempatan.

Bulan puasa telah dilalui separuhnya. Euforia menyambut hari nan fitri pun mulai terasa. Mulai dari adanya diskon di mana-mana, transferan THR, sampai tiket mudik yang ludes terjual demi berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Namun euforia menyambut hari Lebaran kali ini terasa kurang untukmu, karena tahun ini kamu belum bisa mudik ke kampung halaman. Rasa sedih jelas ada, karena tak bisa menuntaskan rindu untuk keluarga di hari Lebaran.

Tapi rasa beruntung pun ada juga, kamu tak sendiri merasakan kesedihan. Masih banyak teman-teman seperantauan yang bernasib sama, belum bisa mudik Lebaran. Dan dari kehadiran teman-teman senasib sepenanggungan itulah Kamu diberi kesempatan untuk merasakan keseruan-keseruan ini.

1. Gantian menghubungi keluarga masing-masing di malam takbiran tak hanya hilangkan rasa sepi, tapi juga membuat kamu mengenal keluarga temanmu ini

Gantian video call sama keluarga via depositphotos.com

Belum bisa pulang bukan berarti putus komunikasi. Justru momen ini membuatmu dan teman-teman lebih intens menghubungi keluarga di rumah. Apalagi ketika menghubungi keluarga dilakukan bergantian dan di malam takbiran. Kamu jadi merasa punya keluarga paling besar di seluruh penjuru kota. Kesedihan karena belum bisa pulang dan merasa kesendirian pelan-pelan tak lagi kamu rasakan.

2. Saling curhat tentang tradisi lebaran di kampung halaman pun terasa menyenangkan. Ya, hitung-hitung untuk menambah pengetahuan

Saling curhat via unsplash.com

Kalau lagi kumpul-kumpul sama teman, kegiatan yang paling sering dilakukan ya curhat-curhatan. Temanya pun beragam, termasuk tentang tradisi lebaran. Latar belakang yang berbeda dari kalian membuat momen curhat semakin seru dan tak terlupakan. Mulai dari kebiasaan keluargamu yang bikin ketupat sampai kebiasaan temanmu yang menyalakan petasan. Meski curhat-curhatan ini sederhana, tapi perlu disyukuri karena pengetahuan bertambah.

3. Menikmati kiriman makanan dari orangtua dengan teman-teman. Meski makanannya sederhana, yang penting kebersamaannya

Menikmati kiriman dari rumah via tenor.com

Karena belum bisa pulang, keluargamu pun mengirimkan makanan dari rumah. Meski hanya makanan kering nan sederhana tapi cukup ampuh untuk meredakan kerinduanmu akan rumah. Kiriman dari rumah itu pun tak hanya kamu nikmati sendiri, melainkan bersama dengan teman-teman yang lainnya.

Pun dengan mereka yang mendapat kiriman dari rumah. Mereka juga berbagi denganmu meski yang mereka dapatkan tak seberapa. Saling berbagi dan menikmati kiriman dari rumah ini pun jadi kegiatan yang menyenangkan. Selain bisa meredakan kangenmu pada rumah, kebersamaan dengan teman seperantauan ini juga kelak tak akan terlupakan.

4. Kesempatan untuk menjelajah perantauan terbuka lebar, kamu bisa melihat berbagai sisi tanah rantau saat waktu lengang

Jalan-jalan aja sekali perantauan lagi lengang via unsplash.com

Kalau di hari-hari biasa, perantauan memang terasa biasa. Karena rutinitas kerja membuatmu memandang perantauan sebagai tempat berlelah-lelah semata. Sementara saat momen mudik dan Lebaran tiba, perantauan pelan-pelan menunjukkan sisi lainnya, seperti kelengangan kota. Dan inilah saat yang tepat untukmu menjelajah kota daripada hanya berdiam diri di kontrakan. Kapan lagi bisa melihat lebih dalam kota perantauanmu.

5. Mencicipi makanan khas lebaran di perantauan juga bisa mengalihkan rindu rumah dan keluarga karena nggak bisa pulang

Mencicipi makanan khas perantauan via unsplash.com

Setiap daerah pasti memiliki makanan khasnya masing-masing. Tak terkecuali ketika momen Lebaran tiba. Mungkin ketupat dan opor ayam menjadi makanan khas Lebaran yang hampir ada dimana-mana. Namun mungkin kota perantauanmu punya makanan lain yang hanya dijumpai kala Lebaran tiba. Saat belum bisa pulang inilah kamu bisa mencicipi makanan khas Lebaran yang jarang dijumpai ini.

6. Kalau keuangan lagi pas-pasan, kamu dan teman-teman bisa iuran untuk masak hidangan lebaran, lumayan bisa menghemat pengeluaran

Masak bareng teman dengan modal iuran via www.flickr.com

Eh iuran yuk. Patungan goceng aja buat beli bahan!

Pun kalau keadaan keuangan sedang tak mendukung untuk jajan di luar, masak-masak bareng teman bisa menjadi andalan. Meski kalian tak begitu mahir dan hasil dari kegiatan memasak bareng ini hanya sederhana dan jauh dari kata mewah, yang penting bisa menikmati suasana kekeluargaan yang ada. Apalagi kamu dan teman seperantauanmu sama-sama lagi jauh dari rumah dan keluarga. Momen masak bareng berbekal iuran ini bisa menjadi pengganti kerinduanmu akan masakan ibu di rumah.

Menjalani Hari Raya nan fitri jauh dari keluarga memang kurang afdol rasanya. Tak ada masakan ibu yang aromanya harum sekali atau tak ada keluarga jauh yang datang mengunjungi. Namun kamu jangan patah semangat. Yuk rayakan hari kemenangan nanti dengan keseruan bareng teman-teman! Sebab kamu yang jalani hari raya di perantauan juga punya kesempatan untuk merayakan kemenangan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.