6 Skill Ini Harus Kamu Kuasai, Agar Dia Bersyukur Memilihmu Jadi Pendamping Hingga Nanti

Memutuskan berumah tangga tentu bukanlah perkara yang mudah. Banyak yang harus dipertimbangkan sebelum hubunganmu naik ke level selanjutnya. Nggak cuma siap lahir tapi batin. Nggak hanya siap dari segi mental tapi juga fisik. Itulah kenapa banyak yang memilih untuk memantaskan diri terlebih dahulu. Mempersiapkan diri menjadi suami atau seorang istri. Persiapan ini tentu tujuannya agar kelak, ketika berumah tangga, kamu dan dia nggak canggung lagi atau nggak perlu meraba-raba lagi bagaimana agar rumah tanggamu berjalan dengan baik dan bahagia. Nggak ada yang bilang hidup berumah tangga itu mudah ya.

Advertisement

Dan ketika kamu ingin berperan sebagai seorang ibu rumah tangga, kamu nggak harus menunggu momen itu datang terlebih dahulu. Malahan, sebaliknya kamu sudah bersiap sejak kamu dan dia belum naik pelaminan. Kamu tentu ingin menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik bukan? Ingin membuat dia yang sudah memilihmu bersyukur karena keputusannya tepat. Oleh karena itu, sebelum hubunganmu dan dia naik ke jenjang yang lebih serius lagi, pastikan kemampuan berikut ini sudah kamu kuasai.

1. Saat berumah tangga nanti, kamu adalah seorang akuntan. Bisa mengatur keuangan dengan baik adalah kunci agar hidup kalian berkecukupan

Pintar mengatur keuangan

Pintar mengatur keuangan via www.pexels.com

Ibarat sebuah perusahaan, tentu ada sistem keuangan yang harus dikelola. Bagaimana mengatur pemasukan ataupun pengeluaran. Hal tersebut menjadi hal yang penting dan sensitif. Karena masa depan perusahaan, apakah mampu bertahan atau nggak, juga tergantung bagaimana keuangan tersebut dapat diatur.

Begitupun dengan rumah tangga. Dalam kehidupan yang lebih kompleks ini, kamu sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga, juga berperan sebagai seorang akuntan. Kamulah nantinya yang akan mengurus keuangan rumah tanggamu. Berapa pemasukan setiap bulannya, dan bagaimana uang tersebut dipergunakan. Dan berapa uang yang bisa kamu sisihkan untuk ditabung. Hal tersebut nggak bisa kamu pelajari setelah menikah aja. Lebih baik dari sekarang kamu udah menguasai skill tersebut. Kamu bisa mempelajarinya dari mengelola gajimu misalnya. Jika kamu sudah terbiasa, maka nanti kehidupan rumah tanggamu tentu sedikit lebih mudah.

Advertisement

2. Kamu harus mampu multitasking. Mengurus dua pekerjaan sekaligus seperti halnya mencuci di sela-sela menyiapkan makanan

Mengerjakan dua hal sekaligus

Mengerjakan dua hal sekaligus via family.fimela.com

Ketika kamu masih berstatus pacaran, tentu bukanlah tanggung jawabmu sepenuhnya untuk merawat pasanganmu. Karena kalian belum terjalin ikatan yang resmi. Namun nanti, ketika berumah tangga, kamu akan bertanggung jawab penuh terhadap keluarga kecilmu. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Apalagi kalau udah punya anak, tentu pekerjaan rumahmu akan semakin bertambah.

Bagimu yang lebih memilih untuk mengerjakannya sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga, tentu kamu harus punya skill ini: mengerjakan dua hal sekaligus dalam satu waktu. Hal ini dikarenakan jadwalmu yang lumayan padat. Misalnya, saat kamu memasak, kamu bisa besih-bersih rumah. Atau ketika kamu sedang mencuci, kamu bisa menyiapkan makanan di sela-sela pekerjaanmu. Mungkin terlihat gampang, tapi kalau nanti udah dikejar waktu, kamu bakal tahu alasannya kenapa kemampuan seperti ini sebaiknya diasah dari sekarang.

3. Menahan diri dari godaan diskon besar-besaran. Kamu harus paham kebutuhan mana yang harus didahulukan

Advertisement
Harus tahan godaan

Harus tahan godaan via static01.nyt.com

Sebagai seorang cewek, entah kenapa berbelanja menjadi sesuatu yang menyenangkan. Atau bahkan bisa menjadi penghilang stres. Membeli beberapa barang akan membuatmu merasa terpuaskan. Apalagi kalau sedang ada diskon. Duh, pasti kamu pengen borong semuanya ‘kan?

Nah, kebiasaan ini sebaiknya kamu kurangi mulai dari sekarang. Kamu harus bisa menahan godaan diskon-diskon besar. Karena rumah tanggamu juga butuh biaya agar bisa terus berjalan. Mulai kurangi membeli barang-barang yang diinginkan namun tidak dibutuhkan sama sekali. Memang sulit sih menutup mata dari diskon gila-gilaan. Tapi kamu harus bisa menahan diri dan memikirkan kebutuhan apa saja yang harus didahulukan.

4. Bisa menempatkan diri itu perlu. Ada saatnya kamu menjadi seorang istri bagi suami dan ibu bagi anakmu

Bisa menempatkan diri

Bisa menempatkan diri via elizabethwellsphoto.com

Mungkin dulu, status resmimu hanya sebagai seorang anak dari kedua orang tuamu. Tapi nanti, setelah berumah tangga, kamu akan memiliki status yang lebih banyak lagi. Anak dari ayah dan ibumu, istri bagi suamimu, menantu bagi mertuamu, dan ibu bagi anak-anakmu.

Hal ini sebenarnya bisa dijalankan secara bersama. Namun nanti ada kalanya kamu harus pandai-pandai menempatkan dirimu dalam bersikap. Ada kalanya kamu harus mendahulukan keinginan suamimu, ada kalanya kamu menomorsatukan kepentingan anakmu, dan lain sebagainya. Di sini, kamu dituntut untuk bisa menjalankan peran-peran tersebut tanpa ada yang merasa dirugikan. Jadi mulai dari sekarang, kamu harus bisa memutuskan hal mana yang harus didahulukan tanpa membuat hal lainnnya menjadi terabaikan ya.

5. Menyelesaikan masalah secara bersama lebih penting ketimbang kamu sendiri yang menanganinya. Kemampuanmu berbagi seperti inilah yang diperlukan

Berbagi dalam suka dan duka

Berbagi dalam suka dan duka via elizabethwellsphoto.com

Waktu masih pacaran dulu, ketika ada masalah, kamu sering menyelesaikannya sendiri. Di satu sisi, hal ini tentu bagus, karena kamu membuktikan kalau kamu adalah seorang cewek yang mandiri. Tapi di beberapa masalah, sebaiknya kamu menyelesaikannya dengan pasanganmu. Apalagi ketika kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Kemampuanmu dalam berbagi kepada pasangan sangat dibutuhkan. Jangan sampai kamu hanya berbagi kebahagiaan saja, tetapi ketika rumah tanggamu bermasalah, kamu hanya mencoba untuk menyelesaikannya sendiri. Bukankah dulu waktu mengikat janji suci kalian berjanji akan saling menguatkan di saat suka maupun duka?

Oleh karena itu, ketika ada masalah-masalah yang melibatkan rumah tanggamu, coba bicarakan dengan sang suami. Kemampuanmu untuk berbagi dan mencari jalan keluarnya bisa diasah dari sekarang. Misalnya jika ada persoalan yang sedang mendera hubungan kalian. Karena saking sayangnya kamu pada pasangan, bukan berarti hubunganmu harus terlihat baik-baik saja bukan?

6.    Mulai mengontrol ego dan emosi diri sendiri. Ujian rumah tangga nggak semudah tambah kurang kali bagi

Mengontrol emosi diri sendiri

Mengontrol emosi diri sendiri via elizabethwellsphoto.com

Kamu pasti paham, ketika hubunganmu naik level, tentu semuanya juga akan naik satu tingkat, termasuk masalah yang akan kalian hadapi. Sepertinya nggak ada rumah tangga yang nggak dirundung masalah. Karena sebenarnya, masalah itulah yang akan semakin mengokohkan biduk rumah tangga kalian. Tinggal bagaimana kamu dan pasangan bisa menyelesaikan itu.

Dan disini, yang akan dipertanyakan adalah bagaimana kamu bisa mengontrol ego dan emosi pasanganmu. Tentunya sebelum itu kamu harus memastikan kalau kamu sudah bisa mengontrol ego dan emosi dirimu sendiri. Kamu tahu kapan harus mengalah, dan kamu paham kapan harus bersikap tegas.

So ladies, kalau kamu udah mengasah kemampuan-kemampuan ini dari sekarang, sebelum dia menikahimu, tentu rumah tanggamu nantinya bisa sedikit dipermudah. Dan yang pasti, dia nggak menyesal telah memilihmu sebagai pendamping seumur hidupnya. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE