7 Hal Ini Hanya Akan Dirasakan Kalian yang Pacarannya Dikit-dikit Berantem Terus Baikan

Dikit-dikit berantem terus baikan

Itu berantem sama baikan apa kenaikan gaji sih? Dikit-dikit mulu dari dulu~

Advertisement

Katanya berantem seperti bumbu dalam hubungan. Tanpanya sebuah hubungan akan monoton berjalan dan nggak ada tantangan. Kamu dan dia yang tengah menjalani hubungan pun turut mengamini. Sebab berantem sudah seperti hal wajib yang harus dilakukan tiap hari. Namun seringnya pertengkaran atau kesalahpahaman diimbangi dengan proses baikan yang nggak drama.

Selama jalani hubungan ini kalian pun sadar, bahwa gaya pacaran kamu dan dia ternyata berbeda dari kebanyakan pasangan. Dikit-dikit berantem terus baikan, merupakan gaya pacaran yang akhirnya buat kalian bertahan. Hal-hal yang dirasakan selama pacaran juga berbeda dari mereka yang tiap hari sayang-sayangan. Seperti hal-hal di bawah ini, yang kalian berdua rasai tiap hari. Hayo yang suka dikit-dikit berantem, jangan malu mengakui hak-hal ini ya!

1. Ada saja hal yang memicu kalian berantem tiap hari, pun sampai tak terhitung lagi berapa kali harus baikan dalam sehari

Tuh kan berantem lagi~ via nouba.com.au

Mau makan di mana?

Terserah.

Kok terserah sih? Kamu kan juga mau makan. Kasih pendapat, kek!

Advertisement

Dalam sehari, mungkin sudah nggak terhitung lagi seberapa banyak kalian berantem. Ketemu di pagi hari berantem, menuju makan siang berantem lagi. Sampai saat dia mengantarmu pulang, kalian masih sempat berantem di tengah perjalanan. Rasanya ada saja hal-hal yang buat kalian berantem setiap hari. Mulai dari hal remeh seperti menentukan tempat makan sampai hal berat yang menyangkut perihal masa depan hubungan.

2. Hal-hal yang membuat kalian baikan pun bervariasi. Mulai dari inisiatif untuk minta maaf duluan sampai kembali bercanda saja seperti biasa

Mudah berantem, mudah baikan juga via nouba.com.au

Meski sering berantem, kalian tergolong mudah dalam baikan. Nggak harus berantem sampai berlarut-larut dulu atau malah berakhir dengan drama yang menyedot energi. Hal-hal yang buat kalian baikan juga nggak kalah bervariasi. Seperti nemu meme yang mirip berantemnya kalian yang dikirim pagi-pagi oleh pacarmu. Sederhana tapi mampu buat salah satu di antara kalian luluh dan akhirnya baikan lagi.

3. Kadang kamu atau dia merasa kurang dewasa menjalani hubungan. Tapi mau bagaimana lagi, kalian udah nyaman begini

Advertisement

Kalau udah nyaman, gimana lagi? via nouba.com.au

Kalian tuh kayak anak kecil aja! Malu tuh sama umur~

Dikit-dikit berantem terus balikan membuat kalian dipandang nggak dewasa dalam menjalani hubungan. Padahal kalau dilihat dari lamanya kalian pacaran, udah masuk ke tahun kedua. Menurut mereka, seharusnya kalian berdua tak perlu dikit-dikit berantem seperti ini. Kata mereka, nggak ada manfaatnya! Namun lagi-lagi kalian selow aja dalam menghadapi anggapan nggak dewasa dalam pacaran. Toh gaya pacaran yang seperti inilah yang buat kalian nyaman berdua.

4. Berbeda dengan kebanyakan orang pacaran, kalian justru merasa aneh kalau sehari saja nggak berantem

Ada yang kurang kalo nggak berantem via nouba.com.au

Hubungan yang adem ayem jelas bukan gaya kalian. Menurut kalian manis-manis dan sayang-sayangan dalam pacaran itu justru sesuatu yang bikin bosan. Makanya kamu dan dia justru merasa aneh kalau dalam sehari saja nggak ada yang buat berantem. Kalaupun nggak ada hal untuk diperdebatkan berdua, salah satu di antara kalian pasti memancing agar berantem tersebut keluar dan kembali menyemarakkan hubungan berdua. Seperti mengungkit hal yang dibenci pacar, biar dia kesal dan berantem pun bisa kembali dimulai.

Hari ini kayaknya kamu makan banyak banget, Yang. Awas lho gendut.

Oh, jadi kamu ngatain aku gendut? Gitu?

5. Mudah berantem lalu baikan lagi membuat kalian terbiasa mengontrol emosi. Nggak ada ceritanya berantem sampai menyakiti hati

Berantem boleh, tapi nggak sampai menyakiti via nouba.com.au

Meski berantem menjadi hal wajib dalam hubungan, menjaga perasaan masing-masing juga penting dilakukan. Dikit-dikit berantem lalu baikan menjadi wadah belajar mengontrol emosi. Bahwa berantem adalah hal yang wajar dilakukan, asalkan tidak sampai menyakiti fisik ataupun perasaan pasangan. Kesempatan untuk belajar mengontrol emosi seperti ini bukankah jarang didapatkan kebanyakan pasangan? Kamu dan dia jadi bisa bersyukur hampir tiap waktu diberi kesempatan untuk belajar seperti ini.

6. Nggak jarang kelanggengan hubungan disangsikan banyak orang. Kata mereka, dikit-dikit berantem gitu mana punya masa depan? Tapi….

Banyak yang menyangsikan via nouba.com.au

Kebiasaan dikit-dikit berantem meski pacaran udah tahunan buat orang lain meragukan kelanggengan hubungan kalian. Hal-hal sakral seperti pernikahan pun disangsikan. Padahal sama seperti kebanyakan pasangan, kamu dan dia pun juga berharap bisa sampai ke pelaminan.

Dikit-dikit berantem gitu gimana punya masa depan? Udah ikhlasin aja!

Kalimat sederhana tapi nyelekit di hati itu tak jarang kalian dapatkan. Awalnya sempat sakit hati, tapi setelah dipikir-pikir orang lain hanya melihat kalian dari luar. Dikit-dikit berantem dilihat mereka sebagai benalu dalam hubungan. Namun bagi kalian, justru menjadi zona nyaman yang sayang untuk begitu saja dilepaskan.

7. Dikit-dikit berantem terus baikan kadang capek sendiri, tapi dari sana kalian jadi makin mengenal pribadi pasangan lebih dalam lagi

Jadi ajang kalian saling mengenal via nouba.com.au

Kamu dan dia juga manusia biasa, yang bisa merasakan jenuh dan bosan dalam hubungan. Gaya berpacaran seperti ini juga kadang buat mereka capek sendiri. Apalagi saat kalian sama-sama sedang penat akan pekerjaan atau hal yang lainnya. Namun meski rasa capek kadang dirasakan, dikit-dikit berantem seperti ini merupakan cermin yang paling jernih untuk melihat masing-masing pribadi.

Memilih untuk pacaran seperti ini memang nano-nano rasanya. Kalau kamu dan dia benar-benar yakin gaya pacaran inilah yang paling nyaman, pertahankan! Omongan atau pandangan miring dari orang lain tak perlu semuanya kamu ambil pusing. Fokus saja dengan laju hubungan, daripada kalian pening sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE