8 Kode Halus dari Ibu yang Bukan Cuma Ingin Calon Menantu, Tapi Juga Bentuk Kekhawatirannya Padamu

Kode Halus dari Ibu

Tak akan pernah merasa cukup jika berbicara tentang ibu. Kasihnya benar-benar mengalir sepanjang masa, membuat kamu percaya bahwa sosok ini merupakan sebaik-baiknya ‘rumah’. Namun saat kamu beranjak dewasa, sosok ini pun ingin kamu menemukan ‘rumah’ masa depan, yang kelak mengasihimu ketika beliau sudah tak ada.

Advertisement

Iya, di usia yang katanya sudah matang ini, kamu memang kerap ditanya perihal jodoh dan pernikahan. Tapi dasarnya kamu memang belum siap, atau belum dapat yang pas, ada saja alasanmu untuk menghindar sejenak. Sama seperti kasihnya yang tak terbatas, usaha ibu untuk membujukmu lekas menikah juga begitu luas. Seperti kode-kode halus berikut ini. Mungkin bagimu kode-kode halus dari ibu ini hanya bermakna ingin menantu. Tapi jauh di dalam hati, beliau juga menyampaikan khawatirannya kepadamu, putri kebanggaan ibu.

1. Di momen pertambahan umur, ibu orang pertama yang mengingatkan bahwa kamu tak lagi muda. “Ingat, kamu udah lewat 25. Nggak baik sendirian lama-lama.”

Nggak baik lama-lama sendiri via unsplash.com

Ibu tak lagi se-selow dulu sejak usiamu lebih dari seperempat abad. Dulu di saat kamu ulang tahun, doa ibu bermacam-macam. Dari dilancarkan pendidikan, dimurahkan rezeki sampai tambah sayang dengan ibu, ayah, dan kakak adikmu. Namun doa ibu jadi super singkat ketika kamu tak lagi muda. Iya, doa ibu hanya satu, yaitu minta kamu tak sendirian lama-lama. Doa tersebut tak hanya agar ibu ingin segera mendapatkan menantu. Tapi beliau juga khawatir kamu akan telat menikah karena terlalu lama menikmati kesendirianmu.

2. Begitu pula saat momen ulang tahun ibu. Beliau selalu berkata, “Ibu nggak mau kado apa-apa. Cukup menantu aja.”

Nggak usah dikasih kado. Cukup mantu via unsplash.com

Di saat momen ulang tahun ibu, kamu juga tak lepas dari kode-kode halusnya. Meski bukan kamu yang berulang tahun saat itu, ibu tetap saja ingin kamu segera punya pasangan. Hal tersebut disampaikan ibu dalam harapannya di ulang tahunnya ini. Ibu sudah tahu menginginkan kado dalam bentuk barang, tapi lebih khusus lagi. Ibu butuh kamu yang sudah menggandeng seseorang.

Advertisement

3. Yang bikin sedih, saat melihat ibu sakit lalu memegang tanganmu. “Mama nggak lagi muda. Nanti kalau nggak bisa ngajak main anakmu gimana?”

Mama nggak lagi muda via unsplash.com

Kadang kamu lupa, bahwa setiap hari orangtuamu bertambah tua. Hal itu semakin buatmu terharu kala ibu mulai berkode-kode ria dengan usianya yang semakin tua ini. Seperti di kala ibu sakit, ibu mencurahkan kekhawatirannya jika tak lincah lagi saat kamu punya anak nanti. Mendengar hal tersebut, tanpa sadar air matamu mengalir di kedua pipi. Rasanya pilu sekali.

4. Tiap kali ibu ada reuni, kamu selalu diminta turut serta. Di sinilah ibumu pasang aksi untuk mengenalkanmu dengan anak teman-temannya

Acara reuni jadi acara perjodohan dadakan via unsplash.com

Selain kode yang nyess di hati, ibu juga kerap kali buatmu geleng kepala dengan usaha perjodohannya. Salah satunya ketika ibu memintamu untuk mengantarkan ke acara reuni. Tak hanya mengantarkan sampai ke tujuan, kamu juga diminta turut serta. Lalu acara reuni berubah jadi ajang perkenalanmu dengan anak dari teman-teman ibumu. Mau nolak tapi nggak enak. Jadi kamu terpaksa pasang senyum sepanjang acara lalu ngedumel saat pulang nanti.

5. Kalau ibumu punya sosial media, beliau pasti rajin mengunggah kutipan tentang jodoh dan hari tua

Saat ibu mulai mengenal media sosial via unsplash.com

Hampir sama seperti kamu dulu saat pertama kali punya akun media sosial, segala sesuatu inginnya kami bagi. Kini giliran ibumu baru punya sosial media, kode-kode halusnya pun berlangsung di sana. Di media sosial, ibu tak hanya menunggah foto-foto selfie saja, tapi juga kutipan-kutipan tentang jodoh. Meski tak langsung menyebutkan namamu di setiap unggahan ibumu, tapi kamu tahu hal itu jelas ditujukan untukmu.

Advertisement

6. Atau jika ibumu sudah mengenal teknologi bernama Whatsapp, beliau akan rajin membagikan link artikel tentang pernikahan dan usia produktif perempuan

Udah baca WA Mama? via unsplash.com

Lain media sosial, lain pula jika ibumu sudah mengenal Whatsapp. Selain media untuk berkirim pesan, Whatsapp juga dimanfaatkan ibumu dalam mengingatmu akan masa depan. Salah satunya perihal jodoh dan usia produktif perempuan. Kamu tak perlu marah dan kesal dulu, toh maksud ibumu ini baik dan bentuk rasa pedulinya kepadamu.

7. Tiba-tiba ibumu sering bertanya tentang hubunganmu yang udah berakhir. “Coba ya dulu kamu nggak putus dari si A. Pengandaian aja lho ini~”

Pengandaian aja lho~ via unsplash.com

Kamu paling sebal jika diingatkan tentang hubungan di masa lalu. Namun jika yang mengingatkanmu adalah ibu, mau tak mau harus kamu dengarkan. Meski sesi throwback ini tak setiap hari dilakukan, tapi cukup sukses juga buatmu sedikit memikirkan perihal kesendirianmu ini. Ada kalanya kamu justru ikut berandai-andai, bagaimana hidupmu sekarang jika dulu hubungan itu tak berakhir.

8. Kamu jangan marah dulu saat ibu punya hobi mengoleksi undangan dan kartu nama catering. Siapa tahu sebentar lagi kamu butuh referensi

Makin rajin ngumpulin undangan via unsplash.com

Selain suka tiba-tiba mengadakan sesi throwback ke hubunganmu yang dulu, ibu juga punya hobi baru. Ibu jadi lebih rajin mengumpulkan undangan nikahan dan kartu katering saat kondangan. Mungkin kamu berpikir bahwa hal tersebut tak bermanfaat, tapi cara berpikir ibu sungguh berbeda. Ibu hanya ingin bersiap, siapa tahu waktumu menikah akan segera tiba Sehingga kamu tak perlu khawatir perihal undangan atau vendor catering nantinya.

Namanya juga ibu, ada saja usahanya dalam rangka menyampaikan rasa khawatirnya kepadamu. Meski kadang merasa kesal dan tak nyaman, kode-kode halus dari ibu ini sebenarnya punya banyak makna. Ada rasa khawatir, keinginan untuk mengingatkan, dan yang paling utama, ingin melihatmu mandiri dan menemukan rumah baru. Dari sekian kode-kode halus ala ibu di atas, mana nih yang sering kau dengar? Kalau ada lebih dari tiga kode, fix sih ibumu sudah mulai was-was dengan statusmu yang masih sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE