8 Momen Pacaran di Perantauan yang Kalau Diingat Bikin Kamu dan Dia Makin Sayang

Merantau memang jadi tempat mental dan fisik kamu ditempa agar lebih tanggung. Susah senang dijalani tanpa keluarga yang sedari kecil sampai sebelum kamu merantau ada setiap saat. Ada teman tapi kadang kamu tak bisa sepenuhnya bergantung serta percaya kepada mereka. Sementara kehadiran pacar di perantauan bisa jadi hal yang membahagiakan, tapi tetap saja perlu berhati-hati.

Advertisement

Syukur-syukur kalau pacarmu ini benar-benar serius dengan hubungan dan bisa diandalkan. Sudah pasti susahnya hidup di perantauan dengan beragam tantangan bisa dilewati bersama. Dari tantangan yang dihadapi, ada beberapa momen yang selalu kalian ingat sampai saat ini. Momen sederhana, namun jika terus diingat-ingat bikin kalian tambah semakin dekat.

1. Saat transferan uang dari orangtua sama-sama telat datang, beli makan dengan patungan pun pernah kalian lakukan

Patungan demi penghematan via unsplash.com

Sebagai anak rantau, hampir sebagian tiang perekonomianmu masih ditopang oleh kedua orangtua. Maka jika kiriman dari orangtua telat dikirimkan, kamu harus pintar-pintar mengatur keuangan. Apalagi saat kamu udah punya pacar. Berbagai cara kreatif harus kalian lakukan, agar bisa tetap jalan berdua. Salah satunya dengan patungan berdua. Kamu dan dia tak lagi malu untuk patungan membeli sesuatu, seperti makanan, jajanan atau biaya perjalanan.

2. Masak bareng di akhir pekan juga. Biarpun hanya masakan pas-pasan yang penting kalian tetap bisa menikmati kebersamaan

Masak-masakan berdua via www.tumblr.com

Momen masak berdua juga menjadi saat kalian bisa seru-seruan tanpa perlu mengeluarkan banyak uang. Meski kemampuan masak kamu dan dia biasa saja, tapi kebersamaan yang terjadi buat momen ini selalu tertanam di pikiran. Apalagi saat kegiatan memasak tersebut pacarmu melakukan hal-hal iseng, seperti menyoret pipimu dengan tepung atau buat masakanmu jadi keasinan.

Advertisement

3. Meskipun lagi sakit di perantauan, kamu tetap bisa merasakan perhatian. Siapa lagi kalau bukan dari pasangan?

Nggak akan kekurangan perhatian saat nggak enak badan via www.timesunion.com

Salah satu tantangan saat di perantauan yang paling berat adalah nggak enak badan. Saat kamu sakit, rasanya ingin sekali pulang ke rumah namun terhalang kesibukan. Sakitmu pun semakin lama sembuh tatkala perhatian dari keluarga jarang kamu dapatkan selama di perantauan. Namun, saat kamu punya pacar, kamu jadi tak kekurangan perhatian. Sebab ada pacar yang selalu ada buatmu dan mengurusmu sampai kamu sehat lagi. Salah satunya dengan mengantarmu pergi periksa sampai membelikanmu makanan.

4. Saat nggak bisa pulang ke rumah, kalian jadi bisa quality time berdua. Seperti mejelajahi kota

Bisa sering quality time berdua via unsplash.com

Kamu yang merantau pasti pernah merasakan, nggak enaknya tetap bertahan saat orang lain pada kembali ke kampung halaman. Mungkin jika kamu sendirian, pasti akan berat dirasakan. Namun jika dengan pacar, hal tersebut tak jadi begitu menyedihkan. Saat nggak bisa pulang ke kampong halaman ini, kalian justru bisa melakukan quality time bersama. Mulai dari pergi menjelajah kota hingga melakukan kegiatan berdua lainnya. Kenangan dari momen quality time kalian itu bahkan sampai sekarang masih disimpan rapi. Baik dalam album kenangan maupun pikiran.

5. Momen belanja bulanan pun jadi menyenangkan. Apalagi saat berdebat perihal perbedaan harga barang demi hematnya pengeluaran

Belanja bulanan sama pacar via unsplash.com

Meski tinggal di perantauan, kamu tetap rutin melakukan belanja bulanan. Bedanya, saat di perantauan jumlah belanjaanmu tak seheboh waktu masih di rumah dulu. Kamu lebih selektif lagi memilih apa yang ingin dibeli. Mengingat keterbatasan kondisi keuanganmu ini. Momen belanja bulanan barengan pacar ini juga masih kamu ingat sampai sekarang. Kamu bahkan sampai tak percaya, bahwa dulu sering berdebat dalam menentukan harga barang yang ingin dibeli.

Advertisement

6. Saat pacar mempersiapkan hal-hal besar seperti pendadaran atau presentasi kerja, kamu jadi orang penting yang menemani langsung disisinya

Ikutan deg-degan saat pacar mau pendadaran via www.unsplash.com

Sama-sama menjadi anak rantau, buat kalian berdua saling mendukung. Terlebih saat pacar sedang mempersiapkan hal-hal besar, seperti siding pendadaran atau menghadapi presentasi kerja. Meski sudah membantu sesuai dengan kemampuanmu, tetap saja kamu ikut deg-degan menyambaut kedatangan hal penting itu. Momen deg-degan itu pula yang sampai sekarang bikin kamu senyum-senyum sendiri. Kamu pasti malu mengapa dulu kamu bisa heboh begitu padahal pacarmu saja tenang sekali.

7. Sedih memang ulang tahun jauh dari keluarga, tapi beruntung ada dia yang mau diajak merayakannya

Demi pacar, rela bangun tengah malam via unsplash.com

Siapa sih yang nggak mendadak rindu rumah di hari ulang tahunnya. Meski tak ada perayaan, kehadiran orangtua, kakak dan adik sudah buat hari itu lebih berharga. Sementara di perantauan, siapa lagi yang bisa kamu harapkan untuk merayakan hari spesial ini, kalau bukan teman atau pacar. Teman kadang sibuk sendiri dan lupa, sementara pacar masa iya dia tega membiarkanmu melewati hari kelahiranmu? Toh tanpa hadiah mahal atau makan malam romantis, kehadiran pacar dengan sepiring kue sudah cukup buat bilang, “beruntung masih ada dia”.

8. Atau sekedar duduk berdua di depan kosan sambil menikmati senja. Hal apapun yang menjadi obrolan terasa begitu istimewa

Sekadar duduk berdua saja via unsplash.com

Selain momen-momen dalam berkegiatan, momen duduk berdua di depan kosan juga berkesan bagi perjalanan hubungan kalian di perantauan. Apalagi saat itu langit sedang cerah-cerahnya. Kalian ngobrol berdua hingga langit menyuratkan segaris warna jingga tanpa matahari sudah selesai menyinari dunia. Hal yang menjadi obrolan kalian pun bermacam-macam. Mulai dari hal-hal random yang remeh sampai ke hal-hal serius dalam hubungan.

Meski berat dan penuh tantangan, merasakan pacaran saat merantau buatmu belajar banyak hal. Salah satunya adalah bagaimana menjaga hubungan sembari sama-sama berjuang. Semoga kamu dan dia yang dulu sama-sama berjuang di perantauan, bisa menuju akhir hubungan yang kalian idamkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE