9 Perbedaan Posesif dan Perhatian. Jangan Sampai Kamu Salah Mengartikan!

Dalam menjalin hubungan, perhatian adalah poin penting agar hubunganmu dan dia bisa tetap berjalan dengan langgeng. Makan pun terasa makin kenyang, karena ada yang ngingetin. Mandi jadi kerasa seger karena sebelumnya udah ada yang nyuruh mandi. Kuliah dan kerja pun makin semangat karena ada yang chat…

Have a nice day, Sayang!

Semua perhatian itu akan membuatmu bahagia karena dijadikan sebagai orang terkasihnya.

Namun, apa yang terjadi jika perhatian tak lagi ada, tapi posesiflah yang menggantikan?

Sayang, nggak semua orang bisa membedakan antara perhatian dan posesif. Nah, biar kamu nggak salah mengira di sini sudah Hipwee siapkan 9 perbedannya.

Perhatian itu bertanya kenapa kamu balasnya lama. Kalau marah besar cuma karena chat R aja itu posesif namanya

chat terus...

chat terus… via tidningensolo.se

Bersama pasanganmu, perhatian itu seperti hak dan kewajiban dalam menjalani hubungan. Satu sama lain wajib untuk saling memberikan perhatian yang lebih intens. Kedua pihak pun berhak mendapat timbal balik dari perhatian yang diberikan.

Saat kamu dan pacar sedang berjauhan karena kuliah atau pekerjaan, salah satu cara untuk menunjukkan perhatian adalah melalui chat. Mungkin, kamu harus membalas chat tersebut lebih lama dari biasanya karena deadline yang sedang mengejar. Jika kamu mendapat balasan yang menjurus pada teror seperti ini…

Sayang, udah makan siang?

Aku baru selesai makan siang sama temen kantor di Warung Padang

Sayang?

Sayang?

Sibuk banget ya?

Kamu kerja atau ngapain sih?

Oh, gitu. OK, fine.

… dia sudah melewati batas perhatian. Saat kamu membaca, kamu pun dibuat bingung dengan kelakuannya. Perhatian itu saling mengerti, walau tak terucap atau tak terketik di layar smartphone. Saat perhatian sudah melewati porsi wajarnya, kamu pun mulai dibuat tidak nyaman. Saat perilaku pasanganmu sudah mulai membuatmu risih, mungkin dia mulai terindikasi oleh keposesifan.

Dia yang perhatian memintamu menceritakan hari. Dia yang posesif memintamu mengirimkan bukti

Pap dulu, Yang!

Pap dulu, Yang! via imgfave.com

Sayang, sudah makan?
Ini lagi makan.
Nggak percaya ah. Kirim foto dong!

atau

Lagi ngapain?
Mau tidur, Sayang.
Nggak lagi kumpul sama temen? Foto dulu dong

Sebagai pasangan, memang hak untuk mengetahui sebagian besar tentang apa yang sedang kamu lakukan. Ngingetin makan, tidur, atau ibadah adalah wajar. Itu adalah wujud perhatianmu supaya dia tidak lupa dengan kewajibannya. Toh, mau dilakuin apa nggak yang menanggung risikonya bukan kamu.

Kalau dia ternyata sampai memaksamu untuk mengirimkan foto bukti, perhatiannya padamu sudah memasuki level tidak wajar. Posesif mulai merasuki pikirannya, guys. Hal ini sudah pasti membuatmu merasa risih. Kamu harus tau, kalau kelakuan ini sudah menjurus ke arah posesif.

Tiba-tiba dia datang ke rumahmu untuk memastikan keberadaanmu? Posesif membuatnya berpikiran yang tidak-tidak dan tidak percaya padamu.

Cek ke rumah

Cek ke rumah via www.jiakkantang.com

Pacar: Sayang, kamu jadi keluar sama temen-temenmu?

Kamu: Nggak yang, aku ini di rumah.

*Nggak lama kemudian, kamu denger suara motor yang familiar dan itu pacarmu.*

Jika dia pernah dan ternyata sering diam-diam memonitormu diam-diam secara intens, kamu dan dia sedang menjalani hubungan yang tidak sehat. Jika memang benar kunci dari segala hubungan adalah rasa percaya, hal yang dia lakukan padamu adalah cerminan bahwa kepercayaan di antara kalian sedang ada di masa krisis. Dari hal itu, kamu bisa menarik kesimpulan bahwa pasanganmu nggak lagi perhatian. Jangan biarkan hal tidak menyenangkan ini memenuhi hari-harimu bersamanya.

Perhatian itu ngggak harus minta password socmed segala. Kalau ini sih posesif namanya….

Dia yang perhatian denganmu memang tidak ingin melewatkan segala update tentangmu. Saat kalian sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing, cara terampuh adalah memantau dari update media sosial. Wajar, dong. Tapi, kalau ternyata pasanganmu udah merengek minta password dari setiap medsos yang kamu punya, waspadalah. Posesif sudah mulai menguasainya. Walaupun sering update dan check in dengan pacar, bukan berarti dia harus tau segalanya sampai password yang bersifat privat banget, kan?

Hubungan yang penuh perhatian akan terasa nyaman. Semua tindakan posesifnya malah terasa berlebihan

Saling percaya

Saling percaya via www.the-open-mind.com

Perhatian dan posesif memiliki makna dan wujud perilaku yang berbeda. Bahkan bertolak belakang. Mungkin 2 hal ini memiliki awalan yang sama, yaitu perhatian. Perhatian yang tetap menenangkan dan membuat nyaman hati adalah yang dicari.

Saling percaya dalah bentuk dari perhatian untuk satu sama lain. Karena dari saling percaya, kamu nggak akan menuduh yang tidak-tidak pada pasangan dan akan membuat tidak nyaman. Sedangkan posesif adalah yang bertujuan menginginkanmu menjadi miliknya seutuhnya. Itu bukanlah hal yang menyenangkan. Mau makan, mandi, atau sedang ada dimana, tak perlulah berlebihan.

Hubungan yang posesif itu melelahkan. Kayaknya ada aja keraguan

Ditunggu aja

Ditunggu aja via thenextweb.com

Kalian adalah pasangan yang memiliki rentetan aktivitas yang menguras waktu, dan tenaga. Waktu untuk bersua pun dalam intensitas yang jarang. Cara komunikasi yang pas dan tidak mengganggu aktivitas masing-masing adalah dengan sms atau chat.

Perngertian adalah yang tidak terburu marah dengan balasan yang lama. Memahami keadaan adalah yang terpenting. Kamu tidak bisa memaksakan diri untuk mendapatkan notifikasi perpesanan darinya yang kilat. Dia pun di sana pun bertindak demikian. Karena kamu dan dia sama-sama sedang berusaha untuk mendapatkan hal-hal baik tanpa harus saling merugikan.

Pasangan yang perhatian adalah dia yang antusias menanyakan tentang harimu. Bukan yang antusias tentang likers di medsosmu.

Bagaimana harimu?

Bagaimana harimu? via www.mallorynward.com

Dia yang perhatian adalah dia yang ingin mendengar keluh kesah yang kamu rasa di hari yang berat ini. Tanpa banyak komentar, dia akan selalu menjadi pendengar setiamu. Dia tidak terburu-buru memotong ucapanmu, karena dia memang tahu, didengarkan akan memberikan kelegaan tersendiri. Dia pun ingin menjadi tempat yang memberi kelegaan padamu, karena itu wujud perhatiannya.

Yang posesif, adalah dia yang memberi perhatian lebih yang tidak terfokus tentangmu. Jika dia melulu membicarakan tentang update-an, bahkan likers-mu di postingan media sosial, kamu perlu berpikir ulang. Dia posesif terhadap dirimu yang lain, dia terlalu fokus pada hal yang sebenarnya nggak akan memberikan efek buat hubungan kalian.

Bersama dia yang perhatian kamu nggak akan diminta memilih antara hubungan kalian atau hobi. Dia mendukungmu soal mimpi

Berkutat dengan hobi seringkali membuat orang lupa waktu. Kadang, untuk sekedar menyuapkan nasi ke dalam mulut saja tidak sempat, apalagi untuk memegang gadget dan ngabari kamu. Untuk mengetik saja susah, karena  keasyikan dan diberi dari hobi memang susah terelakkan.

Bagi pasangan yang memang mengerti, mungkin sudah terlalu sering ditinggal olehmu. Dia pun kebal dan tidak mempermasalahkan hal itu. Jika dia mulau posesif, dia pasti akan sering merasa kesal dan memintamu untuk berhenti sejenak dari hobi yang kamu lakukan. Bahkan, dia tak segan memberimu pilihan untuk memilih hobi atau dia. Dari posesif, keegoisan akan lebih dominan di dalamnya. Kamu lebih mementingkan egomu sendiri tanpa memikirkan tentangnya.

Perhatian itu bukti cintanya ke kamu. Posesif itu bukan bukti cinta. Dia cuma insecure saja

Jangan tinggalkan aku

Jangan tinggalkan aku via letmereach.com

Jika dilihat dari sisi yang berbeda, kita bisa mengambil kesimpulan yang gamblang bahwa posesif adalah bentuk dari perhatian, tapi dalam porsi yang berlebihan. Karena segala sesuatu yang berlebihan akan mengakibatkan hal tak baik, imbas dari itu adalah terjadinya ketidaknyamanan dalam hubunganmu.

Atau mungkin, ternyata selama ini pasanganmu punya alasan tersendiri ketika melakukan hal-hal yang berbau posesif tersebut. Mari berkaca, apakah selama ini kamu sudah memberi perhatian yang cukup untuknya? Jika jawabanmu adalah, tidak, mungkin posesif ini adalah jawabannya. Dia ingin mendapatkan perhatian darimu yang ternyata selama ini tidak didapatnya. Ditambah lagi rasa insecure yang membuatnya khawatir jika kamu pergi meninggalkannya. Karena dia ingin dia selalu ada untuknya.

Setelah menyimak beberapa perbedaan antara perhatian dan posesif, serta sedikit mengorek tentang penyebabnya, kita bisa berkaca. Semua yang terjadi itu tidak akan ada tanpa alasan.

Jika pasanganmu posesif, ajaklah dia untuk berbincang santai dan omongkan tentang keposesifan yang tidak membuatmu nyaman selama ini. Dengan komunikasi yang lancar, posesif pun bisa diproyeksikan menjadi perhatian yang menenangnkan dan nyaman untuk kalian berdua.

Kredit featured image: http://www.mallorynward.com/blog

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ketika seduhan hangat teh bertemu dengan quotes yang menyayat kalbu, tunggu di tempat absurd itu.