Agar Kamu Berhenti Meratapi Sakitnya Patah Hati, 6 Alasan Ini Perlu Direnungi

Saran untuk kamu yang patah hati

Saat kamu sudah mempercayai seseorang sepenuhnya untuk menjaga hatimu, namun keadaan tak berpihak. Bukan tak bisa menjaga hatimu, tapi mungkin dia belum pantas menjaganya sampai harus membuat hatimu patah berkali. Maaf memang mudah kamu berikan, tapi hatimu belum tentu bisa sembuh begitu saja.

Advertisement

Terkadang memang memaafkan tak selalu diiringi dengan melupakan, sakit yang dia berikan boleh membekas. Tapi bukan berarti hal tersebut dapat menghancurkan duniamu dan bahagiamu dengan mudah. Kamu harus tetap berjalan ke depan, jangan lagi perdulikan kenangan pahit dan lubang di hatimu. Tutuplah lubang itu dan tersenyumlah, ini beberapa alasan bijaksana mengapa kamu harus berhenti meratapi patah hati.

1. Mungkin bagimu melepaskan bukan hal mudah, tapi apakah kamu akan terus bertahan dengan hati yang perih? Sadarlah, ini waktunya kamu bebas dari belenggu

sudahlah, waktunya kamu bebas via www.unsplash.com

Ada beberapa persoalan yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu, dengan alasan yang masuk di akal. Banyak faktornya, seperti merasa terkekang dalam sebuah hubungan yang tidak membuatmu nyaman atau mungkin dia yang sudah tak lagi merasa  sejalan denganmu.

Ibarat sebuah layangan yang sedang terbawa angin kencang, namun tanganmu tak mampu lagi menahan kencangnya angin itu yang menyebabkan tanganmu tergores karena mempertahankan layangan teresbut. Sampai akhirnya kamu harus melepaskan genggamanmu untuk merelakan layangan itu terbawa oleh angin. Biarkan layanganmu terbang bersama angin, dan tanganmu tak lagi terluka.

Advertisement

2. Kepergiannya dari hidupmu harusnya menyadarkamu, bahwa waktumu terlalu berharga untuk dihabiskan dengan orang yang tak bisa menghargaimu

sadarlah, kamu tuh berharga via www.unsplash.com

Bersiaplah hadapi harimu tanpanya, mungkin hatimu memang akan terasa kosong tapi mau tak mau kamu pun harus melewati fase itu. Tenanglah, ini hanya sementara. Lebih baik sakit untuk sekali dari pada sakit berkepanjangan karena mempertahankan seseorang yang bahkan cara menghargaimu saja dia lupa.

Anggap saja sakit hati yang kamu rasakan adalah proses pendewasaan, mengujimu agar kamu bisa mengambil sisi positif dari segala yang sudah terjadi, bukan malah menyalahkan diri sendiri dan terus menerus meratapi perih di hati.

3. Tak perlu kamu balas rasa perih yang dia berikan, yakinlah bahwa karma akan selalu ada di masa depan

karma masih berlaku via www.unsplash.com

Bukan hanya hukum newton 3, tapi hukum aksi-reaksi berlaku dalam kehidupan. Konsep sebab-akibat pasti terjadi. Apa yang kamu tuai itulah yang kamu tanam. Siapa yang menyakiti, dia juga pasti akan disakiti meski bukan lewat dirimu. Percayalah, semesta akan berlaku adil. Lihat saja karma bekerja pada saatnya, hingga kamu sudah siap menemukan kebahagiaanmu. Bahagialah segera!

Advertisement

4. Kamu tak lagi terikat demi menjaga perasaannya, ini waktunya kamu bebas mencintai dirimu sendiri

waktunya mencintai diri sendiri via www.unsplash.com

Selalu ada sisi positif dari sakit yang kamu rasa, sekarang kamu bebas dengan waktu yang kamu punya tanpa ada lagi hati yang harus kamu jaga. Manfaatkan kesendirianmu untuk mencintai diri sendiri, lakukan hal-hal yang tak bisa kamu lakukan saat masih bersamanya. Balas dendam terbaik adalah bukan menjadi jahat seperti yang dia lakukan, tapi tunjukan padanya bahwa kamu bisa bahagia dan menjadi seseorang yang jauh lebih baik tanpanya.

5. Ketulusan yang kamu berikan tak akan pernah sia-sia, karena kelak akan ada ketulusan lain yang datang untukmu

yang benar tulus pasti akan datang untukmu via www.unsplash.com

Meski ketulusanmu untuknya tak terbalas dengan indah, jangan lantas mengubahmu menjadi orang yang penuh prasangka buruk dalam memandang masalah cinta dan berhenti menjadi orang yang tulus. Itu bukan salahmu, tapi memang dia bukan orang yang tepat. Karena nanti akan ada saatnya ketulusanmu akan berbuah manis saat orang yang tepat datang dengan tulus untukmu yang memberi cinta untuk mengobati luka di hati yang pernah dia torehkan.

Jadi, mau sampai kapan kamu akan meratapi semua rasa sakit akan patah hati? Sementara kebahagian itu hak untuk dirimu yang hakiki.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE