Membalas Curhatmu: Menyikapi Beda Pendapat dengan Orangtua. Punya Pilihan Sendiri tapi Takut Durhaka

Beda Pendapat dengan Orangtua

Dulu waktu kecil, kamu selalu ikut apa kata orangtua. Namun, seiring berjalannya waktu, kamu pun semakin dewasa, dan punya pandangan sendiri terhadap segala sesuatu. Nggak jarang, kamu punya pemikiran dan pendapat yang berbeda dengan orangtua. Di satu sisi, kamu mungkin merasa durhaka enggan menuruti keinginan mereka. Pun, dalam hati kamu mengerti bahwa mereka hanya ingin yang terbaik bagimu. Namun, di sisi lain, kamu juga ingin menentukan hidupmu sendiri.

Advertisement

Dilema yang sama ternyata dialami juga oleh banyak orang. Melalui program #Miscur alias Kamis Curhat di Instagram Hipwee, mereka menuturkan dilemanya berbeda pendapat dengan orangtua. Bingung juga mau berdiskusi karena terkadang gap zaman dan bahasa yang terlampau jauh. Yuk, simak curhatan mereka, siapa tahu kamu punya saran juga.

1. Menyembuhkan hati dulu atau langsung cari pacar baru seperti keinginan orangtua?

Sebenarnya alasan orangtuamu cukup masuk akal. Kamu akan move on lebih cepat jika berusaha membuka hati dan memberi kesempatan untuk orang lain. Namun, di sisi lain, membuka hati memang nggak sesederhana itu. Sebelum membuka lembaran baru, hati yang terluka perlu disembuhkan dulu. Kalau kamu sudah berusaha menjelaskan tapi orangtua nggak mengerti juga, kamu bisa jalani saja dulu seadanya. Kenalan ya kenalan, tapi nggak perlu berekspektasi berlebihan.

2. Cinta terganjal restu orangtua karena perkara perbedaan usia

Restu orangtua memang sebuah modal untuk lebih nyaman dalam menjalani hubungan. Barangkali orangtuamu memiliki pertimbangan lain selain tentang perbedaan usia. Yang sabar ya, di balik segala keputusan pasti ada skenario lain yang menarik untuk dilakoni kemudian.

Advertisement

3. Diminta melanjutkan pendidikan S2 namun merasa tak punya kemampuan untuk itu

Selain tuntutan zaman yang berubah, memang ada kebangaan tersendiri bila memiliki anak yang bisa menempuh pendidikan sampai tahap magister. Namun, kembali lagi semua itu kamu yang menjalani. Kamu yang tahu kemampuan dan usahamu sendiri. Daripada nanti kamu semakin tertekan, lantas menyalahkan orangtua atas apa yang terjadi, sebaiknya dibicarakan sejak dini.

4. Orangtua ingin anaknya jadi PNS, sementara sang anak punya pilihan karier yang berbeda

Mengingat orangtua masih “generasi lama”, keinginan agar anaknya menjadi pegawai negeri memang bisa dimengerti. Sebab masa depan anaknya akan terjamin. Cara pertama memang negoisasi sih. Yakinkan mereka bahwa kamu bisa berkarya dan baik-baik saja meski punya pilihan karier sendiri.

Namun, bila negoisasi nggak mempan, dan kamu nggak ingin merasa durhaka menolak keinginan orangtua, coba saja ikut seleksi CPNS. Berhasil atau tidaknya dibebaskan saja. Yang penting sudah mencoba untuk memenuhi keinginan orangtua. Kalau berhasil, siapa tahu memang itu jalannya?

Advertisement

5. Awalnya beda pendapat, namun pada akhirnya pemikiran pilihan orangtua juga bermanfaat

Pada dasarnya, orangtua selalu ingin anaknya mendapatkan yang terbaik. Walau mungkin cara penyampaiannya yang kurang bisa “nyambung” sehingga terkesan memaksa.

6. Lagi-lagi beda pendapat tentang pekerjaan. Namun, orangtua tak ingin anaknya jadi pengangguran

Namanya juga orangtua, pasti nggak mau hal-hal buruk menimpa anaknya. Salah satunya adalah menjadi pengangguran. Karena bagaimanapun, mencari kerja sekarang memang nggak mudah. Namun, kamu yang tahu kemampuan dan batasmu sendiri bukan? Jangan sampai memaksa bertahan, dan membuat dirimu sendiri menderita. Bila perlu, sampaikan apa yang kamu rasakan kepada orangtua.

7. Ingin masuk jurusan seni tapi dipaksa masuk jurusan kesehatan

Syukurlah. Hipwee ikut senang karena akhirnya tercapai kesepakatan antara kamu dan Mama mengenai bidang yang tepat untukmu. Hipwee juga setuju bahwa komunikasi adalah poin utama yang harus ditempuh saat menghadapi perbedaan pendapat dengan orangtua. Karena orangtua juga nggak ingin anaknya menderita.

8. Semakin posesif orangtua, semakin melawan anaknya

Mungkin cerita ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua yang sudah atau akan menjadi orangtua dalam mendidik anaknya kelak. Sebab, setiap anak punya pemikiran dan keinginan sendiri. Dan apa yang jadi keinginan kita sebagai orangtua, belum tentu baik untuk anak-anak kita kelak. Setuju?

9. Kesadaran akan passion yang sebenarnya memang seringkali datang terlambat. Tapi tetap bisa dijalani dengan siasat

Bekerja sesuai passion memang punya banyak keuntungan dan lebih minim stres dibanding bila kita bekerja di bidang yang nggak sesuai. Sayangnya, nggak semua orang bisa cepat menemukan apa passion-nya yang sebenarnya. Terkadang kita baru sadar saat sudah telanjur menekuni bidang lainnya. Kalau sudah begini, memang perlu dipikiran matang-matang, apakah worth it bila melepaskan apa yang telanjur dijalani? Dan apakah sudah nggak ada cara lain untuk bisa menekuni passion yang kamu ingini? Siapa tahu bisa jalan dua-duanya seperti cerita dalam curhat ini.

Gap usia dan zaman membuat perbedaan pendapat dengan orangtua itu jadi hal yang wajar. Soalnya apa yang kamu alami sehari-hari dan apa yang mereka alami dulu ataupun sekarang mungkin jauh berbeda. Akan tetapi, menyikapi dengan emosi atau ngeyel juga percuma sih. Lagipula, pada dasarnya orangtua hanya ingin yang terbaik untuk anaknya, meski terkadang berbeda dan terkesan memaksa. Lebih baik berdiskusi baik-baik agar bisa lebih memahami. Kalau komunikasi lancar, mestinya perbedaan tak mesti menjadi konflik. Ya ‘kan?

Ingin curhatmu dibalas juga? Jangan lupa ikuti #Miscur setiap hari Kamis di Instagram @hipwee ~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE