Begini Rasanya Naksir Teman Sendiri, Sering Ngebatin Tapi Nggak Berani Ngungkapin

Berteman dengan lawan jenis memang menyenangkan sekali. Kamu bisa mendapatkan banyak hal berbeda, salah satunya seperti wawasan yang lebih luas lagi. Namun berteman dengan lawan jenis pun ada seninya yaitu menjaga hati supaya nggak baper sendiri.

Mengingat cukup banyak yang akhirnya suka bahkan jatuh cinta sama teman sepermainan. Meski nggak semua perasaan itu berakhir bahagia, ada saja yang harus menelan pahitnya patah hati. Apalagi kalau kamu memutuskan untuk memendamnya sendiri.

Nah, di balik rasa suka ada juga hal-hal lain yang memang cuma kamu dirasakan sama kamu yang suka teman sendiri. Kira-kira hal itu apa saja? yuk langsung simak baik-baik, siapa tahu sama seperti yang sedang kamu rasakan saat ini.

1. Ketemu dia jadi hal yang luar biasa bahagia, meski kalian cuma ngobrol seperti biasa

Udah biasa sih begini, tapi tetap senang hihihi

Udah biasa sih begini, tapi tetap senang hihihi via www.proprofs.com

Namanya juga teman, ketemu hampir tiap hari di kampus, kantor, atau tempat nongrong mah udah biasa. Tapi, kamu yang lagi dilanda demam suka, rasanya pasti agak berbeda. Cuma ketemu udah bisa bikin senyum-senyum sendiri dan bersyukur dalam hati sebab bisa melihat wajahnya. Apalagi kalau udah dengar suaranya, duh rasanya bahagia tak terkira. Meski sebenarnya obrolan kalian seperti biasanya juga.

Ya, begitulah rasa suka, hal sepele yang udah biasa aja bisa jadi “wow” banget. Hehehe….

2. Hatimu boleh berdegup kencang, tapi pertemanan yang sudah terjalin lama tak lagi membuat kamu salah tingkah

udah biasa aja sih nggak salah tingkah

udah biasa aja sih nggak salah tingkah via id.pinterest.com

((dalam hati)) duh deg-deg’an nih, kok dia hari ini tampannya maksimal gitu sih *padahal biasa juga, maklum aja lah ya*

Hati boleh berdegup tak karuan saat melihat dan dihampiri dia. Tapi tenang dulu, kamu nggak bakal salah tingkah berlebih atau malah malu-maluin. Kamu bakal tetap bersikap biasa saja. Sebab perteman yang sudah kalian jalin itu membuat kamu terbiasa dan cukup tahu bagaimana meredam keresahan di dada. #ishhh

3. Kamu tak lagi ragu, sungkan atau malu untuk lebih sering cari perhatian ke dia. Kalau ada yang komentar, ya sudah cuek aja

cari perhatian, nggak masalah lah ya

cari perhatian, nggak masalah lah ya via cyberspaceandtime.com

Caper alias cari-cari perhatian ke orang yang disukai sih udah jadi hal lumrah. Naluri suka membuat kamu tak bisa lepas dari perilaku ini. Kalau biasanya ada yang malu-malu dan ragu cari-cari perhatian, sebab merasa belum terlalu kenal dengan orang yang disukai. Berbeda dengan kamu, yang justru sudah nggak perlu sungkan, ragu, atau malu untuk lebih sering cari-cari perhatian.

Sekalipun nantinya pasti ada saja teman yang sadar dengan perilakumu ini. Kamu tetap akan, santai kayak di pantai. Terserah mereka juga mau komentar apa. Toh yang merasakan suka yang membucah di hati dan pikiran itu kamu seorang.

Teman Si A: Kamu kenapa sih Nis? Dari tadi random plus absurd gitu, kayak lagi caper sama siapa gitu.

Teman Si B: Iya, caper sama siapa sih? Hayo…. Hahaha

Kamu: Idih apan sih kalian. Biasa aja kali ((padahal dalam hati udah dag-dig-dug, berharap biar nggak ketahun gitu deh)) :’)

4. Diajak jalan sama dia emang udah biasa, tapi hati kamu tetap berbunga-bunga. Ya namanya juga lagi suka

Jalan begini emang biasa, tapi hati....

Jalan begini emang biasa, tapi hati…. via favim.com

Dia: Nisaaa, akhir pekan besok kemana? Jalan yuk, lama nih nggak jalan sama kamu (padahl dua minggu yang lalu baru aja nontong dan makan bareng)

Kamu: (dalam hati jawabanya udah pasti, “yes…. yes…. yes….” Tapi di mulut…) Eh iya, seru juga tuh. Tapi lihat besok ya, kalau nggak repot sama tugas, aku sih ayo aja diajak jalan. 🙂

Lagi-lagi kamu berakting demi terlihat biasa selayaknya teman yang lain saat di ajak pergi bersama. Emang sih, jalan bareng sama dia yang kamu suka juga udah biasa banget, tapi rasa suka membuatnya sedikit berbeda. Baru terlontar niat ajakan jalan aja rasanya hati berbunga-bunga. Apalagi kalau benar-benar pergi keluar bareng, duh ini sih rasanya mungkin lebih bahagia dari menang undian. Hihihi….

5. Kamu menjelma teman yang selalu siap siaga dan sedia membantunya atau sekadar mendengar curhatannya

Siap jadi tempat curhat dia

Siap jadi tempat curhat dia via 5aussiekangaroos.tumblr.com

Kamu: Yah, kok muka gantengnya ditekuk aja dari tadi. Ada apa, Dit? Cerita lah kalau kenapa-kenapa.

Dia: Iya nih lagi bingung sebenarnya, emang aku boleh dan bisa cerita ke kamu?

Kamu: Hmmm (akting mikir aja biar keren dikit)… Oke, bolehlah kalau besok aku udah nggak terlu sibuk. Oke!

Rasa suka memang luar biasa, dan selalu bisa membuat orang rela melakukan apapun. Mungkin juga ini salah satu bagian dari cinta itu buta. Pantas aja, kalau akhirnya kamu jadi teman yang siap siaga dan sedia membantunya atau seperti sekadar mendengar curhatannya. Ya sah-sah juga kan untuk saling membantu. Anggap saja perasaan suka membuat kamu lebih humble dan ringan tangan.

6. Rasa suka jadi sesak seketika saat tahu dia justru suka dan dekat dengan cewek lain, sedangkan kamu masih tetap tak berani mengungkapkan perasaan

Ternyata dia suka sama cewek itu :(

Ternyata dia suka sama cewek itu 🙁 via plus.google.com

Lho itukan Dika, dia lagi makan sama siapa tuh. Kok cantik gitu sih. (seketika hatimu tergores, sepele sih tapi tetap aja perih)

Nggak cuma happy yang akan kamu rasain saat suka dengan dia. Tapi, perasaan yang dipendam ini bisa jadi sangat pahit dan menyesakkan, saat tahu kenyataan dia justru sedang suka atau pendekatan dengan cewek lain.

Huft, aku ora opo-opo, meski tak dianggap.

Kamunya juga sih yang nggak berani-berani menggungkapkan isi hati. Coba kalau kalian jujur, kan bisa lain ceritanya.

7. Beberapa teman sadar dengan perasaanmu, tapi kamu selalu menepisnya demi pertemanan yang tak mendadak kaku atau saling menjauh

Ih apa sih ini difoto segala, padahal mau aja

Ih apa sih ini difoto segala, padahal mau aja via favim.com

Saat sedang asyik-asyiknya menikmati secangkir kopi di kantin, tiba-tiba teman kamu ada yang bertanya blak-blakan perihal perasaan kamu ke teman yang kamu sukai itu. Hampir saja kopi tanpa krimer yang sedit asam itu tumpah, sebab kamu mendadak nervous dan canggung abis.

Bagaimana ya, kalau bilang bisa aja ini orang cerita ke dia? dan akhirnya tersebar. Buruknya lagi bisa-bisa dia dengar juga, eh tapi malah kenapa-kenapa. Duh….

Makanya, kamu pun jadi tak pernah lupa untuk menepis perasaan itu demi pertemanan yang tak lantas kaku dan saling menjauh. Kalau sudah begini ceritanya, kamu memang benar-benar harus tabah. Harus lebih tabah dari Hujan di Bulan Juninya SDD. #Lhokok

8. Pertemanan juga yang membuat kamu lebih tabah, rasa suka kamu simpan di dada. dan membiarkan waktu yang menjawab segalanya

Biar waktu yang menjawab segalanya

Biar waktu yang menjawab segalanya via coolproblemstohave.tumblr.com

Jalani saja, dan nikmati kebersamaan yang ada.

Suka boleh menggebu, tapi ternyata kamu lebih tabah dari perkiraan semua orang. Kamu tetap menyimpan rasa suka ini rapat-rapat di dalam dada. Jika memang rasa ini ingin terus tumbuh, kamu pun membiarkanya begitu saja sambil terus menunggu waktu yang akan menjawab segalanya. Toh, jodoh nggak akan lari kemana pun. Kalau nggak jodoh juga mau dikejar kayak apa nggak bakal tergapai, malah bisa-bisa menjauh.

Ya sudah lah, suka itu manusiawi. Datangnya seperti cinta yang bisa tiba-tiba, dan jatuh di tempat yang tak terduga. Biar nggak terlalu beban di diri, nikmati aja. Jangan lupa sambil berdoa juga, siapa tahu dia benar akan jadi soulmate kamu kelak. Semangat ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu