Jangan Ngaku Pejuang LDR Kalau 6 Pertengkaran Ini Nggak Pernah Jadi Bumbu Hubungan Kalian

Pertengkaran LDR

Semua orang sebenarnya bisa menjalani hubungan jarak jauh. Tapi sayangnya tak semua orang mau memilih hubungan ini. Ada yang bilang LDR tuh sama kayak nggak punya pacar, jadi mending jomblo aja sekalian. Ada yang bilang LDR itu mahal di modal. Ada juga yang bilang LDR itu cuma buang-buang waktu aja. Sementara buat kamu dan dia yang menjalaninya, LDR itu proses belajar banyak hal seperti kepercayaan dan kesabaran. Mengingat kalian rawan sekali kesalahpahaman yang seringnya juga berujung pada pertengkaran.

Tapi kalau ngomongin pertengkaran kalian, kira-kira hal apa saja sih yang sering jadi penyebabnya? Jangan ngaku pejuang LDR-an kalau belum khatam dengan ini ya~

1. Rindu memang tanda sayang, tapi seringnya ini membuat kamu atau dia lebih sensitif dan jadi mudah marah-marah

rindu bikin bertengkar via www.logancoleblog.com

Lama banget sih lulusnya! Nggak sekalian tahun depan aja….

Kamu kenapa? Kok tiba-tiba nyolot begitu suaranya.

Nggak ada hujan atau angin tiba-tiba kamu memarahi dia yang juga tak tahu apa-apa. Padahal sebelumnya kalian masih berbincang di chat room dengan baik-baik. Tapi dalam hitungan menit, saat kalian sedang telepon dan dia membicarakan rencana kelulusannya, kamu mendadak tak terima dan marah. Atau kadang lucunya lagi, setelah marah-marah dia langsung bilang rindu denganmu.

Rindu untuk kamu yang LDR-an memang banyak maknanya tak hanya tanda sayang. Tapi kadang memperlihatkan betapa rindu itu membingungkan, karena membuat rasa-rasa yang terasa dalam satu waktu bersamaan.

2. Kesal saat ada yang lebih sering memilih nongkrong bareng teman daripada telepon dengan pasangan

momen video call kalian via unsplash.com

Nggak jadi lagi nih video call-nya? Dari kemarin keluar terus sama temanmu.

Iya dia lagi ada masalah sayang, minta ditemani.

Ya udalah terserah!

Maklum sudah jarang ketemu kalian pun punya kesibukan yang cukup padat setiap harinya. Jadilah urusan telepon atau video call biasanya hanya bisa akhir pekan atau sedang liburan. Tapi sayangnya kadang kenyataan tak sesuai dengan rencana, seperti dia yang mendadak pergi dengan temannya. Mau melarang nggak mungkin, tapi mengikhlasakan quality time kalian juga sulit.

3. Saat salah satu dari kalian kehabisan pulsa atau sibuk tak ketulungan, lalu tak bisa saling berkabar

Bingung abis pulsa via unsplash.com

Kamu dari mana aja sih? Kok pesan aku nggak dibalas-balas?!

Aku baru isi paket data, Yang.

Kan masih ada wifi!

Tadi seharian aku nyari buku sama belanja keperluan bulanan.

Hmmm….

Mereka yang satu kota saja masih sering mempermasalahkan kabar. Apalagi kalian  yang LDR-an, yang tak bertemu bisa lebih dari setahun. Berkirim kabar bukan lagi keharusan tapi sudah jadi kebutuhan. Kamu dan dia harus berkabar setiap hari paling tidak sekali atau dua kali.

Belum lagi kalau kalian berbeda negara. Kamu dan dia harus pintar-pintar membagi waktu untuk saling berkabar. Berkabar pun bisanya hanya mengandalkan internet saja. Nggak heran kalau saat salah satu dari kalian sibuk atau kehabisan pulsa atau paket data, kamu dan dia bisa tiba-tiba ngambek atau marah-marah tak karuan.

4. Sumpek dengan persoalan yang lain, tapi sayangnya tak ada dia di sisimu

andai ada dia di sismu sekarang via unsplash.com

Kerjaan numpuk, orangtua sakit, belum lagi urusan keuangan yang tak bisa jika tak dipikirkan. Rasanya ingin sekali ada sosok dia yang tak hanya jadi tempat curahan segala kisah sulit ini. Tapi juga ada tempat untuk bersandar, setidaknya genggaman tangannya atau elusannya di kepala bisa jadi penenang. Tapi kenyataannya, dia yang kamu harapkan justru berada di ribuan mil jauhnya. Akhirnya pun suasana hatimu sendiri yang dipertaruhkan. Kamu jadi sering mudah muram dan ujung-ujungnya kesal tak jelas diri sendiri atau dengan pasanganmu ini.

5. Salah paham karena salah tafsir bahasa SMS atau chat sih udah jadi sering sekali

SMS atau chat tempatnya salah paham antara kamu dan dia via unsplash.com

Iya, sudah.

Sengkat sekali balasnya, maaf deh kalau aku ganggu.

Nggak ganggu, Yang. Nanti kan kalau urusanku sudah beres, kamu pasti aku hubungin.

Hmmm

Bahasa tulisan memang lebih rentan terjadi multi tafsir. Apalagi kalau kamu dan dia saling berjauhan. Salah pilihan kata sedikit saja, ditambah dengan munculnya praduga-praduga negatif, salah paham sampai bertengkar karena miss-komunikasi sih sudah sering sekali. Jadi satu-satunya komunikasi yang paling aman untuk kamu yang LDR-an yang memang dengan telepon langsung. Setidaknya lewat suara kamu bisa membaca suasana yang sebenarnya.

6. Sudah membayangkan pertemuan dengannya, tapi tiba-tiba dia membatalkan kepulangannya karena acara tertentu

Membayangkan menyentuh tangannya via unsplash.com

Maklum tak bertemu hingga berbulan-bulan membuat rindu tak lagi tertahan. Dan sekalinya ada rencana untuk berjumpa, pastilah kamu atau dia berharap sampai membayangkannya. Kamu menanti-nanti waktu di mana bisa menatap mata sayunya langsung sambil mendengar suara seraknya. Kamu dengan sabar menunggu saat-saat di mana kalian tertawa tanpa jarak, mungkin sekadar menggenggam tangannya. Tapi harapan sekadar harapan, bayangan tadi justru membuatmu lebih emosi saat ternyata rencana yang sudah dibuat berantakan.

Saat seperti ini rasanya hubungan kalian drama sekali. Tapi bukankah pertengkaran hal wajar dalam setiap hubungan apapun. Toh pertengkaran inilah yang jadi wadah kalian belajar lebih dalam mengenai hubungan serta pasangan.

Menjalani LDR memang lebih sulit, tapi ini yang buat kalian lebih hebat urusan hati.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu