Bukannya Mengekang, tapi 9 Omongan Cewek Ini Tanda Dia Benar-benar Sayang

Omongan cewek tanda sayang

Katanya, cinta jangan mengekang.

Advertisement

Cewek kerap dibilang suka menuntut dan mengekang. Cowok harus seperti ini lah, diminta begitu lah. Nggak heran banyak anggapan kalau cewek jadi pihak yang paling dominan dalam hubungan. Tapi aslinya anggapan itu pun tak sepenuhnya benar, karena kadang ada pula cowok yang sangat vokal bahkan lebih posesif lagi. Toh kalaupun cewek dirasa lebih bawel, sebenarnya itu wujud dari rasa khawatir dan sayang terhadap pasangan. Seperti beberapa ucapan yang kerap kerap cowok dengar ini. Tujuan cewek sebenarnya jauh dari kesan mengekang, tapi ya lagi-lagi cowok salah mengartikannya.

1. “Kerja keras boleh, Yang. Tapi jangan lupa jaga kesehatan.”

Ingat kesehatan juga via redsheepphotocinema.com

Semakin ke sini, cowokmu semakin giat bekerja. Mungkin dia sadar, bahwa modalmu untuk jadi calon imammu cukup besar. Namun kerja kerasnya itu kadang tak diimbangi dengan waktu istirahat yang cukup. Lembur berhari-hari, makan seadanya yang penting perut terisi. Kesehatannya sendiri seakan digadaikan demi bisa mencapai target. Kalau kerjanya diforsir seperti itu, bukankan kamu pantas khawatir? Dan saking khawatirnya, kata-kata yang terucap kadang terdengar sinis dan sepeti larangan. Padahal itu murni bentuk kepedulian.

2. “Bukannya ngelarang. Tapi ngebulnya diatur sedikit ya nggak menyesal.”

Kurang-kurangi ngebulnya – hanya ilustrasi via redsheepphotocinema.com

Jujur kamu tak pernah bisa berdamai dengan kenyataan, kalau cowokmu belum bisa terlepas dari nikotin. Apalagi setiap ada seseuatu yang dia pikirkan, tingkat konsumsi rokoknya bisa dua atau tiga kali lipat lebih banyak. Memang sih sekarang belum ada dampaknya. Namun beberapa tahun ke depan, siapa yang tahu apa yang terjadi pada cowokmu jika dia tetap berperilaku seperti itu?

Advertisement

3. “Apa nggak sayang uangnya?” kerap kamu tanyakan saat hobi seperti segalanya untuknya

Apa nggak sayang? via redsheepphotocinema.com

Cowok dan hobinya, dua hal yang sulit dipisahkan. Apalagi kalau dia sedang cinta-cintanya dengan hobi itu. Sifat loyalnya bisa buatmu sakit kepala. Dia bisa menjadi boros sekali jika tengah menekuri suatu hobi. Seperti hobi motor yang saat ini dia tekuri. Kalau tak kamu ingatkan, mungkin pendapatannya berbulan-bulan bisa hilang dalam sekali gesekan kartu.

4. “Jangan pakai kaus deh, Yang. Ini kan acara formal,”

Pakai kemeja dong, Yang~ via redsheepphotocinema.com

Beberapa cowok memang cuek akan penampilannya. Kalau menurut mereka nyaman, penampilan tersebut akan dipertahankan. Termasuk cowokmu ini. Cueknya dia akan penampilannya sendiri ini seringkali buatmu geregetan. Sebab kerap kali dia salah kostum saat menghadiri suatu acara. Sampai akhirnya kamu mau tak mau berperan jadi stylist pribadinya, yang suka melarang pakai ini-itu demi bisa membangun personal branding cowokmu.

5. “Kebiasaan males bales pesan dikurangi ya. Siapa tahu ada pesan penting yang kamu lewatkan.”

Kurang-kurangi ya yang via redsheepphotocinema.com

Mungkin atas nama ogah ribet, cowokmu suka mengabaikan pesan-pesan yang masuk di ponselnya. Kesal sih, apalagi jika pesanmu yang hanya dibaca dan tak dibalas. Padahal kamu lagi butuh pendapat cowokmu saat itu.Untuk itu kamu berusaha mengingatkan bahwa nggak ada salahnya membalas pesan-pesan yang masuk. Siapa tahu ada pesan penting dari orang lain yang dia lewatkan begitu saja.

Advertisement

6. “Berteman sama mantan boleh-boleh aja. Tapi saling terbuka dan jaga hati ya?”

Intinya jangan terlalu deket via redsheepphotocinema.com

Sejak awal, kalian sepakat untuk tak membatasi lingkaran pertemanan. Termasuk berteman dengan mantan masing-masing. Hal tersebut memang sensitif untuk dibicarakan. Namun Kamu tak telah untuk selalu mengingatkan tentang masa lalu yang sudah dia akhiri itu. Kamu dan dia harus saling terbuka dan menjaga hati. Demi menjaga hubungan biar senantiasa mampu berjalan.

7. “Jangan gegabah. Pikirin dulu sebelum ambil keputusan.”

Jangan gegabah via redsheepphotocinema.com

Banyak keputusan besar yang mulai diambil saat kalian bersama. Dia melanjutkan masa studi di luar negeri. Kamu yang memilih resign dari kantor dan membuka usaha sendiri. Ada kalanya cowokmu asal dalam mengambil keputusan. Yang tak disadari berdampak pada hubungan kalian. Seperti ambil cuti kuliah demi bisa mencicipi rasanya bekerja di perusahan sebagai tenaga magang. Sebagai pasangan, kamu jelas melarang pengambilan keputusan yang serba mendadak itu. Sebab gegabah hanya akan buatnya menyesal suatu hari nanti.

8. “Naik mobilnya nggak perlu ngebut. Yang penting itu bukan cuma sampai tepat waktu, tapi selamat sampai tujuan.”

Kamu bukan pembalap. Tolong jangan ngebut-ngebut ya via www.unsplash.com

Mau cowok atau cewek, semua punya gengsinya sendiri-sendiri. Kalau cowokmu, gengsinya terletak saat berada di jalanan. Dia gengsi kalau mengendarai motor atau mobil dalam kecepatan sedang. Jadi ngebut selalu menjadi pilihannya agar cepat sampai ke tujuan. Padahal bertingkah selayaknya pembalap di jalanan justru membahayakan dirinya sendiri. Terang saja kamu merasa khawatir dan mengatakan kalimat larangan-larangan untuk tak ngebut di jalan.

9. “Kalau mau nolongin orang, ingat sama diri sendiri juga.”

Jangan lupain diri sendiri kalau mau nolong teman via redsheepphotocinema.com

Selain hobi, cowokmu juga loyal dengan teman-temannya. Saat mereka membutuhkan bantuan, tanpa pikir panjang cowokmu langsung mengiyakan. Kesannya baik sih karena cowokmu tak pandang bulu dalam menolong orang. Tapi sering kali dia mengabaikan hal-hal yang menyangkut dirinya sendiri. Kalau sudah keteteran, siapa lagi yang membantunya untuk berbenak kecuali kamu.

Buat para cowok, semoga sedikit terbuka setelah membaca tulisan ini. Bukan bermaksud membela cewek agar sering-sering melarang kalian. Tapi memang tak semua larangan menunjukkan sifat mengekang. Cowokmu harusnya bersyukur kalau kamu sering-sering mengatakan kesembilang larangan ini. Sebab rasa sayangmu tak perlu ditanyakan lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE