Di Balik Perangai Keras Ayah dalam Mendidik, Ada Wujud Cinta yang Kelak Membuatmu Tangguh

Aku cinta ayah

Dalam setiap hubungan pasti ada hal-hal yang kamu sukai dan tak disukai, begitu juga dalam kehidupan keluarga. Ketidaksukaan terhadap kakak yang jahil, berbeda pandangan dengan ibu, sampai ketidaksukaan terhadap cara didik ayah yang keras. Khusus yang terakhir, kadang ini membuat hubunganmu dengan ayah kurang baik, dan kamu memberi jarak.

Advertisement

Tidak bisa dipungkiri memang di beberapa kesempatan kamu pernah dimarahi dengan nada tinggi, atau dihukum karena tidak boleh ini-itu, bahkan untuk anak laki-laki kadang ada kontak fisik. Cara-cara keras semacam ini kerap membuatmu berpikir bahwa kamu tidak pantas menerima didikan semacam ini. Nah bagi yang berpikiran semacam itu, coba telaah lebih jauh lagi. Percayalah semua itu merupakan wujud cintanya kepadamu agar kamu menjadi pribadi tangguh kelak.

1. Kamu harus paham bahwa cara ayahmu mengasihimu memang berbeda dengan ibumu yang lembut

Ayah dan ibu tidak bisa disamakan via unsplash.com

Cara keras ayah dalam mendidik kerap dibandingkan dengan cara ibu yang terasa lebih lembut, mengayomi dan jelas sangat perhatian. Namun membandingkan cara didik ayah dengan ibu tidaklah tepat, karena keduanya memiliki sifat yang berbeda selaiknya antara laki-laki dan perempuan. Karena mau sekaras apapun ayah mendidik, tetap saya ada rasa belas kasih dalam dirinya yang tak kalah besar dari ibu.

2. Sekeras-kerasnya ayah, pasti beliau memiliki alasan yang kuat yang berdasar pada kebaikanmu

kasih sayang ayah via unsplash.com

Ayah mana yang berniat buruk kepada anaknya sendiri. Tentu tidak ada, kecuali memang mereka yang tidak waras. Dalam mendidik, ayah tentu memiliki niatan baik untuk sang anak. Meskipun dengan cara yang kurang menyenangkan, namun perlu kamu yakini bahwa apa-apa yang mereka lakukan semua didasarkan pada kebaikanmu kelak. Dan kalu kamu cermati lebih jauh, ayah tidaklah selalu keras dalam mendidikmu, semua bergantung kebaikan yang ingin beliau ajarkan.

Advertisement

3. Di balik cara mendidiknya yang kurang kamu sukai, ketahuilah beliau hanya ingin kamu menjadi pribadi yang tangguh sekali

Ayah hanya ingin mendidikmu supaya tangguh via unsplash.com

Keras di sini tidak selamanya dikonotasikan sebagai kontak fisik, melainkan juga disiplin. Entah itu dipotongnya uang jajan, penerapan jam malam, atau peraturan untuk tak pacaran. Semisal juga, saat kamu membuat suatu kesalahan dan akhirnya beliau kecewa, sudah pasti ayah memarahimu. Tapi biasanya takaran marah ayah didasarkan pada seberapa parah kesalahanmu.

Selain supaya kamu tumbuh menjadi anak yang disiplin, cara keras tersebut juga dimaksudkan agar kamu menjadi pribadi yang tangguh dan kuat. Barangkali setelah kuliah dan hidup diperantauan nanti kamu akan mengerti betapa kerasnya hidup tanpa ada lindungan langsung dari ibu atau ayah yang ada di rumah.

4. Tidak perlu kamu ragukan lagi wujud cintanya, Ayah rela banting tulang demi kelangsungan hidup anak-anaknya

Ayah mencari rezeki dengan susah payah via unsplash.com

Kalau kamu masih kecewa dengan perlakuan keras ayah dalam mendidikmu dan menyangsikan cinta ayah kepadamu. Coba ingat-ingat kembali apa yang telah ayah lakukan selama ini demi membuatmu bahagia. Apa kamu masih ingat ayah lah yang mengajarimu bersepeda sewaktu kamu kecil. Ayah rela banting tulang agar biaya sekolahmu terpenuhi, mengumpulkan pundi uang agar dapur rumah tetap mengepul dan perutmu terisi, sampai memenuhi keinginanmu untuk punya mainan atau baju baru.

Advertisement

5. Meski kerap kecewa, memaafkan ayah dan membuka dialog dengannya adalah opsi terbaik untuk berdamai sosoknya

Berdamai dengan ayah via unsplash.com

Apabila memang dirasa cara keras ayah memang sudah relevan diterapkan lagi kepadamu karena kamu telah beranjak dewasa, yang mungkin bisa kamu lakukan adalah memaafkan ayah jika ada perbuatan yang tidak berkenan kepadamu. Maafkan, karena tentu beliau tidak memiliki maksud untuk menyakitimu. Lalu kemudian buka dialog dengannya mengenai cara mendidiknya itu. Pilih waktu dan cara penjelasan yang baik, pastilah ayahmu mengerti.

Hubungan ayah dan anak memang tidak sesederhana hubungan ibu dan anaknya. Namun bukan lah alasan untuk menaruh dendam kepadanya akibat ketidak setujuan kamu terhadap cara mendidiknya yang keras. Kamu mesti memahami bahwa ada alasan yang baik dibaliknya, tidaklah lain agar kamu tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Kamu semestinya tahu bahwa, selain ibu, cinta kasih terbesar yang diberikan kepadamu adalah dari ayah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

CLOSE