6 Hal yang Nggak Ada di Gaya Pacaran Zaman Now yang Isinya Ngebet Dilamar

Pacaran sehat dan dewasa

Kalau cuma mau jalan di situ-situ aja nggak usah lah pacaran di umur kita yang sudah 20 sekian ini. Selain cuma makan hati, dekat dengan seseorang lalu membangun mimpi itu sebenarnya tidak jauh beda dengan investasi. High risk, high profit hanya jika dilakukan dengan partner pun strategi tepat.

Sayangnya kita-kita ini masih sering dangkal menganggap kemajuan dalam pacaran hanya dinilai dari seberapa cepat hubungan move on ke lamaran lalu pernikahan. Padahal ada 6 hal ini yang harusnya lebih dirayakan sebagai perkembangan.

1. Kalian tetap nyaman walau minim kemesraan di media sosial

Yang penting dunia nyata via www.pexels.com

Pengakuan dari lingkaran terdekat di media sosial bisa menciptakan jaring pengaman semu. Dipandang sebagai pasangan yang sweet dan saling cinta, dapat banyak love dan tagar #couplegoals mengikis realitas yang harusnya dihadapi di depan mata. Semua komunikasi berpindah ke platform maya. Tidak perlu ngobrol panjang lagi kalau ada masalah — minta maaf saja lewat IG Story. Kegiatan keluar bersama juga berubah jadi aktivitas mengumpulkan konten untuk feed alih-alih quality time.

Maka tidak salah kalau salah satu progress dalam pacaran jaman now adalah kenyamanan untuk sepi di sosial media. Tapi malah mencurahkan semua rasa di dunia nyata, di depan mukanya.

2. Tanpa dapat embel-embel ‘pacar’ kamu tahu kalau dia tetap menganggapmu pasangan

KITA TEMEN???? via www.pexels.com

Sumbu pendek soal hati sering terjadi saat ada tante yang bertanya, “Ini siapa? Kenalin dong.” Lalu pacarmu menjawab, “Teman nih Tante….”

Melabeli hubungan dengan status pacar seperti segel yang harus ada kalau kalian mau berjalan mulus dan tahan lama. Buatmu yang masih sering kusak-kusuk dan dongkol sendiri saat disebut sebagai teman, sahabat, apapun itu selain pacar — tata hati dulu saja baik-baik sebelum melangkah ke level lamaran. Hubungan yang kuat adalah hubungan yang terbentuk bukan karena sebuah status yang menempel. Waktu tidak ada keinginan mengakuisisi, melabeli, tapi komitmen tetap terjaga — di situlah kamu tahu kalau itu cinta.

3. Kamu hapal minuman kesukaannya sebelum pesan makan. Berapa cabai yang bisa dia tahan

Kebaikan kecilmu tercermin dalam tindakan via www.pexels.com

Perhatianmu bukanlah jenis perhatian yang harus diketahui semua follower di sosial media. Bukan juga jenis perhatian yang hanya cocok jadi konten, tapi jarang dilakukan di dunia nyata.

Kebaikan-kebaikan kecil yang sudah kamu lakukan tanpa terasa terulang setiap hari. Rasa sayangmu padanya tercermin dari perhatian yang ulung pada kebiasannya. Saat kalian memesan makan, kamu sudah hapal apa yang biasa dia pesan. Pilihan teh tawar dan yammie manis, sambal sedikit, sawi setengah matang.

Berbanggalah kamu kalau sudah bisa mengenal pasangan sedalam itu. Bukan cuma care dan menyayangi, ini adalah tanda kalau hatimu memang lembut untuk menerimanya sebagai partner berbagi.

4. Membaur ke keluarga sekarang sudah tanpa kikuk

Membaur ke keluarga sudah mulus saja via www.pexels.com

Salah satu tanda kalian sudah match bisa diamati dari bagaimana mulusnya kalian membawa diri ke lingkungan masing-masing. Dibesarkan di dua keluarga berbeda butuh waktu untuk bisa menyesuaikan diri dengan jokes internal keluarganya dan dianggap tetap lucu. Kamu harus jet lag dulu sebelum paham apa maksud tersirat Ibunya. Apa makna dari muka kesal adiknya waktu kamu terlalu sering nongol di rumah.

Hubunganmu sudah masuk ke level siap diajak ngapa-ngapain ketika proses kikuk saat harus membaur ke keluarga sudah berkurang drastis tingkatnya.

5. Kamu lebih khawatir saat dia belum makan. Bukan cuma saat dia hilang kabar

Dirimu berubah jadi lebih selfless via www.pexels.com

Kamu sudah sadar sepenuhnya kalau kalian adalah 2 orang dewasa yang sudah punya prioritas lain diluar urusan perasaan. Perkara sayang-sayangan, berbagi kabar setiap jam sudah tidak lagi jadi hal yang layak dianggap masalah besar. Belakangan kamu menemukan dirimu berubah.

Dua tahun lalu kamu bisa marah besar ketika tahu dia belum menghubungimu sama sekali di hari itu. Sekarang rasa marah dan kesal yang sama hanya muncul saat dia bilang kepalanya pusing, mulutnya pahit, badannya mulai demam. Kamu mulai belajar tidak egois demi mementingkan diri sendiri. Perasaanmu bisa menunggu. Yang penting kebaikannya dulu,

6. Namanya sudah otomatis saja masuk kedalam doa. Karena kamu sudah biasa

Namanya sudah otomatis masuk dalam doa via www.pexels.com

Makin kesini kamu makin jarang menjanjikan hal-hal manis. Kalian tidak lagi membayangkan harus ke mana di akhir minggu, bertukar kado apa saat anniversary nanti. Kali ini rasa sayangmu lebih tenang. Barangkali karena rasa itu lebih dalam.

Tanpa diminta kamu menyisipkan namanya dalam doa. Membiarkan harapan-harapan yang cukup Dia yang tahu menjaga orang yang kamu cinta. Sadar sepenuhnya, hal terbaik tidak pernah bisa kamu berikan. Yang masih bisa kamu usahakan adalah mendoakan supaya semesta menjaganya selalu walau sedang jauh darimu.

See? Lamaran dan pernikahan bukan selamanya jadi patokan berkembangnya sebuah hubungan. Tak perlu terburu-buru, berkembanglah sesuai prosesmu. Daripada langsung ngebet minta dilamar lebih baik perkuat dulu sisi-sisi hubungan yang bisa jadi masih rapuh itu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.