Apa yang Kamu Rasakan saat Benar-Benar Mencintai Seseorang

Kadang, kata “cinta” dan “mencintai” bisa terlalu mudah kita umbar. Baru dekat dan jalan beberapa kali, sudah bisa dengan ringan kita mengucapkan cinta. Seakan cinta adalah perasaan yang bisa hadir tiba-tiba, tanpa perlu banyak usaha.

Pernahkah kamu berpikir tentang kualitas cinta yang kamu miliki? Apakah cintamu benar-benar tulus, atau hanya sekedar rasa ingin tahu dan memiliki? Di artikel ini, Hipwee akan memberikan tanda-tanda yang muncul ketika kamu benar-benar mencintai seseorang dengan tulus. Apa saja mereka?

1. Dia adalah Orang Pertama yang Ingin Kamu Beritahu Momen Pentingmu

Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu

Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu via www.hipwee.com

Setiap ada hal penting yang terjadi di hidupmu, dialah orang pertama yang namanya muncul di kepala. Kamu ingin membagi rasa yang memenuhi rongga dadamu hanya dengan dia. Ekspresi dan masukan darinya akan makin melengkapi momen penting yang kamu rasakan.

Mencintai seseorang dengan tulus akan memunculkan rasa terus ingin berbagi. Orang yang benar-benar kamu cintai dengan setulus hati akan terasa kamu butuhkan di berbagai kejadian penting dalam hidupmu. Rasa sayang yang biasa saja tidak akan memunculkan perasaan ini.

2. Saat Melihat Sesuatu yang Indah atau Menarik, Kamu Berharap Dia Ada Bersamamu

Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya

Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya via www.hipwee.com

Di tengah magisnya sunrise di Bukit Pananjakan, Bromo, tiba-tiba kamu ingin dia ada di sisimu. Keindahan yang kamu saksikan terasa tidak semestinya hanya kamu nikmati sendirian. Kamu membayangkan reaksinya ketika dia bisa melihat keindahan yang sama. Apakah dia juga akan sama terpananya denganmu?

Salah satu bukti saat kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang adalah ketika kamu selalu ingin membagikan dengannya hal-hal menarik yang kamu saksikan sendirian. Rasa bahagiamu akan berlipat ganda ketika bisa mengalami keindahan itu berdua.

3. Waktu Kamu Makan Makanan Enak, Kamu Ingin Dia Juga Merasakannya

Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya

Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya via www.flickr.com

Tidak selamanya kalian pergi dan makan bersama. Ada kalanya kamu dan dia berpisah untuk menjalani kehidupan masing-masing. Tapi, ketika kamu makan sendirian dan merasakan makanan yang sangat enak kamu selalu teringat dia. Rasanya kamu ingin dia juga bisa mencicipi kelezatan yang sama.

Tidak jarang kamu akan membawa dia kembali ke restoran yang menawarkan menu lezat tersebut. Atau membungkuskan makanan dan membawanya pulang demi berbagi dengan pasanganmu. Rasanya egois sekali jika hanya kamu yang mencicipi kelezatan itu sendiri. Merasakan makanan enak bersama akan lebih membuat kalian bahagia.

4. Saat Berbelanja, Kamu Membelikan Barang-Barang Kebutuhannya Tanpa Perlu Diminta

Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata

Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata via www.flickr.com

Waktu belanja sudah bukan lagi jadi momen dimana kamu bisa memuaskan keinginanmu sendiri. Sebelum bersama dengan pasanganmu yang ini, tanganmu hanya akan mencomot barang-barang yang kamu butuhkan ketika pergi belanja. Tidak sedikitpun kebutuhan pasangan terlintas di benakmu.

Tapi sekarang kamu bisa dengan enteng mengambil deodorannya, tisu untuk kamarnya yang sudah hampir habis, hingga biskuit yang biasa dia makan. Semua itu kamu lakukan tanpa perlu diminta. Kamu bahagia melakukannya. Membuatnya merasa tercukupi sudah cukup bagimu.

5. Kelakuan Paling Ajaibnya Sekalipun Tetap Bisa Kamu Terima

Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima

Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima via www.flickr.com

Barangkali dia suka makan kentang goreng dicocol es krim, atau menggabungkan rendang dan sayur kacang panjang dengan roti tawar. Giginya sering bergeretak saat tidur, mendengkur pula. Tapi bersama dia berbagai kebiasaan aneh itu bisa kamu terima dengan ikhlas. Kamu tidak keberatan berdamai dengan tingkah ajaibnya.

Rasa cinta yang benar-benar tulus membuatmu jadi orang yang bisa bersabar. Kamu akan menerima pasanganmu secara lengkap, sepaket dengan kelebihan dan kekurangannya. Bukannya membuatmu menjauh, kebiasaan-kebiasaan anehnya tidak jarang justru bisa membuatmu makin cinta.

6. Kamu Ingin Bahwa dengan Bersamamu Saja, Dia Merasa Cukup

Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya

Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya via www.flickr.com

Mencukupi kebutuhan sosialnya adalah fokus utamamu. Kamu ingin bisa jadi teman, kekasih, sahabat, rekan diskusi hingga jadi pemberi masukan handal bagi pasanganmu. Berbagai peran diatas rela kamu lakoni demi dia. Kamu hanya ingin dia merasa tergenapi dengan kehadiranmu.

Sebuah cinta yang tulus akan menjadikanmu makhluk paling tidak egois. Kamu tidak lagi berfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadimu. Selama pasanganmu merasa tergenapi, maka itu tandanya kamu sudah bisa melakukan tanggung jawabmu sebagai pasangan dengan baik.

7. Dia Bisa Membuatmu Mengalah

Dia bisa membuatmu mengalah

Dia bisa membuatmu mengalah via www.flickr.com

Sebelum bertemu dengan pasangan yang kamu cintai dengan tulus ini, kamu adalah pribadi keras kepala yang sulit mengendalikan ego diri. Segala hal harus berjalan sesuai dengan kehendakmu. Mengalah dan menyesuaikan diri dengan pola pikir orang lain bukanlah hal yang bisa kamu lakukan dengan mudah.

Hanya dengan pasangan yang benar-benar kamu cintai dengan tulus, mengalah tidak akan terasa seperti kekalahan. Kamu dengan sukarela mengikuti keinginannya. Menyesuaikan diri dengan kemauan dan jalan berpikirnya. Bersama dia kamu sadar bahwa hubungan memang membutuhkan kerendahan hati untuk tidak selamanya menang sendiri.

Hanya bersama orang ini kamu rela tidak jadi pemenang dalam segala situasi.

8. Bersamanya, Kamu Merasa “Pulang” 

Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima

Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima via theweddingdolls.wordpress.com

Ada rasa hangat ketika kamu bertemu dan bersisian dengan pasangan yang sungguh kamu kasihi dengan tulus ini. Momen bercerita dan berkelakar dengannya setelah hari yang panjang adalah waktu yang paling kamu tunggu. Kamu menemukan penerimaan di rengkuh tangannya. Dalam genggaman ringannya di jemarimu, kamu merasa “pulang”.

Kalian seperti dua orang yang sudah saling mengenal seumur hidup. Pembicaraan bisa mengalir berjam-jam tanpa pernah terasa membosankan. Kamu dan dia sudah saling memahami bahan lelucon masing-masing. Baru sekali dalam hidup, kamu merasa benar-benar bisa diterima oleh pasangan romantismu.

“Pulang” dan “rumah” bukan lagi perkara tanah kelahiran atau lokasi. Selama ada dia di sisimu, kamu akan merasa di situlah rumahmu.

9. Demi Dia, Kamu Rela Memantaskan diri

Di artikel ini Hipwee pernah menulis kenapa kamu tidak perlu repot mencari jodoh, selama mau memantaskan diri. Proses panjang memantaskan diri inilah yang rela kamu lakukan demi pasanganmu. Bersama dia yang kamu cintai dengan tulus, kamu akan selalu punya keinginan untuk memperbaiki diri.

Kamu tidak ingin dia menerimamu apa adanya. Saban hari, kamu akan berusaha bertransformasi jadi pribadi yang lebih layak untuk jadi orang yang mendampinginya di sisi. Bersama orang ini kamu ingin terus meningkatkan kualitas diri — supaya dia bangga dan tercukupi dengan pendampinganmu.

Bersama pasangan yang sungguh kamu kasihi, memantaskan diri jadi wajib hukumnya.

10. Bersama Dia, Kamu Seakan Memiliki Kesabaran Ekstra

Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra

Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra via www.huffingtonpost.com

Berada di sisi pasangan yang sungguh kamu cintai dengan tulus secara ajaib memberikanmu stok kesabaran ekstra. Dia bukan manusia sempurna yang tidak punya cela. Sesekali kalian pasti bertengkar dan berselisih paham. Tidak jarang dia menyakitimu dengan tindakan dan perkataannya.

Tapi baru kali inilah kamu rela tetap bertahan. Hanya dengan orang yang kamu cintai dengan tulus kamu bisa bersabar untuk tidak mudah mengeluarkan kata “pergi”. Tingkat toleransi dan penerimaanmu terus bertambah tinggi dari hari ke hari. Bersama dia kamu sadar, hubungan, dan perasaan selalu membutuhkan usaha agar terus bisa bertahan.

11. Saat Kebosanan Mendera, Kamu Mau Mengeluarkan Tenaga untuk Bertahan

Kamu berusaha menghela kebosanan

Kamu berusaha menghela kebosanan via collegetimes.com

Kebosanan adalah hal yang sangat lazim dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak, ikatan romantis kalian membuat kamu dan pasangan secara intens berhubungan setiap saat. Sebagai manusia, pasti ada titik dimana kalian menjadi jenuh satu sama lain. Tidak ada lagi kejutan dan debar yang terasa.

Hanya dengan pasangan yang tulus kamu cintai, kebosanan bisa pelan-pelan diatasi. Rasa bosan dan jenuh bukan lagi jadi momok yang bisa membuat kamu dan dia tidak lagi jatuh hati. Rasa cinta yang tulus membuat kamu tidak duduk berdiam diri sembari menanti kebosanan itu hilang sendiri.

Kamu rela meluangkan waktu dan usaha untuk kembali menghangatkan perasaanmu dan pasangan yang hampir beku dan mati. Hanya cinta yang benar-benar tulus yang mampu memberimu kekuatan macam ini.

12. Hidup Tidak Serta-Merta Akan Lebih Mudah Dijalani Bersamanya, Tapi Lagi-Lagi Kamu Tidak Keberatan Berusaha

Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama

Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama via www.emilyshur.com

Barangkali kalian tidak akan langsung kaya dan mapan. Di tahun-tahun pertama pernikahan, kalian harus rela hidup sederhana di rumah kontrakan. Kamu dan pasangan masih tetap harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan keuangan. Hidup tidak serta-merta akan lebih mudah saat kalian memutuskan untuk berjalan berdampingan.

Tapi bersama dia, lagi-lagi, kamu rela meluangkan tenaga dan usaha. Cinta yang tulus membuat semua pengorbanan dan usaha terbayar lunas pada akhirnya.

13. Dia Bisa Membuatmu Berhenti Mencari

Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari

Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari via galleryhip.com

Kalau mau cari yang lebih baik, di luar sana masih banyak orang yang lebih menarik dibandingkan pasanganmu ini. Banyak yang lebih cantik, lebih tampan, lebih mapan, lebih pandai memadukan penampilan. Tapi anehnya, kekurangan dan kelebihan pasanganmu bisa membuatmu merasa cukup.

Bersama dengannya membuatmu bisa berhenti mencari. Perasaan cinta yang tulus membuka matamu, keinginan untuk terus mencari yang lebih baik tidak akan pernah habis. Kamu tidak lagi ingin mencari yang sempurna. Toh kamu juga pribadi yang masih banyak kekurangannya. Dengannya, kamu hanya ingin terus menjalani hubungan kalian sebaik yang kamu bisa.

14. Kamu Rela “Menciptakan” Waktu Untuknya

Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu

Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu via www.andrewcraner.com

Di tengah kesibukan yang seabrek, kamu rela menyisihkan waktu bersama pasangan. Bukan hanya karena rindu, tapi ada kebutuhan untuk berbagi setelah menjalani hari yang panjang. Sekedar makan dan bertemu muka selepas menyelesaikan kewajiban adalah kebutuhan kalian.

Tidak jarang kamu harus mengatur jadwal sedemikian rupa supaya bisa bertemu dengan orang yang kamu kasihi itu. Kamu harus menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, rela pulang dengan jalur sedikit memutar, hingga menahan kantuk demi bisa ngobrol sedikit lebih panjang.

Selalu ada pilihan untuk langsung pulang, tidur dan melepas penat. Tapi rasa kasih tulus pada pasanganmu yang satu ini, membuatmu rela menciptakan waktu.

15. Namanya Tidak Pernah Hilang dari Doa yang Kamu Panjatkan

Kamu terus mendoakannya diam-diam

Kamu terus mendoakannya diam-diam via www.resultstreet.net

Potongan sajak dari Sapardi Djoko Damono ini tepat untuk menggambarkan bagaimana kasih yang tulus akan terwujud dalam perilaku seseorang:

“Aku mencintaimu. Itu sebabnya, aku tak akan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.” 

Cinta yang tulus akan membuatmu jadi pendoa yang handal. Kamu sadar bahwa tanganmu tidak akan terus mampu menjangkaunya. Tidak selamanya kamu bisa ada untuk memenuhi kebutuhannya.

Saat dia tak terjamah tangan, kamu menitipkan harapan pada Tuhan. Agar Dia menjaga pasanganmu, supaya tak ada sedikitpun kebutuhannya yang terlewatkan. Tanpa perlu diminta, kamu terus mendoakan berbagai kebaikan untuk pasangan yang kamu kasihi dengan tulus ini. Diam-diam.

Apakah tanda-tanda diatas juga kamu alami? Jika iya, maka kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang. Kalau kamu belum merasakannya, semoga cinta yang tulus itu segera datang dalam hidupmu 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.