Jangan Ngaku Siap LDR-an, Kalau 8 Perjuangan Ini Tak Yakin Bisa Kamu Lakukan

Ada yang bilang bahwa LDR dan jomblo sebenarnya nggak ada bedanya. Pernyataan itu mungkin ada benarnya, tergantung dari sisi mana kamu melihatnya. Yang jelas, menjalani LDR memang nggak pernah mudah. Banyak cobaan dan godaan yang akan menguji iman seorang pejuang LDR. Kalau nggak kuat, sudah pasti dia akan tumbang di tengah jalan.

Nah, sebelum kamu memutuskan untuk menjalani LDR alias hubungan jarak jauh, coba pertimbangkan dulu hal-hal ini. Kalau kamu merasa yakin bisa menjalani, selamat pacaran sama telepon genggam. Hehehe..

1. LDR itu membingungkan. Katanya punya pacar, tapi ke mana-mana tetap sendirian

"sayang, aku lagi makan nih. lihat yaa..."

β€œsayang, aku lagi makan nih. lihat yaa…” via slism.com

Dibandingkan jenis hubungan lainnya, LDR barangkali yang paling membingungkan. Dibilang jomblo, kamu punya pacar. Tapi kalau ada kondangan atau acara-acara lain yang biasanya berpasangan, kamu nggak bisa ngajak pacarmu. Kalau ada film bagus yang baru keluar, kamu juga nggak bisa nonton berdua. Paling banter, kamu dan dia Β janjian sama-sama nonton jam 7 malam di bioskop … kota masing-masing.

2. Kalau kangen juga nggak bisa segera telepon dan ketemu. Masa kangen harus lihat jam dulu

*ngomong ke kotak suara*

*ngomong ke kotak suara* via ldrwhen.tumblr.com

Yang paling sedih adalah saat rasa kangen melanda. Kalau pacarmu ada di kota yang sama, kamu dan dia tinggal janjian ketemu, atau saling main ke rumah masing-masing. Tapi kalau kalian berada di kota yang berbeda? Mau memaksakan bertemu juga kadang kondisi nggak memungkinkan. Ujung-ujungnya hanya melepas rindu lewat telepon atau skype. Belum lagi kalau pacarmu ada di belahan bumi yang berbeda denganmu. Rasa kangenmu harus lihat jam dulu. Nggak bisa langsung telepon, karena bisa jadi di sana sedang sepertiga malam.

3. Katanya punya pacar enak, bisa sewaktu-waktu dimintai bantuan. Lha kalau LDR? Lagi sakit, ya tetap sakit sendiri

sakit sendiri :(

sakit sendiri πŸ™ via favim.com

Kadang kamu iri melihat temanmu. Saat dia sakit, pacarnya selalu sedia menunggui dan siap sewaktu-waktu kamu butuh bantuan. Atau kalau kebetulan kamu pulang kemalaman, kamu bisa minta tolong dijemput. Tapi kalau kamu LDR, boro-boro minta dijemput, kalau kamu sakit malam-malam di kosan, jauh dari keluarga di kampung halaman, kamu juga nggak bisa minta tolong pacarmu karena dia juga jauh di sana. Dia hanya bisa memberikan dukungan moril dan semangat supaya kamu tetap kuat. Ujung-ujungnya kamu sendiri lagi-sendiri lagi.

4. Kalau hati sedang sedih, paling enak emang dipeluk dan dibuat nyaman. Jika kamu LDR, pelukan pacar cuma ada di angan-angan

menguatkan cuma via layar laptop

menguatkan cuma via layar laptop

Saat hati gundah, sedih, atau panik, pelukan pacar bisa membuatmu tenang. Atau setidaknya, ada yang menepuk pundakmu, menghiburmu, dan menyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Kalau kamu sedang ingin menangis, kamu juga bisa pinjam pundaknya untuk bersandar. Bila pacarmu dekat, tentu tak jadi masalah. Tapi bila pacarmu jauh, lagi-lagi yang bisa dilakukan hanya menyemangatimu lewat pesan suara. Soal tepukan punggung, sandaran di pundak, atau pelukan yang menenangkan, itu hanya ada dalam angan-angan.

5. Dia lagi ngapain ya di sana? Sebuah pertanyaan sederhana yang bisa berujung curiga dan siksa batin yang nggak ada obatnya

"Dia lagi sama siapa ya sekarang...?"

β€œDia lagi sama siapa ya sekarang…?” via blog.pof.com

Rasa penasaran pada apa yang sedang dia lakukan adalah hal yang mutlak dirasakan para pejuang LDR. Sebenarnya meski nggak LDR, kamu juga akan merasakan hal yang sama sih. Tapi bedanya, bila LDR, kamu juga akan bertanya-tanya, dia sedang apa dan sama siapa ya? Apalagi kalau kamu dan dia berbeda garis waktu yang tajam. Saat kamu sudah memasuki jam-jam tidur, dia justru baru memulai aktivitas. Saat dia butuh teman bicara, sementara di sini kamu sedang tidur, kira-kira dia curhat pada siapa? Jangan-jangan begini atau jangan-jangan begitu. Pertanyaan-pertanyaan ini akan menyiksamu sepanjang hari. Kamu harus kuat, kalau nggak, ya lewat.

6. Udah ditunggu lama, kalau ujung-ujungnya putus juga. Sedihnya nggak terkira πŸ™

312

udah susah-susah LDR, eh putus juga πŸ™ via favim.com

Ada juga yang mengatakan bahwa LDR itu buang-buang waktu. Mungkin maksudnya adalah bahwa hubungan yang kamu bina, entah LDR atau nggak LDR, toh endingnya juga selalu ada dua kemungkinan: menuju pelaminan atau bubar di tengah jalan. Kalau kamu sudah dengan sabar menjalani LDR, sabar dan terus kuat menghadapi siksanya yang maha berat, tapi endingnya nggak sesuai dengan harapan, apa nggak berlipat-lipat sedihnya? Sedih yang kamu alami mungkin akan berlipat-lipat, karena perjuanganmu selama ini terasa sia-sia.

7. Iya sih punya pacar, tapi tetap nggak bisa jawab kalau keluarga nanya kapan mau diresmikan

harus jawab apa??

harus jawab apa?? via ashadeofpen.com

Bila sudah tiba masanya, semua orang akan mendapatkan pertanyaan kapan nikah? Entah dari keluarga atau teman. Di sini, kegundahan para pejuang LDR dan jomblo menjadi agak mirip. Jomblo, galau karena memang belum ada pasangan, dan nggak tahu mau membawa siapa untuk diperkenalkan kepada keluarga. Sementara sebagai pejuang LDR, kamu juga galau karena ingin memperkenalkan pacarmu yang jauh di sana kepada keluarga, tapi nggak tahu kapan. Ujung-ujungnya, pertanyaan β€˜kapan nikah?’ ini sama-sama nggak bisa kamu jawab dengan jelas.

8. Teman-temanmu bisa pasang foto berdua, tapi kamu cuma bisa capture screen pas lagi skype-an

yawla, sedihnya :(

yawla, sedihnya πŸ™ via www.shitlicious.com

Ini yang paling membuat sedih dan mungkin menggoyahkan iman. Di saat teman-temanmu bisa pamer foto dengan pasangan, entah itu sebagai avatar media sosial, atau sekadar update lini masa saja di Path, rasa iri itu mungkin akan menyerangmu dengan kejam. Pengin juga rasanya kamu melakukan hal yang sama. Tapi apa daya, mentok-mentok yang bisa kamu lakukan hanyalah meng-screen capture waktu kamu dan dia skype-an. Kuat nggak kamu menghadapi kenyataan itu?

Gimana kuat nggak kira-kira kamu menjalaninya? Kalau kuat, berarti kamu memang pejuang LDR sejati. Tapi kalau nggak kuat, ya nggak apa-apa. LDR memang bukan sembarang hubungan. Harus sabar-sabar dan kuat terhadap segala godaan. Hanya orang-orang terpilih yang bisa menjalaninya. πŸ˜€

Cari tau kisah LDR lainnya di @migmegalau , hehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi