Kalau Benar Sayang, Harusnya 7 Hal Ini Cewek Lakukan Tanpa Perlu Repot Memikirkan Gengsi

Cewek gengsian

Dalam sebuah hubungan, ada stereotip yang berbeda antara cowok dan cewek. Cowok selalu disamaratakan dengan pribadi yang kurang peka. Sedangkan cewek kerap dianggap sebagai pihak yang gengsinya tinggi. Di antara kedua stereotip itu, cewek dan gengsi sepertinya menempati peringkat paling atas. Sebab cewek dengan gengsinya ibarat sepasang sepatu yang berjalan beriringan. Kedua hal itu susah sekali dipisahkan.

Advertisement

Dan, kegengsian cewek ini sering kali membuat cowok geregetan. Mau diingatkan, tapi takut gengsimu semakin meradang dan bikin gerah hubungan. Kamu sebagai cewek pun diam-diam mengiyakan. Kamu kerap membuat cowokmu geregetan dan akhirnya memicu pertengkaran. Padahal kalau tak melibatkan gengsi, pertengkaran tersebut dapat dihindari, apa yang menjadi maksudmu juga bisa tersampaikan sepenuhnya pada cowokmu. Seperti hal-hal di bawah ini, yang sejatinya perlu kamu lakukan tanpa gengsi atau akan berakhir tanpa makna sama sekali.

1. Kalau memang salah, kamu perlu minta maaf duluan. Bukan malah diam-diaman dan menunggu cowokmu memulai pembicaraan

Minta maaf duluan bukan berarti kamu kalah via logancoleblog.com

Yaudah aku minta maaf. Udah kan? Dimaafin nggak nih?

Kamu tak sengaja melakukan kesalahan yang cukup besar. Hal itu melukai perasaan cowokmu sebagai pacar. Meskipun kamu yang salah, ada rasa enggan untuk mengakuinya. Kamu inginnya cowokmu duluan yang memulai pembicaraan. Kalau terus dituruti, ego dan gengsimu ini akan menggerogoti hubungan dari dalam. Padahal kalau gengsi sedikit kamu kalahkan, aksi saling diam mungkin tak akan lama berjalan. Kamu dan dia juga bisa semakin cepat merengkuh peluk kan?

Advertisement

2. Minta bantuan ke cowokmu juga perlu dilakukan dengan tulus. Karena apapun kesulitanmu, dia pasti berusaha membantu

Abaikan gengsi, daripada kamu repot sendiri via logancoleblog.com

Ada beberapa hal yang sama sekali tak kamu kuasai. Namun atas nama gengsi, kamu sok-sokan memahami. Seperti saat mobilmu mogok di jalan. Gengsimu menahanmu untuk menelepon pacar. Alhasil kamu memilih menggunakan aplikasi online dan menunggu lama. Jadwal harianmu pun berantakan. Ujung-ujungnya cowokmu juga yang membantu mendorong mobil sampai bengkel karena montir panggilan tak kunjung datang.

Andai kata kamu tak menuruti gengsi, mobil dan dirimu tak akan kepanasan seperti ini. Percayalah bahwa seberat apapun masalahnya, cowokmu akan berusaha membantu. Sekarang keputusan hanya di kamu. Apakah kamu ingin selamanya berteman gengsi atau membiarkan cowokmu membantu.

3. Memulai pembicaraan setelah bertengkar hebat. Sebab yang jalani hubungan kamu berdua, bukan cowokmu saja

Bukan siapa yang lebih dulu melakukan, tapi ini tentang ketulusan via logancoleblog.com

Seperti ada aturan tidak tertulis yang menyebutkan bahwa cowok harus memulai duluan. Tapi bukankah hubungan ini tentang kamu dan dia? Seharusnya tidak ada siapa yang duluan dalam setiap mengekspresikan cinta. Sebab siapa yang pertama tak akan punya makna jika yang salah satu pihak hanya pasif dan hanya mau menerima. Termasuk setelah kalian bertengkar hebat. Kamu dan cowokmu punya kewajiban yang sama untuk kembali memulai pembicaraan. Sebab yang jalani hubungan ini kamu dan dia. Bukan hanya cowokmu saja.

Advertisement

4. Kalau memang rindu, kamu perlu mengatakan yang sejujurnya. Tak perlu pakai kode-kode segala

Bilang saja rindu. via logancoleblog.com

Mungkin apa yang dikatakan Dilan ada benarnya. Rindu itu berat. Kau tak akan kuat. Karena rindu itu berat, bukankah rasa itu perlu dibagi bersama pasangan? Agar tak kamu saja yang tersiksa dengan hebatnya rindu. Agar kamu juga tak badmood sendiri akibat tak bisa bertemu. Coba sedikit singkirkan rasa gengsi untuk menuntaskan rasa rindu ini. Tak perlulah pakai kode-kode segala. Kalau rindu, bilang saja rindu. Sebab obat paling ampuh untuk rindu, ya dengan bertemu.

5. Kadang kamu juga merasa gengsi mengakui kalau cowokmu baiknya kebangetan. Alasannya malas kalau nanti dia justru besar kepala

Cowokmu juga butuh pengakuan via logancoleblog.com

Nggak hanya cewek yang butuh pengakuan. Cowokmu juga butuh pengakuan meski tak setiap waktu kamu berikan. Bahkan kebutuhan akan pengakuan ini juga dipatenkan salah satu ahli sosiologi, Abraham Maslow dalam teori kebutuhannya. Sesekali pujilah dia dengan apa yang dia punyai. Tak perlu muluk-muluk dalam mengakui. Asalkan cukup dan mampu mengembangkan senyumnya, hal itu berarti kamu sudah mencoba kalahkan gengsi yang ada.

6. Memberikan alasan yang jelas saat lagi cemburu. Bukan hanya marah-marah tak jelas dan menuntutnya untuk peka

Cemburu itu spesifik. Kalau tak mau berakhir pelik via logancoleblog.com

Kadang kala cemburu memang buta. Tetapi tak seharusnya cemburu membuatmu mendahulukan gengsimu kepadanya. Kalau sedang cemburu sekali, kamu pasti tak mau memberikan alasannya. Padahal jauh di dalam lubuk hati, ada banyak kalimat yang ingin keluar tapi tertahan rasa gengsi. Akhirnya yang keluar hanya marah-marah dan menyalahkan cowokmu. Padahal kalau sejak awal kamu legowo berbagi alasan, cowokmu juga pasti akan berusaha lebih pengertian.

7. Sepele, tapi ada kalanya kamu gengsi banget menanyakan kabarnya hari ini. Padahal aslinya kamu penasaran sekali

Kirim. Nggak. Kirim. Nggak. Kirim…. via logancoleblog.com

Perihal kabar memang sepele. Namun hal sepele ini bisa menjadi besar jika sudah ada gengsi. Seperti di saat kamu ingin bertanya kabarnya hari ini. Kamu takut dikira tak bisa lepas darinya, untuk itu kamu menahan pertanyaanmu sendiri. Padahal kamu ingin tahu sekali apa yang menjadi kabarnya hari ini Coba jika sejak awal gengsimu kamu abaikan. Rasa penasaran ini pasti sudah tergantikan rasa tenang karena tahu apa yang tengah dia lakukan.

Gengsi itu ibarat benalu. Kalau dibiarkan bisa membuat hati dan perasaanmu tak tumbuh sempurna. Niat tulusmu untuk terus memberikan kasih sayang kepadanya juga hanya tersisa setengahnya. Agar kamu dan dia bisa terus bersama, ada baiknya rasa gengsi ini kamu kurangi. Fokus saja dengan apa yang menjadi kata hati nurani. Katanya cinta, tapi kok ekspresi cintanya hanya setengah-setengah gini?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE