Karena Mendamba Seseorang dalam Diam itu Getir, Terapkan 5 Hal Ini Agar Rasa Penasaranmu Menyingkir

Saran untuk kamu yang sedang mendamba seseorang

Menyimpan perasaan sepihak seringkali membuat penasaran dan bimbang jadi satu, bagaimana tidak? Kamu ingin mengungkapkan tapi belum ada keberanian karena takut rasa itu tak terbalas. Tapi kalau tak diungkapkan namanya, pasti akan terus berputar di kepala. Apalagi saat rasa yang kamu simpan sudah bertahun-tahun dan rasa itu dibuarkan tumbuh subur hingga kini tanpa ada keinginan menjawab rasa penasaranmu sendiri.

Advertisement

Bagimu mendambanya diam-diam dari kejauhan mungkin indah tapi mau sampai kapan kamu terjerat rasa penasaran? Bahkan dia saja belum tentu tau bagaimana perasaanmu. Kamu mungkin bingung harus bagaimana menyikapi apa yang kamu rasa, daripada penasaran terus 5 hal ini bantu kamu berdamai dengan rasa getir itu sendiri.

1. Jangan main asal berasumsi kalau rasa yang kamu punya adalah cinta, bisa jadi itu hanya kagum atau malah obsesi semata

Mungkinkah obsesi? via www.pexels.com

Jangan buru-buru beranggapan kalau rasa yang kamu punya sekarang itu benar-benar jatuh cinta, sebelumnya kamu harus memahami apa itu suka, cinta dan obsesi. Setidaknya hal itu bisa jadi petunjuk bagaimana harus menyikapi dan memulai. Kalau itu rasa suka dan kagum, ada hal-hal darinya yang membuatmu hingga kini masih memendam rasa. Entah karena kebaikannya, karena suatu kehebatannya, prestasinya, atau karena caranya memperlakukanmu.

Namun jika kamu benar-benar ingin memilikinya dan ada rasa tak suka saat dia sedang bersama orang lain, tandanya kamu terobsesi. Kalau kamu merasa bahagia saat tahu dia sedang bahagia dan tetap mengaguminya meski tahu kekurangannya. Itu sih berat ya urusannya, mungkin kamu benar-benar menaruh hati padanya.

Advertisement

2. Kalau kamu benar-benar bersikeras ingin memilikinya, bisa jadi itu hanya obsesi saja

Jangan memaksa via www.pexels.com

Obsesi berarti kamu benar-benar ingin bersamanya tapi saat kamu mengungkapkan perasaan itu kamu tak mau mendengar penolakan darinya dan tak siap kalau itu hanyalah perasaan sepihak. Saat rasamu sudah terdeteksi bahwa itu hanyalah obsesi semata, kamu nggak bisa memaksanya untuk tetap tinggal dan memilihmu. Walau kamu bukan tujuannya, biarlah dia memutuskan hatinya akan berlabuh ke mana. Kalau sudah begitu, kamu hanya perlu move on dan sadar diri. Ikhlaskan saja, toh suatu saat nanti rasa itu juga akan teredam saat kamu menemukan seseorang yang punya rasa juga untukmu

3. Tapi kalau kamu ternyata bisa bertahan memendam rasa itu bertahun-tahun, apa yakin itu hanya bentuk rasa suka?

Yakin cuma kagum? via www.pexels.com

Demi membesarkan hati, kamu pun beranggapan kalau rasa itu hanya kagum semata. Nggak mau menaruh harap terlalu besar dan nggak mau terlalu percaya diri berasumsi kalau rasa itu benar-benar cinta tapi padahal kamu bisa bertahan memendam rasa sekian lama. Meski jarang berkomunikasi dan terpisah jarak tapi tetap saja rasa itu nggak pernah hilang.

Kamu nggak berharap memilikinya dan bagimu berteman dekat dengannya sudah cukup membuatmu bahagia bahkan sampai mengabaikan orang-orang yang padahal bisa mencintaimu dengan sungguh-sungguh. Aduh sayang sekali, mau sampai kapan kamu terpaku pada perasaan sepihak? Itu tandanya kamu mengabaikan kesempatan untuk menemukan bahagiamu.

Advertisement

4. Harus ada keberanian mengungkapkan kalau itu memang cinta, agar tak lagi mengganggu pikiranmu. Mengungkapkan bukan berarti memaksanya membalas perasaanmu

Kelamaan dipendam bisa jadi fosil via www.pexels.com

Rasa penasaran yang kamu punya sering kali membuatmu gusar, memendam rasa diam-diam itu nggak mudah. Kamu harus berdamai dengan gejolak di dada saat sedang di hadapannya, sampai isi kepalamu selalu ada namanya. Perkara mengungkapkan perasaan pun tak mudah, setidaknya harus ada pendekatan. Kalau dalam hal ini kamu bahkan jarang berinteraksi tapi tiba-tiba kamu mengungkapkan perasaan, nggak heran kalau dia malah jadi bingung sendiri dan perasaanmu akhirnya tak terbalas.

Kalau kamu sudah punya nyali untuk mengungkapkan apa yang selama ini mengganjal bagimu, apapun jawabannya juga harus kamu terima dengan lapang. Toh mengungkapkan bukan berarti harus jadiankan? Sebelum itu kamu juga perlu menegaskan kalau kamu hanya bermaksud menyelesaikan perasaanmu bukan memaksa dirinya untuk punya rasa yang sama. Setidaknya, dengan kamu mengungkapkan dia tau seperti apa perasaanmu. Bagaimana akan menyikapimu itu terserah dia, yang penting rasa penasaranmu tuntas.

5. Jika memang dia tidak juga membalas perasaanmu, sudah waktunya kamu berjalan ke depan dan jangan lagi menyimpan harapan

Waktunya move on via www.pexels.com

Setelah pernyataanmu tuntas, apapun jawabannya kamu harus bisa menerima. Saat dirasa hal tersebut tak sesuai harapanmu, tak apa. Nikmatilah sakitmu sendiri, anggap saja itu tamparan dan tantangan untuk mengendalikan perasaanmu agar kamu beranjak dari jatuh cinta diam-diam dan mulai membuka hatimu untuk seseorang yang lebih berhak menerima perasaanmu. Alihkan saja perasaanmu sendiri dengan fokus memperbaiki diri dan mewujudkan tujuan hidupmu.

Mau mengungkapkan perasaanmu atau tidak itu pilihan, mungkin itu akan menjadi solusi terbaik saat kamu sudah tidak bisa lagi mengendalikan rasa yang terpendam, tapi sah-sah aja kalau kamu membiarkan rasa itu perlahan menghilang dengan sendirinya sampai kamu menemukan seseorang yang pantas memiliki hatimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE