Alasan Sebenarnya Kenapa di Umur Segini Kamu Selalu Ditanyai “Kok Masih Sendiri?”

“Lho kamu udah umur segini kok masih sendiri aja?”

“Nggg… anu. Pacarku masih disimpen sama Tuhan.” *terus pura-pura amnesia

Siapa coba yang nggak mau punya pasangan? Bisa jadi teman saat dibutuhkan, bisa jadi tempat paling nyaman buat bersandar, dan jadi tempat untuk pulang di saat hati yang gelisah. Tapi kadang-kadang harapan itu berbanding terbalik sama kenyataan. Pengin punya pacar, eh ternyata gebetan udah punya pasangan atau ada yang menyatakan perasaan tapi ternyata jauh lebih muda. Ya, udah deh, ujung-ujungnya, ya, sendiri lagi.

Status masih sendiri semakin menjadi masalah bila kamu perempuan dan sudah berumur 20-an lebih. Orang-orang biasanya makin kepo menanyakan soal ini.

Nah, kalau kamu sudah mulai linglung ditanya-tanya soal pacar sama orangtua, keluarga, teman atau orang yang baru kamu kenal sekalipun, bisa jadi salah satu ini alasannya.

Alasan yang paling lumrah di balik pertanyaan itu, ya, pasti karena nggak ada topik lain yang bisa dibahas

Jadi gimana?

Jadi gimana? via www.movienewsguide.com

Percayalah orang-orang malas membicarakan soal topik yang tidak menarik. Misalnya kamu membahas soal saham dan perbankan ke adikmu yang masih kecil, yang ada dia cuma melongo mendengar apa yang kamu ucapkan.

Nah, hal ini sama juga kayak obrolanmu dengan orang lain. Entah teman atau keluarga. Mereka tentu akan menanyakan hal yang mereka anggap menarik, salah satunya perihal status hubungan. Sebenarnya akan lebih menyenangkan untuk membahas hal-hal lain, misalnya soal perjalanan, film, buku, isu politik dan sosial. Tapi, ya, kebiasaan orang Indonesia kayaknya, lebih senang mencari tahu kehidupan pribadi.

“Sendiri melulu, emang nggak bosen?”

“Aku nggak sendiri kok, ini lagi ditemani sama bayanganku.”

Bukannya apa-apa, kadang-kadang alasan mereka bertanya hanya sekadar ingin memamerkan soal kehidupan mereka

Kalau bisa berdua, kenapa harus sendiri?

Kalau bisa berdua, kenapa harus sendiri? via doreanrayephotography.tumblr.com

“Ih betah amat sih jadi jomblo.”

“Belum ketemu aja sama yang pas.”

“Masa? Aku aja ketemu sama suamiku waktu seumuran kamu. Kenapa kamu nggak bisa?”

Percakapan di atas adalah satu bentuk pamer dalam hal status. Padahal setiap orang mempunyai jalan hidup masing-masing, yang tidak bisa dipukul rata satu sama lain. Belum tentu apa yang kamu inginkan sama seperti mereka, termasuk saat kamu masih memilih untuk sendiri ketimbang menikah ketika banyak temanmu sudah menyebarkan undangan pernikahan. Lagipula menikah itu bukan sebuah kompetisi kok.

Mereka mungkin kebanyakan nonton sinetron atau bermain media sosial. Sehingga mereka menyukai drama dan menganggap bahwa status sendiri bisa dikasihani

Meditasi dulu, kali jodohnya kelihatan

Meditasi dulu, kali jodohnya kelihatan via arresteddevelopment-hell.tumblr.com

Kamu tentu suka melihat orang-orang yang mempunyai kehidupan yang ideal dan kadang-kadang itu suka kamu impikan misalnya mempunyai mobil, menikah di usia muda, liburan ke luar negeri, pekerjaan keren, dan status sosial yang tinggi yang kadang membuat iri. Orang-orang itu sering menganggap kehidupannya begitu sempurna dan indah dibandingkan orang-orang terdekatnya.

Tak jarang mereka suka memamerkan kebahagiaan di akun media sosial mereka bersama keluarga besar mereka. Ketika mereka tahu kalau kamu masih sendiri, mereka akan terus mengoceh perihal petuah-petuah soal hidup termasuk cara mencari pendamping yang baik. Yaelah..

“Kamu udah umur 25 tahun tapi masih sendiri?”

“Iya.”

“Kenapa? Mau aku kenalin ke temanku aja? :(“

Banyak orang-orang terdekatmu, seperti nenek atau ibumu yang menikah di usia muda. Jadi, mungkin mereka heran di umurmu yang sekarang, kamu masih sendirian

bride-to-be

Kamu mau nikah umur berapa? via thepicnicbasket.tumblr.com

“Sayang, kamu kok nggak punya pasangan juga?”

“Emang kenapa, Te?”

“Mungkin kamu terlalu pemilih kali. Inget umur dong. Tante di usia kamu aja udah hamil.”

Ya, memang kadang pertanyaan itu datang dari keluarga besarmu, yang kaget ketika kamu masih jomblo saja. Soalnya banyak dari mereka yang menikah di usia muda, bahkan di generasi sebelumnya, menikah di usia yang lebih muda lagi. Maka tak heran, bila kamu masih sendiri di umurmu yang sekarang, bagi mereka dianggap hal abnormal. Kalau sudah begini, coba kamu mengganti obrolan saja.

Alasan kenapa kamu masih suka ditanya soal status, pasti karena pertanyaan itu datang dari Ibumu

Ibumu ingin melihat kamu bahagia

Ibumu ingin melihat kamu bahagia via youqueen.com

Ma, aku mau nonton, ya, sama temenku.

Temenmu cewek apa cowok?

Cewek, Ma.

Oh, kirain cowok. Padahal Mama mau minta dikenalin.

Setiap orangtua, terlebih Ibumu tentu mengharapkan hal terbaik bagi anak-anak mereka, tidak terkecuali kamu. Di umurmu yang beranjak dewasa, tentu banyak juga anak-anak temannya yang sudah bertunangan, menikah, bahkan memiliki anak. Tak heran, Ibumu akan bertanya soal kesendirianmu, karena dia juga ingin melihat anaknya menjalani kehidupan yang pernah dilaluinya, memiliki pasangan kemudian menikah.

Hal ini mungkin terdengar klise, tapi tidak ada yang tahu, kan, sampai kapan orangtuamu terus menemanimu. Mereka sebenarnya hanya ingin mendapat kesempatan melihatmu mandiri, memiliki keluarga kecil sendiri. Bila mereka terus bertanya, berikan pelukan dan penjelasan bahwa kamu akan baik-baik saja meski tanpa cincin di jari manis.

Itu tadi kira-kira alasan di balik pertanyaan perihal kenapa kamu masih sendiri sampai kini. Ingatlah beberapa orang mungkin lebih senang menikah pada usia yang masih sangat muda, tapi kamu sendiri tidak perlu mengikuti jejak mereka hanya sekadar ikut-ikutan. Jangan biarkan opini orang lain memengaruhi keputusanmu. Nikmatilah perjalananmu sendiri, walaupun itu sedikit berbeda dari orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Temukan aku di sudut-sudut dalam toko buku.