5 Konflik Satu Tahun Pacaran yang Sering Bikin Kandas Hubungan, dan Cara Menangkalnya

Konflik Satu Tahun Pacaran

Selamat! Hubunganmu dan pasangan sudah mencapai satu tahun! Kata orang, satu tahun adalah masa kritis dalam suatu hubungan. Semakin lama waktu bersama pasangan, tentunya semakin banyak hal yang dilalui bersama dong. Nggak heran kalau kamu dan dia sama-sama semakin nyaman.

Tapi banyak yang bilang kamu akan menghadapi banyak konflik di masa kritis ini. Di sinilah, ikatanmu dan pasangan diuji. Bagi kamu yang mulai memasuki fase tahun kedua pacaran ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut. Supaya kamu dan si dia jauh dari kata renggang. Syukur-syukur bisa menapaki tahun kedua, ketiga, dan seterusnya.

1. Kata orang sih ini hal paling dasar. Setelah pacaran setahunan, rasa bosan kemungkinan besar akan melanda

Photo by Вальдемар from Pexels via www.pexels.com

Rutinitas dalam jangka waktu lama akan menimbulkan kebosanan, begitu juga hubunganmu dan doi. Di saat seperti itu hubunganmu dan pasangan dalam risiko tinggi. Bisa saja ada hal lain yang lebih menarik dan berhasil membuat salah satu dari kalian berpaling. Jika sudah mulai terlihat tanda-tanda kebosanan kamu harus bertindak! Lakukan hal yang sifatnya refreshing berdua, namun jangan asal. Buat kegiatan yang dapat merekatkan hubungan, misalnya memasak makanan kesukaan. Atau melakukan kegiatan sosial bersama seperti ke panti asuhan.

2. Curiga yang muncul tiba-tiba bukan alasan untuk tak percaya. Kalau ada prasangka sebaiknya dibicarakan saja

Photo by Gratisography from Pexels via www.pexels.com

Cemburu adalah hal yang wajar dalam suatu hubungan. Namun, itu tidak dapat dijadikan alasan untuk curiga berlebihan. Apalagi sampai menggeledah handphone pasangan tanpa izinnya terlebih dahulu. Agar hal tersebut tidak terjadi kamu harus meyakinkan diri sendiri bahwa pasanganmu adalah orang yang dapat dipercaya.

Kamu memilihnya menjadi rekan untuk menjajaki sebuah hubungan. Kalau memang kamu mencurigai sesuatu, sebaiknya dibicarakan saja. Karena memendam rasa dalam diam seringnya malah menimbulkan spekulasi dan prasangka yang merugikan.

3. Pada fase ini manja tanpa tahu situasi cuma bikin pasangan sensi. Coba deh dikurangi

Photo by Dejan Krstevski from Pexels via www.pexels.com

Lama bersama membuatmu sudah mengetahui kesibukan pasangan. Maka bermanja-manja tiap saat dengan maksud meminta perhatiannya sudah tidak perlu kamu lakukan lagi. Alih-alih mendapat perhatian pacar kamu justru akan membuat pacarmu lelah.

Kunci terhindar dari konflik ini adalah melihat situasi. Kamu tentu sudah bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk manja ke pacar dan kapan harus pengertian. Jika dahulu bisa minta antar jemput setiap hari sepertinya sekarang harus pikir-pikir lagi, ya.

4. Saat sudah setahun bersama, justru cuek yang lebih terasa. Mungkin saking terbiasanya jadi terkesan menyepelekan

Photo by Trinity Kubassek from Pexels via www.pexels.com

Mungkin kamu merasa hubunganmu sudah berjalan cukup lama dan mulai berkurang rasanya. Sadar atau tidak hal tersebut mempengaruhimu sehingga menjadi lebih cuek dari biasanya. Biasa jadi karena sudah terbiasa bersama, membuat kalian jadi saling menganggap enteng saja.

Menyiasati rasa cuek yang muncul tanpa disadari ini bisa dengan melakukan nostalgia bersama pasangan. Ingatlah saat-saat awal pacaran, ketika kalian masih malu satu sama lain. Ingatlah betapa bahagianya kamu saat akhirnya bisa dimiliki olehnya. Ingat juga kebaikan-kebaikan pacar selama ini agar rasa cuek menjauh dari hubunganmu.

5. Melewati tahun pertama kompromi jadi hal yang sulit karena ego diri muncul kembali

Photo by Pixabay from Pexels via www.pexels.com

Saat usia satu tahun kamu merasa hubunganmu sudah dalam fase aman untuk ke jenjang selanjutnya, sehingga kamu semakin menuntut pasanganmu. Tidak kamu sadari tuntutanmu terkadang memberatkan pasangan. Kompromi dan mengurangi egoisme adalah hal yang harus dilakukan untuk menghindari konflik. Saat membuat keputusan, apalagi yang menyangkut hubungan kalian, libatkan pasanganmu.

6. Komunikasi sih tiap hari, tapi kalau hanya sekadar chatting mana bisa bikin bonding

Photo by Engin Akyurt from Pexels via www.pexels.com

Ini nih yang sering dilakukan, namun tidak disadari oleh banyak pasangan. Saking sibuknya sampai tak sempat bertemu. Banyak pasangan yang merasa cukup hanya dengan chatting melalui handphone. Namun, hal tersebut justru membuat hubungan menjadi hambar karena komunikasi kurang memiliki value.

Sempatkan waktu untuk bertemu dengannya. Bukan masalah kuantitas, tapi kualitasnya. Kalau memang benar-benar tidak bisa, video call bisa jadi alternatifnya. Ngobrol bertatap muka dengan membaca teks tentu rasanya berbeda.

Akan selalu ada masalah yang menyertai hubunganmu dengan si dia. Tinggal bagaimana kamu menghadapinya. Akan tetapi kamu harus selalu ingat apa yang membuatmu bertahan selama ini dengan si dia. Konflik satu tahun hubungan hanyalah satu rintangan dari banyak rintangan yang akan datang. Apakah kamu siap menghadapi konflik-konflik selanjutnya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi