Waspada! Lingkaran Toxic Persahabatan Bernama Friendzone. Jangan Sampai Terjebak!

Lingkaran toxic friendzone

Ada mitos mengatakan bahwa hubungan persahabatan antara cowok dan cewek itu nggak selamanya bakal berjalan dengan mulus. Akan tiba masanya di tengah jalan terhenti karena salah satu dari mereka memendam perasaan lebih, sedangkan satunya lagi tetap menganggap sebagai teman biasa. Ya, begitulah friendzone alias zona teman yang kerap terjadi di lingkup persahabatan lawan jenis. Sebuah kondisi yang mana bisa menjadi hal romantis, tapi bisa juga jadi jebakan yang mematikan banget.

Romantis jika kamu bisa memahami kondisi satu sama lain dan tahu batasannya masing-masing, jebakan mematikan jika salah satu dari kamu ngebet banget pengen memiliki lebih dari sekedar teman. Kondisi yang serba salah ini memang nggak bisa dan sulit dihindarkan dari dua orang lawan jenis yang menjalin hubungan sebagai sahabat dekat. Buat kamu yang pernah berada di posisi ini, pasti paham lah gimana suka-dukanya melewati kisahnya. Tapi, bagi yang belum pernah ya jelas aja bakal jadi momok yang mengerikan. Untuk menghindari jebakan betmen tersebut, simak ulasan di bawah ini deh~

Batasi perasaan diri sendiri saat bersahabat dengan lawan jenis, jangan malah terlalu bikin nyaman dengan satu sama lain

Jangan pernah masuk ke zona mengerikan ini via movieden.net

Kunci utama dalam menjalin persahabatan dengan lawan jenis biar nggak terjebak dalam jerat friendzone adalah memperhatikan persoalan yang satu ini. Kamu harus pandai-pandai membatasi perasaan diri sendiri dengan sahabat lawan jenismu. Intinya, lakukan semua hal dalam batasan yang biasa-biasa aja. Jangan sampai terjebak pada kalimat, “Yaudahlah, cuma sahabat sendiri aja. Masa gitu doang nggak boleh sih?”. Ingat ya, terlalu sering membuat nyaman satu sama lain bisa berujung pada benih-benih cinta yang nggak diharapkan. Percaya deh, yang namanya jatuh cinta sama sahabat sendiri itu nggak ada enak-enaknya sama sekali!

Bedakan hubungan sebatas sahabat dengan asmara. Sekalinya masuk, kamu bakalan susah banget keluarnya!

Jebakan friendzone via www.alinea.id

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, kamu juga sebisa mungkin harus mampu membedakan hubungan sebatas sahabat dengan asmara. Nggak susah kok sebenernya kalau memang niat mau melakukan dan menghindari zona paling mematikan yang satu ini. Ketika sahabatmu galau, jangan terlalu sering memberikan saran dengan cara yang terlalu lembut, apalagi sampai memancing perasaan satu sama lain. Atau mungkin ketika sahabatmu membutuhkanmu, jangan buat dirinya ketergantungan, begitu juga dengan kamu sendiri. Intinya, sekalinya kamu masuk ke dalam kubangan ini, kamu bakalan susah banget keluarnya.

Hindari afeksi secara fisik, kadang dengan begitu seringkali menimbulkan bibit-bibit jatuh cinta

Pokoknya jangan sampai begini deh ya! via vietgiaitri.com

Di tahap selanjutnya, hal yang harus banget kamu lakukan adalah menghindari afeksi kepada sahabatmu tersebut dalam bentuk fisik. Perhatian dan ingin menunjukkan rasa kepedulian sih sebenarnya boleh-boleh aja, tapi ya nggak perlu sampai mengelus-elus rambutnya, cubit pipi, atau bahkan sampai keseringan nyender pakai alasan capek. Halaah, klasik banget! Kalau itu sih namanya memang dari awal udah beneran ngarep lebih dari temen, nggak cuma sekedar sahabat aja.

Terakhir dan yang paling penting, jangan terlalu membatasi dia saat berhubungan dengan orang lain. Ingat, kamu cuma temenan~

Hati-hati banget ya! via thailantravel.com

Namanya pun juga teman kan, udah seharusnya kamu berbagi ruang dengan orang lain. Kalau sahabatmu itu suatu saat berhubungan dengan orang lain yang merupakan lawan jenisnya juga, ya jangan disewotin apalagi sampai diambil perasaan. Terkadang nggak semua yang dibutuhkan oleh sahabat kamu itu berada di dalam dirimu, makanya ia mencarinya di orang lain juga. Tapi hal tersebut bukan berarti kamu adalah sahabat yang buruk. Manusia nggak ada yang sempurna kan?

Intinya, jatuh cinta itu nggak ada salahnya kok. Hal tersebut menjadi salah ketika kamu melewati batas-batas persahabatan yang kamu ciptakan sendiri. Percaya deh, jatuh cinta dengan alur cerita yang normal aja kadang sakitnya dan repotnya minta ampun, gimana ceritanya tuh kalau kamu jatuh cinta sama sahabat sendiri? Mending kalau cuma jatuh cinta, lha kalau nggak bisa bangunnya ya siap-siap aja 🙁

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.