Kamu yang Punya Pacar Posesif Pasti Khatam dengan 5 Trik Ngeles Ini. Tapi Sampai Kapan Mau Begini?

Menghadapi Pasangan Posesif

Apa kabar pasanganmu? Apa dia tipe pencemburu yang kebangetan? Tipe pencemburu aja sih sebenernya nggak masalah, asalkan masih dalam kadar yang cukup dan wajar. Tapi kalau sudah semua-muanya dicemburuin, aduh itu mah posesif namanya. Larangan dan pertanyaan bak sedang interogasi pun sudah kenyang kamu rasakan selama ini. Berapa kali dalam seminggu pasanganmu itu melarangmu untuk main bareng temen-temenmu? Alasannya pun terkadang nggak jelas entah karena apa.

Advertisement

Punya pacar yang posesif dan cemburuan terkadang memang melelahkan. Nggak cuma itu, daripada ribut ataupun capek ditanya-tanya, lama kelamaan kamu jadi piawai menyusun alasan untuk ngeles. Bukannya nggak jujur sih, karena sejak awal kamu selalu jujur, tetapi sikap berlebihannya membuatmu risih sendiri. Kamu yang punya pacar posesif, pasti familier dengan cara-cara ngeles di bawah ini.

1. Gara-gara ponselmu sering banget dibuka-buka olehnya, kamu jadi rajing membersihkan history chat-mu. Bukannya menyembunyikan sesuatu, kamu hanya ingin menjaga privasimu

hapus hapus hapus

hapus hapus hapus via www.fashionlady.in

“Ngapain sih Sar sibuk amat?”
“Ngebersihin history chat nih banyak amat ternyata.”
Chat sama siapa emang? Lu selingkuh?”
“Enggaklah. Ya chat sama kalian, sama anak-anak di kantor, sama temen-temen cowok, ribet hidup gue.”

Beralibi karena sayang, orang posesif sering berusaha menjauhkan pasangannya dari hal-hal yang dianggapnya bisa hubungan kalian. Mulai dari hal yang wajar, seperti melarang pacar main (tengah) malam, sampai ke hal yang tidak wajar, melarang pacar berhubungan dengan teman lawan jenis misalnya. Lha dikira di tempat kerja isinya satu gender doang apa? Terus apa kabar sahabat-sahabat lawan jenismu yang bahkan sudah kamu kenal sebelum kenal pacarmu itu? Memilih mengalah, kamu pun rela menghapus history chat dengan mereka kala waktu bertemu pacarmu tiba biar nanti nggak usah ribet ditanya-tanya. Kalau dipikir-pikir, repot juga, ya?

Advertisement

2. Memilih nggak mengunggah foto jalan-jalan atau makan bareng teman-teman. Soalnya nggak bilang ke pasangan, nanti bisa-bisa dipermasalahkan

jarang upload foto via www.pexels.com

“Irfaaan, foto ini lucu, boleh aku upload di instagram ya?”
“Eh jangan jangan, kamu upload foto kamu yang sendiri aja.”
“Ya kan aku upload nggak satu doang. Kenapa emang sih?”
“Duh, ini aku nggak ngomong si Angel. Aku males ribut gara-gara foto.”
“Yaelah, aku juga nggak temenan di instagram sama Angle kali.”
“Ya pokoknya jangan”

Sebenarnya pengin juga sih unggah story atau feeds foto-foto traveling atau kulineran sama teman-teman sepulang kerja. Kan biar hits dan nggak kalah sama anak-anak muda kekinian. Tapi lain ceritanya kalau pacarmu posesif. Kamu jadi lebih sering menahan diri nggak foto, dan melarang temanmu yang ingin mengunggah foto yang ada kamunya. Gara-gara ini juga nih kamu sering diledekin bucin sama teman-temanmu.  Hadeeeh, ya udahlah, ya. Daripada ribut lagi nanti, ye kaaan?

3. Hafal dengan kebiasaan interogasinya, kamu jadi punya prediksi pertanyaan apa saja yang akan dia tanyakan. Makanya, kamu juga sudah siapin jawaban

Advertisement

udah siapin jawaban kalau diinterogasi via www.pexels.com

“Eh aku cerita dong. Gara-gara kasus penyayatan di Jogja kapan hari, kemarin abis ngopi aku dianterin temen-temenku.”
“Siapa aja emang?”
“Mirza, Reyhan, sama Bima.”
“Bukannya yang temen SMA mu si Bima itu? Terus, Mirza sama Reyhan itu siapa?”
“Temen aku juga, temennya temenku sih awalnya, baru ketemu dua kali ini.”

Sebenarnya, kamu nggak pernah berniat menutupi atau menyembunyikan apa pun. Saat ada kejadian yang penting dan menurutmu dia perlu tahu, kamu akan bercerita. Tapi karena sudah menghafal karakternya, kamu jadi tahu kira-kira responsnya seperti apa. Makanya kamu sudah menyiapkan jawaban yang bagus sebelum cerita. Biar nanti bisa jawab tanpa terbata-bata. Hahaha

4. Saat kamu ingin me-time dengan teman-teman, kadang kamu dengan sengaja men-silent ponselmu supaya punya alasan “Oh, maaf tadi nggak kedengeran kamu telepon”

sengaja matiin atau nggak angkat telepon via www.pexels.com

“Kamu ke mana aja sih? Kok chat aku nggak dibalas? Telepon aku nggak diangkat?”
“Aduh beb, maaf. Tadi acaranya rame banget. HP aku taruh di tas terus aku titipin di penjaga, biar aman. Ini juga baru aja buka HP nih.”

Kenapa, ya, sulit banget banget buat dia ngertiin kalau kamu juga ingin me-time dengan teman-temanmu kadang-kadang? Kalau lagi punya acara sendiri, dia bolak-balik telepon nanyain kamu di mana dan sama siapa aja. Lama-lama risih juga, dan akhirnya kamu pilih mematikan dering ponselmu dan melemparkannya ke tas. Maaf sayang, aku have fun dulu ya~

5. By the way, dia pasti menyimpan beberapa nomor temanmu nih buat nyariin kamu. Jadi kamu pun nggak lupa buat kongkalikong sama mereka

kongkalikong sama teman via www.pexels.com

“Sis, kalau si Adi hubungin lo nanyain gue, bilang aja gue udah cabut dari tadi ya.”
“Lah, panjang umur! Ini dia chat gue.”
“Bilangin gue udah cabut, dan tadi HP gue emag lowbet. Buruan!”
“Hahaha iya iyaa … ribet amat hidup lo, Din.”

Ya begitu, “ilang” sebentar aja hebohnya bawa-bawa orang sekampung. Memang ada, nih, yang tipe begini. Nggak cuma cowok, tapi cewek juga banyak. Kalau kamu nggak bisa dihubungi, langsung hubungi semua temanmu buat cari tahu. Padahal, bisa aja waktu itu ponselmu memang lowbet atau sinyalnya jelek. Gara-gara sikapnya ini, kamu jadi jago bikin skenario dan kongkalikong sama teman-temanmu buat ngasih jawaban yang sama. Biar nggak miskom, gitu.

Punya pacar yang posesif dan cemburuan abis itu memang merepotkan. Ya memang sih, sampai sekarang kamu selalu bisa ngeles dan meredam pertikaian yang nggak perlu karena sikap pecemburunya itu. Tapi sampai kapan? Coba deh diobrolkan baik-baik. Sampaikan bahwa sikapnya itu berlebihan dan bikin kamu nggak nyaman. Kalau memang nggak bisa diajak bicara lagi, buat apa dipertahankan. Ini baru pacaran, lho? Nanti kalau sudah resmi jadi suam-istri, mungkin kamu nggak bakal boleh keluar rumah sendiri meski cuma buat beli sayur. Duh, ngeri~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE