7 Tanda Hubungan Kamu Sudah Layak Naik Pelaminan, Nggak Perlu Lagi Galau-Galauan

Saat duduk berdua, kamu sering menatapnya dengan pikiran yang berkeliaran ke masa depan hubungan kalian. Orang bilang kamu dan dia sudah sama-sama cocok dalam banyak hal. Usia serta kemapanan finansial pun sudah cukup untuk membawa hubungan ke jenjang berikutnya alias pelaminan. Tapi di balik keyakinan yang orang tanamkan, perasaanmu sendiri masih setengah yakin dan setengah tidak.

Ada yang bilang perasaan yakin dan tidak yakin ini wajar. Apalagi kalau memang kamu ataupun dia benar-benar ingin mengambil keputusan yang cukup penting untuk kehidupan kalian. Tapi, alih-alih kamu terus dilanda kebingungan, sampai akhirnya menggantungkan keputusan. Kamu bisa menengok lagi ke belakang, melihat apapun yang ada di hubungan kalian. Kalau saja hal-hal ini sudah ada di antara kamu dan dia, harusnya tak perlu lagi ada ragu untuk beranjak ke pelaminan.

Tatap lagi dia yang ada di hadapanmu, apakah benar dia yang selama ini kamu tunggu?

1. Banyak hal sudah diobrolkan, tapi kalian selalu punya kata-kata untuk memulai percakapan

nggak pernah habis obrolan kalian

Nggak pernah habis obrolan kalian via bridalmusings.com

Sudah tak terhitung berapa banyak obrolan yang kalian ciptakan. Mulai dari membahas film, buku, musik, isu-isu terkini, pekerjaan, sampai membicarakan orang-orang yang kalian kenal. Semua hal selalu bisa jadi bahan obrolan yang mengalir tanpa ada kecanggungan atau sungkan. Sekalipun obrolan kalian tak berbobot sama sekali alias receh. Tetap saja selalu ada banyak kata untuk memulai percakapan.

Udah baca artikel Hipwee hari ini belum?

Belum, emangnya kenapa Yang?

Ada artikel tentang parenting-nya Ibuk Retno, Yang…. Hehehe

Tak selalu “Sedang apa?” “Lagi dimana?” atau “Gimana kabar kamu?” jadi pembukaannya.

2. Kamu dan dia punya lelucon sendiri, yang kadang membuat orang bingung sekaligus iri

inside jokes kalian

Lelucon kalian berdua via www.earthmarkphotography.com

Kejadian canggung seperti saat dia salah tepuk punggung orang, kamu yang lupa bayar makanan di kantin kampus, sampai detik-detik kalian tersesat berdua, jadi pengalaman konyol yang kalau diingat justru membuat kalian cekikikan berdua. Ada kalanya hal-hal sederhana yang kalian temui pun bisa mendadak jadi bahan tertawaan kalian. Membuat orang di sekitar kalian merasa bingung sekaligus iri. Karena memang apa yang ditertawakan cuma dimengerti oleh kamu dan dia.

3. Berbeda pendapat bukan lagi masalah besar, kalian bisa saja saling tak setuju tanpa harus bertengkar

beda pendapat nggak harus saling bertengkar

beda pendapat nggak harus saling bertengkar via www.nessakphotography.com

Ada yang bilang pasangan yang serasi itu yang seiya sekata. Tapi kamu juga perlu tahu, perbedaan tak akan pernah jadi jurang pemisah, kalau kalian menyikapinya dengan terbuka. Terbuka dalam arti meski tak setuju dengan dia, kamu tak mempermasalahkannya lebih lanjut alias tak menjadikannya alasan untuk bertengkar. Atau kamu dan dia pun selalu berusaha mendiskusikan perbedaan dengan kepala dingin. Toh, perbedaan ini yang membuat hubungan kalian tak terasa membosankan.

4. Punya rencana kegiatan berdua, sesederhana jalan-jalan keluar kota saat libur panjang

Rencana jalan-jalan berdua

Rencana kegiatan berdua via www.nessakphotography.com

Sayang tahun depan banyak banget long weekend nih. Mau ke mana kita?

Mau jalan-jalan emangnya? Nikah dulu aja gimana

Bukan rencana yang muluk-muluk seperti ingin tinggal di mana dan punya rumah seperti apa. Tapi kamu dan dia cukup merencanakan kegiatan berdua yang dilakukan dalam jangka waktu dekat ataupun cukup panjang. Setidaknya rencana yang kalian buat ini hal-hal nyata yang bisa cepat direalisasikan.

5. Nggak lagi canggung, jaim, atau malu dengan kebiasaan-kebiasaan aneh yang kalian punya

sudah maklum dengan kebiasaan aneh kalian

sudah maklum dengan kebiasaan aneh kalian via bridalmusings.com

Kamu kebiasaan deh, kalau buang gas nggak lihat aku lagi makan.

Hehehe, nggak kuat mau nahannya. Maaf ya….

Meski kadang kamu ngambek atau dia mengeluh dengan kebiasaan kalian yang aneh-aneh, tapi tetap saja nggak ada lagi rasa canggung atau malu. Kamu atau dia menganggap kebiasaan ini yang membuat sosok seseorang benar-benar nyata. Bukankah nyamannya kalian terlihat dari toleransi hal-hal remeh semacam ini?

6. Kalian tak hanya punya waktu untuk berdua, tapi juga bersama keluarga serta teman kamu atau dia

waktu bareng keluarga dia atau kamu pun ada

waktu bareng keluarga dia atau kamu pun ada via www.logancoleblog.com

Udah nggak ada lagi istilah “Dunia ini cuma milik berdua” di kamus hubungan kalian. Kamu dan dia punya quality time berdua itu pasti. Tapi kamu atau dia tetap tak memangkas apalagi melupakan waktu bersama keluarga serta teman-teman kalian. Ada saatnya kamu mengajak dia berkumpul bersama orang tua, saudara serta teman-temanmu. Begitu juga dengan dia, sudah sering akhir pekanmu dihabiskan bersama orang-orang terdekatnya.

7. Kamu selalu percaya, bersama dia buatmu menemukan dirimu yang sesungguhnya

Bersamanya kamu jadi dirimu yang sesunguhnya

Bersamanya kamu jadi dirimu yang sesunguhnya via www.earthmarkphotography.com

Setiap bertemu orang baru, wajar saja kalau kamu menampilkan dirimu dengan sangat hati-hati. Bahasa gaulnya ya jaim alias jaga image. Jujur saat pertama bertemu dan kenal dengan pasanganmu yang sekarang, kamu pun tak lepas dari bau-bau pencitraan. Tapi seiring berjalan waktu dan kedekatan, kamu merasa nyaman untuk menampilkan dirimu yang sebenar-benarnya.

Seolah kamu percaya dia tak akan tiba-tiba pergi saat tahu kamu itu orang yang keras kepala. Atau kamu yang tetap saja jatuh cinta sekalipun tahu dia orang yang kadang susah menahan emosi.

Jadi, hal apa saja yang kamu rasa sudah ada di hubungan kalian? Tak harus semuanya ada, paling tidak beberapa hal saja sudah jadi bukti kalau kalian memang sudah seharusnya mantap berjalan ke pelaminan. Nggak perlu juga mengulur waktu lebih lama. Kalau menaikkan level hubungan sekarang justru menjanjikan ketenangan buat kalian berdua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu