Patah Hati Memang Menyakitkan. Tapi Terkadang Kita Memang Harus Merasakan Luka, Agar Tahu Apa Itu Bahagia

Ada yang bilang bahwa saat kamu menjalin sebuah hubungan, itu harus berarti bahwa kamu siap juga untuk terluka. Berani mencintai, artinya sama dengan berani patah hati. Karena dua hal itu bisa hadir seperti koin dua sisi, kamu tak tahu kapan kedua sisinya akan bertukar tempat.

Tapi sebagus apapun persiapan yang kamu lakukan, kadang tidak berarti banyak saat patah hati itu benar-benar datang. Sakitnya, lukanya, dan putus asanya masih sama meski kamu sudah tahu bahwa hal-hal ini bisa saja terjadi. Dan lagi-lagi, kamu terpuruk pada perasaan yang tak kunjung bisa melepaskan.

1. Kata perpisahan tak pernah indah didengar. Bibirmu merelakan, tapi saat yang sama hatimu justru bertanya-tanya: apa selanjutnya?

selanjutnya bagaimana?

selanjutnya bagaimana? via www.hammihan.com

Sebuah akhir memang tak selalu mudah seperti kelihatannya. Meskipun itu sebuah akhir yang baik-baik dan sudah disepakati berdua. Kamu tahu bahwa sebuah hubungan tidak bisa dipaksakan. Perpisahan barangkali memang solusi terbaik untuk kalian saat ini. Bibirmu mungkin bisa dengan mudah mengatakan selamat tinggal, tapi pada saat yang sama, kamu juga bertanya-tanya: selanjutnya bagaimana? Kamu tahu bahwa berhenti di sini adalah demi kebaikanmu juga, tapi kamu juga bertanya-tanya: apa yang harus dilakukan pada hati yang terluka ini?

2. Melupakan seseorang tak pernah mudah. Meski ribuan quote patah hati sudah kamu baca, tapi belum tentu bisa membuang nama dan kenangan yang bercokol di kepala

melupakan tak semudah kata quote

melupakan tak semudah kata quote via super-egobitch.tumblr.com

Kamu mengambil nafas panjang. Kamu paham, bahwa satu-satunya untuk menyembuhkan luka itu adalah segera melupakannya. Lalu kamu akan memaksa dirimu untuk bersikap kuat. Memutar lagu-lagu motivasi dan membacai quote-quote inspiratif yang mendorongmu untuk segera move on sudah menjadi keseharian. Tapi ternyata itu semua tidak berarti apa-apa. Sejauh apapun kamu meyakinkan dirimu bahwa ini yang terbaik, toh tetap saja namanya yang bercokol di kepala. Kenangan-kenangan tentang kamu dan dia masih rutin menyambangi pikiran membuatmu kembali tersedu sedan.

3. Langkahmu berhenti di sini, karena kamu merasa tak ada yang bisa dilakukan lagi. Orang yang membuatmu terluka justru orang yang juga membuatmu bahagia

dia yang melukai juga yang membuat bahagia

dia yang melukai juga yang membuat bahagia via www.srekja.mk

Seluruh hidupmu seolah berhenti di sini. Kamu ingin melangkah ke depan, menemui orang-orang baru dan melupakan luka di belakang. Tapi langkahmu terasa berat karena hatimu jelas-jelas masih condong ke belakang. Orang bilang kamu akan menemukan orang lain, yang lebih menghargaimu, yang akan membuatmu bahagia. Tapi kamu mulai bertanya lagi, bagaimana bila orang yang membuatmu bahagia adalah orang yang telah meninggalkan luka itu di hatimu?

4. Terkadang kamu hanya fokus pada luka karena akhir sebuah kisah cinta, tapi kamu lupa berpikir bahwa ada awal baru yang akan menunggu untuk kamu coba

ada awal yang baru bersama

ada awal yang baru bersama via custardbasket.tumblr.com

Patah hati memang tidak pernah mudah. Bahkan untuk orang yang sudah berkali-kali mengalaminya, sakitnya tetap saja terasa. Bersedih dan menangis itu hal biasa. Bila perlu, kamu juga bisa berteriak untuk melepaskan beban dari dada. Tapi jangan terlalu lama. Ingatlah bahwa dunia terus berputar meski kamu merasa hatimu telah mati di sini. Apa yang kamu hadapi saat ini mungkin berwujud sebuah akhir yang menyakitkan, yang seolah mengambil seluruh hasrat hidupmu untuk bahagia. Tapi kamu lupa, bahwa selalu ada awal pada setiap akhir. Akhir sebuah kisah, adalah awal dari kisah lain yang sudah dipersiapkan.

5. Patah hati memang menyakitkan. Tapi bila luka itu tak pernah kamu rasakan, bagaimana kamu bisa mengerti apa itu bahagia?

supaya kamu tahu rasanya bahagia

supaya kamu tahu rasanya bahagia via rebeccaarmstrongx.blogspot.co.id

Sakit, senang, sedih, bahagia, adalah rasa yang bisa dialami oleh seorang manusia. Masing-masing bisa bertolak belakang dengan yang lainnya. Kita sebagai manusia dikaruniai kualitas untuk merasakan emosi yang berbeda-beda. Patah hati itu memang membuatmu terluka. Tapi tidakkah kamu berpikir bahwa itu perlu kamu alami, agar kamu bisa mengerti apa itu bahagia?

6. Sakitnya kehilangan barangkali memang harus kamu rasakan, agar ke depan, kamu bisa menghargai apa yang sekarang kamu punya

supaya kamu menghargai apa yang kamu punya

supaya kamu menghargai apa yang kamu punya via redsahpgocitheaf.blogspot.co.id

Rasa kehilangan sesuatu yang sudah lama akrab dengan hari-harimu itu barangkali saat ini terasa tak tertanggungkan. Tak bisa lagi mendapatkan sesuatu yang biasanya kamu dapatkan jelas bukan hal yang menyenangkan. Rasa itu seperti meninggalkan lubang menganga dalam hatimu, yang membawamu dalam kondisi yang seolah ‘tidak lengkap’. Tapi karena kini kamu sudah tahu sakitnya kehilangan, bukankah itu bisa membuatmu lebih menghargai apa yang kamu miliki kelak?

7. Luka yang kamu rasakan ketika ditinggalkan itu akan mengajarimu banyak hal. Agar ke depan kamu tidak lagi menyerahkan segalanya untuk dia yang mungkin hanya singgah saja

sakitnya luka karena ditinggalkan

sakitnya luka karena ditinggalkan via weheartit.com

Apa yang membuatmu begitu terluka barangkali karena kamu sudah menyerahkan mimpimu padanya. Tak mengapa, karena waktu itu kamu memang melihatnya di masa depanmu. Luka yang begitu dalam itu tentu berasal dari rasa cinta yang begitu besar, karena hanya orang yang mencintai yang bisa terluka. Kini kamu tahu bahwa segala kemungkinan bisa saja datang pada sebuah hubungan. Karena itu, jangan menyerahkan segalanya, karena meski kamu dan dia sudah bersama sekian lama, bukan tidak mungkin dia hanya seseorang yang ‘singgah’ saja.

8. Jangan putus asa meski kisah cintamu kandas berkali-kali. Karena barangkali itu jalanmu untuk menemukan dia yang sejati

Patah hati dan menyesal karena telah jatuh cinta pada orang yang salah itu hal yang bisa menimpa siapapun di dunia. Kamu bukan satu-satunya. Memang setiap orang menyikapinya berbeda-beda. Tapi yang jelas, tak perlu ada yang disesali dari sebuah hubungan yang kamu anggap salah itu. Toh, dari setiap kesalahan kamu bisa mengambil sebuah pelajaran. Toh, berkali-kali bertemu dengan arah yang salah dan berakhir pada sebuah ujung yang buntu, justru akan membawamu ke arah yang tepat.

Tak ada yang bilang patah hati itu mudah. Ini rasanya sama dengan ketika kamu yang seorang pecinta kopi, lantas tiba-tiba dilarang minum kopi karena alasan kesehatan. Kamu tahu bahwa kopi berdampak buruk untukmu, tapi berpisah dengannya juga terasa mustahil. Tapi semuanya hanya soal kebiasaan. Waktu memang tidak selalu bisa menyembuhkan luka dalam hati, tapi setidaknya, waktu akan membantumu melupakan luka yang kamu rasakan. Hingga suatu saat nanti, kamu akan mengingat momen patah hati ini sebagai sebuah tahap hidup yang membuatmu lebih dewasa.

Kalau kamu masih merasa dilema atau belum bisa move on, kamu bisa langsung curhatin keluh kesahmu ke pakar cinta @dwitasari !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi