Pengen Nikah Tapi Pacar Belum Juga Siap, 5 Hal Ini Pasti Kamu Rasakan

Bersama dia yang sekarang menjadi laki-laki pendampingmu, tak kurang-kurang jatuh bangun yang kalian hadapi. Lama pacaran pun tak bisa lagi dibilang seumur jagung. Kamu dan dia telah melewati banyak hal. Mulai dari kalian yang sama-sama belum apa-apa, sampai sekarang yang bisa dibilang selangkah lagi menuju kemapanan.

Ditanya soal keyakinanmu tentang dia, rasanya fase keraguan memang sudah terlewati. Kalau ditanya “Tunggu apa lagi?”, ya kamu hanya bisa menjawab “Ya menunggu dia melamar,”. Namun sayangnya, keinginanmu untuk segera dihalalkan berbanding terbalik dengan sikap dia selama ini.

1. Melihat teman mulai banyak yang nikah, kamu kian bersemangat. Sementara pacarmu memilih diam karena belum siap

pacarmu diam karena belum siap

pacarmu diam karena belum siap via www.logancoleblog.com

Siapa yang tak gemas melihat undangan pernikahan teman yang terus berdatangan padamu setiap minggunya. Teman yang dulunya kerap menghabiskan waktu bersama, kini mulai menapaki kehidupan mereka yang lebih dewasa. Dan kamu masih gini-gini aja, seolah ketinggalan kereta.

Kamu selalu bersemangat menghadiri pernikahan teman-temanmu, lalu menyindir pacarmu untuk segera menikahimu. Namun bukannya anggukan yang kamu dapatkan, dia malah diam tak memberimu kepastian.

Kamu tahu dia belum siap dengan pernikahan dan apa yang akan dialami setelah pernikahan nanti. Kamu berpikir bahwa teman-temanmu saja bisa menikah segera, memiliki pasangan yang juga sama-sama siap. Apa yang salah dengan pernikahan sehingga membuat pacarmu belum juga melamar?

2. Umur bertambah, keinginan menikah makin kuat. Tapi harus dikubur lagi karena pacarmu mengatakan belum punya cukup modal

dia bilang belum cukup modal

Dia bilang belum cukup modal via www.logancoleblog.com

Kamu merasa semakin dewasa, tapi hidup begitu-gitu saja. Kamu mulai ketakutan menjadi orangtua di umur senja karena hingga kini tak kunjung menikah. Kamu ingin sekali menikah, mengikrarkan hubungan yang mungkin sudah lama kamu jalin. Tapi melihat pacarmu yang pasif soal urusan menikah, kamu seperti tak punya harapan untuk segera menggelar pernikahan

Katanya, menikah butuh lebih dari sekadar cinta. Banyak modal yang harus dipersiapkan, dan itu belum ia dapatkan. Kamu kian bertanya-tanya, modal seperti apa yang dia belum miliki hingga kini. Perkara uang, kamu yakin bahwa uang bisa dicari bersama-sama bahkan setelah menikah nanti. Modal keyakinan, apa yang belum ia yakini dari dalam dirinya.

Dia seperti selalu mencari-cari alasan untuk tidak segera menyeriusi kamu.

3. Sempat terpikir kalau dia tak ingin memiliki hubungan yang serius, kamu mulai kecewa, dan kerap jengkel padanya

kerap merasa jengkel padanya

Kerap merasa jengkel padanya via www.logancoleblog.com

Sedikit demi sedikit kamu mulai kerap berpikiran buruk padanya. Perihal dia yang memang tak serius sejak awal, sampai memang dia adalah sosok yang takut berkomitmen lebih jauh. Mungkin kamu sempat merasa menyesal telah mempercayakan hati pada seseorang yang tak bisa diberi tanggung jawab.

Marah dan kesal terus tumbuh, kamu merasa dipermainkan dengan hubunganmu sendiri. Karena apa yang kamu jalani kini seolah jalan di tempat dan tidak bergerak selangkah pun. Tiap ada perselisihan, kamu berpikir bahwa memang dia hanya main-main denganmu.

Kalau memang dia serius denganmu, dia tidak akan menggantungkan hubungan kalian begitu saja, seolah-olah kamu mau dan mampu menunggu terlalu lama. Padahal jauh di lubuk hatimu kini, pernikahan adalah cita-cita terbesarmu.

4. Sempat berpikiran ingin menyudahi yang telah terjalin. Kamu tak lagi percaya kalau alasannya enggan menikah hanya karena belum siap

kamu berpikiran untuk menyudahi

kamu berpikiran untuk menyudahi via www.logancoleblog.com

Kerap mendengar berbagai alasannya untuk tak kunjung menikahimu, membuatmu berpikir untuk menyudahi saja hubungan tersebut. Kamu seperti tidak menemukan visi dan misi yang sama dengannya. Buat apa diteruskan kalau dia memang tak bisa serius pada hubungan ini.

Tiap kamu tanyakan alasan kenapa tak kunjung menikahimu, dia hanya berkata ingin fokus pada masa depannya dulu. Selalu seperti itu, dan lama kelamaan kamu tak bisa memercayainya lagi. Alasan itu seolah hanya kamuflase untuk menutupi alasan lainnya.

5. Namun kamu mulai memahami, bahwa menikah hanya akan terjadi sekali seumur hidup. Kamu memang tak seharusnya terburu-buru

menikah tak seharusnya buru-buru

menikah tak seharusnya buru-buru via www.logancoleblog.com

Pahamilah bahwa menikah baiknya hanya dilakukan sekali seumur hidup. Itulah mengapa kamu butuh pemikiran matang sebelum mengambil salah satu keputusan terbesar dalam hidup ini.

Tak perlu buru-buru ambil langkah untuk segera menikah. Karena memang menikah butuh mempersiapkan banyak hal. Kematangan juga tak selalu dari segi materi saja, tapi juga mental untuk menapaki hubungan yang lebih dewasa levelnya.

Santai saja bila memang pacarmu belum siap untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. Jangan paksa dia dengan segala tuntutanmu karena menikah adalah hal yang tidak mudah dan bisa sembarangan untuk dijalani. Doakan saja agar dia mau terus mempersiapkan diri, agar kamu tak menunggu terlalu lama lagi.

Bersabarlah menunggunya untuk datang dan meminangmu. Banyak hal yang perlu dia persiapkan untuk menjadi pendampingmu seumur hidup. Tetap berpikir positif, bahwa jalan pasti ada untuk menuju pernikahan yang berakhir bahagia sampai tua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Girl-just-wanna-have-fun