Rasanya Jadi Cowok yang Gebetannya Direbut Sahabat Sendiri, Mau Marah tapi…

Pengalaman gebetannya ditikung sahabatnya

Jalan hidup nggak selalu mulus dan berlalu sesuai dengan rencana. Nggak terkecuali juga kisah cintamu, pastilah pernah ada peristiwa yang terjadi nggak sesuai dengan keinginanmu. Terkadang bahkan, ketidaksesuaian angan dan ekspektasi itu berujung kepada kekecewaan dan rasa sakit dalam dada. Contoh adalah kamu ditinggalkan oleh pacar.

Kekecewaan dan rasa sakit ditinggalkan oleh kekasih tentu setiap orang pernah merasakannya, begitu pula dengan saya. Tapi apakah kamu pernah merasakan yang namanya ditikung oleh teman sendiri? Belum? Rasanya nggak kalah perih dalam dada. Walaupun hanya sebatas gebetan saja, tapi karena sudah terlanjur sayang sakit hatinya tetap saja kentara. Beginilah nyeseknya jadi cowok yang gebetannya ditikung sahabat sendiri.

1. Jelas ada kecewa karena dikhianati orang yang telah dipercaya. Apalagi sebenarnya dia tahu bahwa saya menyimpan perasaan ke cewek itu

Pastinya saya kecewa dengan dia (teman saya). Bagaimana nggak? Saya sudah pernah menceritakan bahwa saya menaruh hati kepada perempuan itu. Saya nggak pernah lupa bahwa saya sudah ceritakan semuanya; mulai dari bagaimana pertemuan saya dengan perempuan itu sampai segala yang saya ketahui tentangnya. Tapi sungguh nggak dinyana, eh teman saya ini sekarang malah jadian dengan gebetan saya. Hmm

2. Rasa sesal karena sempat cerita serta mengenalkan cewek itu ke dia, pun buat saya berandai kalau saja waktu bisa diputar kembali dan diri ini tak melakukannya

Menyesal via www.unsplash.com

Selain kecewa, tentu saja saya menyesal pernah menceritakan segalanya kepada teman saya. Dan yang paling nggak bisa saya lupakan adalah keluguan saya mengenalkan perempuan itu kepada teman saya. Tapi meskipun saya menyesali hal yang saya lakukan sendiri, saya nggak mau mengatakan diri saya bodoh sebab bagi saya mengenalkan seseorang ke teman adalah hal yang lumrah. Yang nggak lumrah itu ya menikung gebetan teman sendiri.

3. Meski kesal dan kecewa, tapi saya tak mau membesar-besarkannya, karena pasti memalukan berkelahi dengan teman sendiri gara-gara cewek saja

Cukup tahu saja via www.pexels.com

Meski kesal, kecewa, dan marah dengan apa yang telah dilakukan oleh teman baik saya sendiri, tapi saya nggak nggak mau membesar-besarkannya. Saya nggak mau energi saya habis untuk berkelahi atau sekadar memaki teman saya sendiri. Selain karena ia pernah berjasa bagi kehidupan saya, juga karena malu berkelahi hanya gara-gara cinta. Saya masih menganggapnya teman, tapi agaknya sulit untuk sedekat dulu. Dia juga tentu toh tahu apa alasannya.

4. Di sisi lain ada rasa kesal dengan diri sendiri, karena terlalu lama memendam perasaan ke gebetan saya ini

Terlalu lama via www.unsplash.com

Saya nggak mau berlarut-larut merasakan nyesek, kecewa, dan kesal kepada teman saya. Sebagai gantinya, saya berusaha menganalisa fenomena yang saya alami ini. Memang, teman saya sudah lancang dan jahat merebut dia dari genggaman saya, tapi barangkali semua itu nggak akan terjadi kalau saja saya gercep mengungkapkan perasaan saya. Tapi ya gimana ya.. tahu sendiri kan nembak cewek nggak bisa asal, harus tahu timing.

5. Butuh waktu lama untuk melupakan apa yang telah terjadi dan butuh penyesuaian untuk memperbaiki jalinan pertemanan ini

Butuh penyesuaian via www.unsplash.com

Meski cuma gebetan, tapi ditikung teman dekat sendiri yang tahu rasa cinta saya itu sama pedihnya kayak pacar kamu ditikung orang yang kamu kenal. Maka dari itu sulit rasanya untuk melupakan hal ini sepenuhnya. Sukar pula untuk memulihkan jalinan pertemanan saya dengannya.

6. Akhirnya saya memilih melupakannya. Sebab saya percaya masih banyak perempuan yang lebih baik dari dia yang sudah menjadi pacar teman saya

Lupakan via www.pexels.com

Masih banyak ikan di laut

Daripada meratapi pengalaman pahit saya ini terus-terusan, akhirnya saya memilih untuk melupakan semuanya dan mengambil hikmah darinya. Saya memutuskan untuk move on dari gebetan saya kamu putuskan untuk mengikhlaskan semuanya. Barangkali memang dia nggak dijodohkan Tuhan untuk saya. Lagipula masih banyak perempuan lain yang mau sama saya.

Bagi kamu yang sedang mengalami putus cinta, jangan pernah kamu berpikir bahwa kamu orang yang paling kecewa dan menderita di dunia. Belum pernah kan merasakan ditikung teman sendiri? Hmm kecewanya double, pedihnya double.

Tapi untungnya kisah itu sudah berlalu. Saya banyak belajar dari pengalaman itu. Sekarang saya sudah move on dan bersama yang baru. Kamu juga harus seperti itu; jangan larut-larut meratapi nasib ditinggal pacar, jadikan pengalaman pahit itu pelajaran, lekas move on dan carilah sosok yang baru untuk hidupmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.