Rasanya Jadi Orang yang Dimintai Saran Hubungan, Padahal Hubungan Sendiri Masih Berantakan

Sering dimintai masukan padahal hubungan sendiri masih berantakan

Riiiin, aku harus gimana nih? Udah tiga tahun tapi dia belum ada niatan buat ngelamar juga. ~

Advertisement

Saat baru pertama kali membuka mata, kamu sering kali mendapati ponselmu penuh pemberitahuan dari satu nomer yang sama. Ternyata salah satu temanmu tengah dilanda krisis dalam hubungan. Katanya dia tengah di puncak resah karena bertahun-tahun pacaran tapi belum juga dilamar dan menikah. Lalu kamu mengernyitkan dahi. Pikiranmu langsung menuju satu cowok yang dulu janji menyeriusi tapi sampai sekarang malah hilang entah ke mana. Cowokmu pun sama, belum menyeriusi juga.

Atas nama solidaritas (dan nggak enakan tentu saja), kamu mengarahkan kesadaranmu sepenuhnya. Kamu membalas pesan temanmu ini dengan harapan saran dan pukpuk virtualmu bisa menenangkan resahnya. Padahal saat ini kamu juga membutuhkan hal yang sama.

Selamat datang di dunia orang yang Paling Bisa Ngasih Saran Hubungan tapi Hubungan Sendiri Berantakan! Selamat berbagi apa yang selama ini kamu rasakan di tengah tangis, tawa, suka dan duka hubungan orang lain.

Advertisement

1. Saat ditodong saran soal hubungan, kaget pasti. Sempat berpikiran mereka salah pilih orang atau nggak ada pilihan lagi

Ha? Nggak salah? via www.logancoleblog.com

Eh gimana…gimana? Yakin nih mau minta saran sama aku?

Tanda tanya besar muncul begitu temanmu ini mencecarmu dengan pesan minta saran. Katanya hubungannya tengah berada di ambang bubaran. Katanya juga selama ini kamu dianggap paling mengerti keadaannya, hanya karena di media sosial dirimu begitu aktif menyuarakan hal-hal yang berhubungan dengan cinta dan hubungan antara dua orang manusia.

Ya bagaimana kamu nggak heran dan bertanya-tanya. Sebab apa yang kamu suarakan di media sosial itu merupakan antithesis dari hubunganmu selama ini. Saking herannya kamu sampai berpikiran kalau temanmu ini sudah nggak bisa berpikir jernih lagi.

Advertisement

2. Namun saat mereka bersikukuh minta saran, akhirnya kamu mengiyakan. Toh nggak salah kan membantu teman yang sedang membutuhkan

Nggg, iya sih. Sini cerita aja~ via www.nessakphotography.com

Nggak kok. Aku yakin kamu bisa ngasih insight baru dan masukan buat hubunganku. Please jawab pertanyaanku yang tadi ya!

Saat bertemu dengan temanmu ini, kamu melihat kesungguhan di matanya. Kesungguhan telah memilihmu sebagai tempat curhat dan sumber masukan agar hubungannya bisa diselamatkan. Melihat kesungguhan dan lagi-lagi rasa iba, akhirnya kamu pun membuka sesi curhat dengannya. Toh nggak ada salahnya coba membantu teman yang memang lagi butuh bantuan. Meski dalam hati ingin teriak, “Andai kamu tahu gimana hubunganku yang sekarang~”

3. Bongkar-bongkar kenangan lama soal hubungan terpaksa kamu lakukan. Meski kadang harus menahan perih yang penting hubungan teman terselamatkan

Tuh kan! Jadi inget mantan lagi~ via www.nessakphotography.com

Memberi masukan berdasarkan pengalaman memang hal yang hampir selalu kamu lakukan. Termasuk dengan temanmu yang satu ini. Kamu diam sejenak sebelum mantap menjawab keluh kesahnya. Dalam diammu, kamu ternyata tengah membongkar-bongkar kenangan lama dari hubunganmu saat ini bahkan yang sebelumnya. Demi teman, kamu bahkan harus rela kembali mengingat perih yang sudah lama dikunci rapat.

4. Tapi ketika apa yang dialami temanmu sama sekali di luar batas kemampuanmu, jalan satu-satunya pakai teori logika atau hasil observasi saja

Jadi gini… via www.unsplash.com

Namum ketika apa yang dialami temanmu ternyata belum pernah kamu alami, kamu terpaksa menggunakan teori logika. Bagimu mereka yang tengah galau dan butuh masukan, biasanya tak menyertakan logika dalam mengambil keputusan. Dan di sinilah peranmu. Kamu berusaha kembali menghadirkan logika saat temanmu kebingungan mengambil keputusan.

Pun ketika teori logika belum mampu meredakan resahnya, kamu terpaksa menggunakan amunisi terakhir, hasil dari mengamati hubungan orang lain. Ya siapa tahu dengan menghadirkan contoh hubungan lain, temanmu tak resah lagi.

5. Sering juga kata-kata bijak keluar begitu saja. Padahal saat jalani hubungan kamu sering merasa hilang arah dan hampa

Kok tadi bisa bijak gitu ya? via www.nessakphotography.com

Ya namanya juga hubungan. Pasti ada naik turunnya. Kayak naik bianglala. Nggak perlu resah kalau lagi di bawah, toh pelan-pelan pasti akan naik lagi.

Namanya juga diminta saran soal hubungan, kadang ada saja kata-kata bijak yang keluar. Bahkan kamu sampai menggunakan perumpamaan dan ungkapan yang manis dan puitis. Pas sadar kamu kadang heran sekaligus geli juga. Darimana kamu mendapat inspirasi mengatakan hal-hal bijak itu sementara pas menjalani hubungan malah sering merasa hampa sendiri?

6. Sempat juga kamu merasa sebal dengan mereka yang maksa minta saran di saat hubunganmu sedang kritis-kritisnya. Tapi mau bagaimana lagi?

Sebel sih tapi ujung-ujungnya dikasih saran juga via www.unsplash.com

Namun ada juga tipe teman yang seenaknya dalam minta saran. Sudah tahu kamu lagi ada masalah sama pacar, dia malah memburu-burumu untuk membantunya agar hubungannya bisa diselamatkan. Ah, andai saja teman-temanmu yang suka nodong saran saat kamu lagi kesusahan sendiri ini mengerti. Kalau ada kalanya kamu butuh jeda dan belum bisa membantu.

7. Namun ada kalanya kamulah yang justru belajar banyak dari temanmu ini. Apalagi ketika hubunganmu dengan pacar sedang tidak baik-baik saja

Thanks ya. Dari kisahmu aku belajar banyak juga via www.unsplash.com

Dari sekian banyak teman, tentu mereka datang dengan masalah yang berbeda-beda. Ada yang masalahnya sepele sampai yang menyangkut agama bahkan orangtua. Memang sih mereka meminta saranmu, tapi ada kalanya kamu justru yang mendapatkan masukan dan belajar dari mereka. Timbal balik inilah yang membuatmu tetap dengan tangan terbuka menyambut mereka yang butuh saran soal hubungan darimu. Siapa tahu kisah hubungan mereka bisa berguna suatu saat nanti.

Meski hubunganmu sendiri berantakan atau malah di ujung bubaran, tapi di sisi lain kamu berhasil menjadi salah satu penyangga dari hubungan teman-temanmu ini. Toh setiap perbuatan baik akan memanen hal baik juga. Mungkin sekarang hubunganmu masih berantakan, tapi siapa tahu berkat kebaikanmu ini semesta berbaik hati jadi penyangga hubunganmu di masa depan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE