Setidaknya Hal-hal Ini yang Jadi Penguat, Saat Kita Memilih Jalan Kembali Pada Dia yang Pernah Pergi

Untuk cinta kita yang seperti senja, yang sudah pasti hilang dan akan datang lagi. Terima kasih sudah kembali.
Banyak yang berpikir aku gila bisa menerima lagi seseorang yang berasal dari masa lalu. Beberapa lainnya merasa kagum kenapa hatiku bisa sehangat ini memaafkan apa yang pernah terjadi. Mereka menilai, mencoba memahami apa yang terjadi, dan mereka tetap tidak bisa mengerti. Bahkan aku pun kadang masih tidak bisa mengerti ketika ditanya “Kenapa?” sampai hari ini. Tapi apakah pertanyaan semacam itu harus dijawab? Bukankah di dunia ini ada banyak sekali hal-hal yang tidak bisa dijelaskan?
Sometimes you can’t really explain what you see in a person. Sometimes it’s just the way they take you to another place nobody else can
Dalam setiap kisah cinta biasanya selalu ada lagu-lagu yang mengiringinya. Dan kisah kita diwarnai lagu dengan berbagai macam tema, karena terlalu rumitnya. Kita pernah tenggelam dalam lagu-lagu manis tentang jatuh cinta, berjingkrak mendengar lagu-lagu khas anak muda yang bergelora, menangis sesenggukan mendengar lagu patah hati, kemudian merasa bersalah tapi tak tahu harus bagaimana lagi ketika hati tak bisa ditahan untuk berpaling, hingga merasa diberkati ketika Tuhan menakdirkan kita bersatu lagi.
Orang lain mungkin berpikir betapa mudahnya kita kembali bersatu setelah semua yang pernah terjadi di masa lalu. Mereka tidak pernah tahu bagaimana perang batin dan logika yang harus kita hadapi sebelum memutuskan bersama lagi.

Terkadang kita memang harus pergi, agar bisa melihat semuanya dengan cara yang berbeda saat sudah kembali

Kadang kita harus pergi

Kadang kita harus pergi via dylandsara.com

“Pergi untuk kembali” bukan frasa yang tepat untuk digunakan dalam hubungan percintaan. Karena kita sedang membicarakan hati manusia yang tak bisa sembarangan kita mainkan. Tapi bahwa pergi adalah hak setiap orang memang benar, termasuk dalam hubungan percintaan. Terlepas dari pembicaraan tentang kesetiaan, siapapun memang berhak untuk pergi dan meninggalkan.
Dan terkadang kita memang harus pergi, karena tiap manusia memiliki jiwa petualang yang seringkali tak bisa dibelenggu dan ingin dipuaskan. Dengan pergi, baru kita akan melihat dan merasakan banyak hal. Dan dari kepergian, kita bisa belajar untuk melihat “tempat kita berasal” dengan cara yang berbeda. Apa yang dulu kita rasa merupakan hal yang biasa baru terasa istimewa setelah tahu bahwa di tempat lain kita tidak bisa mendapatkannya.

Rasanya kembali ke orang yang kita cintai tidak akan pernah sama jika kita tidak pernah meninggalkannya

Rasanya tidak akan sama

Rasanya tidak akan sama via dylandsara.com

Perpisahan mungkin adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidup. Selalu ada yang pergi dan ada yang ditinggalkan. Yang pergi dianggap tak tahu diri dan yang ditinggalkan selalu dikasihani. Padahal perpisahan tak bisa dimaknai sesederhana ini. Yang pergi mungkin saja sama sakitnya dengan yang ditinggalkan dan yang ditinggalkan pun pasti sangat benci ketika dilihat sebagai korban dan dikasihani.
Kerumitan inilah yang kemudian meninggalkan banyak pelajaran, tentang kesedihan, kesetiaan, pengkhianatan, dan sejenisnya. Semua rasa sakit dan mungkin juga kebahagiaan saat harus berpisah akan membuat segalanya tampak berbeda ketika harus kembali. Jika ada keyakinan di sana maka besarnya keyakinan itu berkali lipat dibandingkan saat kita belum pergi meninggalkannya.

Memang benar bahwa memaafkan dan melupakan masa lalu itu tidak mudah, tapi selalu ada cara untuk memperbaikinya

Kita bisa memperbaikinya

Kita bisa memperbaikinya via dylandsara.com

Tidak ada yang mudah untuk urusan memaafkan. Sebaik apapun hati kita, selalu ada rasa tinggi hati dan enggan. Tetap ada banyak ketakutan entah itu tentang masa lalu yang akan terulang atau permasalahan baru yang lain. Tapi sadar atau tidak, ketakutan ini kita yang ciptakan sendiri dan kita konstruksikan dalam pikiran kita sebagai hambatan. Jika kita terjemahkan dalam sebuah keputusan akan memangkas kesempatan yang sudah Tuhan berikan.
Benar bahwa ini adalah perang batin dan logika, tapi sedikit keberanian dan keyakinan pada Tuhan bisa membantu kita membuat keputusan. Tak ada yang perlu dilupakan dari masa lalu, setiap sakit justru harus kita ingat sampai kapan pun. Itu adalah pelajaran hidup yang akan kita bawa selama hidup. Masa lalu itu hanya perlu kita simpan di ruangan tertentu dalam hati kita, yang sewaktu-waktu bisa kita panggil sesuai porsinya.

Dari masa lalu kita hanya perlu mengambil pelajaran, bukan saling menghakimi apa yang dulu pernah terjadi

Tak perlu menghakimi

Tak perlu menghakimi via dylandsara.com

Jika kita terus saja membicarakan siapa yang salah dan benar, itu artinya kita akan membangun lagi sebuah arena permusuhan. Dan bukan itu yang kita harapkan. Semua hal yang ada di dunia ini bisa benar bisa juga salah tergantung siapa yang melihat dan memaknainya.
Saat membicarakan masa lalu, tentu caraku memaknainya tidak akan sama denganmu. Terutama tentang siapa yang salah dan siapa yang benar, belum lagi pemaknaan yang orang lain buat, mungkin berbeda pula. Dan jika kita terus menghakimi sebuah masa yang tak bisa diulang, kita akan lupa untuk mengambil pelajaran. Kita akan sibuk memenangkan diri dan saling mengalahkan dan abai terhadap kesempatan untuk kembali, yang sudah Tuhan ciptakan. Toh kita sudah sama-sama melihat sekeras apa usaha kita masing-masing untuk berubah.

Karena hal terbaik dalam hidup adalah menemukan seseorang yang tahu semua kesalahan dan kelemahanmu lalu ia tetap mengagumimu

ia tetap mengagumimu

Ia tetap mengagumimu via logancoleblog.com

Selama bertahun-tahun kita pernah menjadi teman biasa, teman dekat, kekasih, musuh, dan bahkan bentuk-bentuk hubungan lain yang tidak akan bisa dimengerti orang lain. Kita sudah pernah berpisah dan kembali lagi, bukan hanya sekali. Kita juga sudah pernah sama-sama bertemu dengan orang lain yang dalam beberapa hal lebih baik dan lebih sempurna. Mereka orang yang berjasa pula dalam proses pendewasaan kita.
Kini saat kita kembali, kita sudah sama-sama jauh lebih tahu tentang kesalahan dan kelemahan masing-masing. Jauh lebih dalam dibandingkan saat kita dekat untuk pertama kalinya. Dan dari semua kesalahan dan kelemahan itu, hal yang paling membahagiakan adalah kita tetap bisa saling mengagumi satu sama lain. Menemukanmu lagi adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan saat ini.
Kembali pada seseorang yang pernah pergi adalah bentuk kedewasaan, bukti bahwa bukan hanya cintamu yang kuat tapi hatimu juga hangat.
Untuk melawan segala macam ketakutan, yang perlu kita lakukan hanya memastikan bahwa kita akan menjadi orang yang sangat kuat, apapun yang terjadi nanti. Karena burung yang berani bertengger di dahan untuk menikmati pemandangan atau sekadar mengintai mangsanya tidak pernah takut dahan itu akan rapuh. Burung itu percaya pada sayapnya sendiri, bahwa sayap itu akan membuat dia terbang jauh lebih tinggi saat dahan itu rapuh. Dan aku pun seperti burung itu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ceritagrammer